
JAKARTA - Pasar saham Indonesia kembali menunjukkan sinyal positif yang kuat pada perdagangan Selasa (21 Oktober 2025). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melonjak 149,11 poin atau 1,84% ke posisi 8.238,08, mendekati level rekor yang sempat tercapai pada 10 Oktober 2025.
Kenaikan signifikan ini menandai optimisme investor terhadap perbaikan sentimen global, terutama setelah meredanya kekhawatiran mengenai konflik antara Amerika Serikat (AS) dan China. Selain itu, beberapa saham unggulan menjadi sorotan karena mencatat lonjakan harga fantastis hingga di atas 25%.
Saham-Saham Unggulan Naik Tajam hingga 34%
Pada perdagangan hari ini, sejumlah saham terpantau menghijau dan menjadi motor penggerak IHSG. Saham-saham seperti NIRO dan MORA memimpin penguatan dengan lonjakan harga mencapai 25% hingga 34%, menjadikannya bintang di lantai bursa.
Baca JugaIHSG Sentuh Level Tertinggi, Saham Telkom Melonjak Dua Digit
Secara keseluruhan, 467 saham ditutup menguat, sementara 249 saham melemah, dan 240 saham stagnan. Aktivitas perdagangan juga meningkat tajam, dengan volume mencapai 30,17 miliar saham dan frekuensi transaksi sebanyak 2,281 juta kali. Nilai total transaksi di Bursa Efek Indonesia tercatat Rp21,65 triliun, menunjukkan tingginya minat investor di tengah penguatan pasar.
Sektor Transportasi dan Properti Jadi Pendorong Utama IHSG
Mayoritas sektor saham mencatatkan kenaikan pada penutupan perdagangan hari ini. Sektor transportasi menjadi pemimpin penguatan dengan lonjakan 3,82%, disusul sektor properti yang naik 3,51%, serta sektor infrastruktur yang menguat 3,46%.
Di sisi lain, sektor energi turut terkerek naik sebesar 1,49%, sementara sektor barang konsumen primer meningkat 1,23%. Sektor lain yang juga berada di zona hijau adalah barang baku (0,85%), keuangan (0,83%), kesehatan (0,75%), dan perindustrian (0,02%).
Namun demikian, tidak semua sektor mencatatkan penguatan. Sektor teknologi mengalami tekanan dengan penurunan 1,35%, sedangkan barang konsumen non-primer terkoreksi 0,87%. Hal ini menunjukkan bahwa rotasi sektor masih terjadi di tengah pemulihan pasar yang berlangsung.
Sentimen Global Mereda, Pasar Saham Makin Percaya Diri
Kenaikan IHSG hari ini juga dipengaruhi oleh membaiknya sentimen global. Dalam risetnya, Pilarmas Sekuritas menjelaskan bahwa kekhawatiran terkait potensi konflik antara AS dan China mulai mereda setelah adanya tanda-tanda positif dalam perundingan kedua negara.
“Trump juga mengisyaratkan optimisme tentang tercapainya kesepakatan perdagangan yang adil dengan Xi Jinping dari China,” tulis Pilarmas.
Selain itu, pernyataan Menteri Keuangan AS Bessent yang berencana bertemu Wakil Perdana Menteri China Li Feng minggu ini semakin memperkuat ekspektasi bahwa eskalasi tarif perdagangan dapat dihindari. Langkah diplomatik ini dinilai akan menekan ketidakpastian ekonomi global yang selama ini menjadi beban bagi pasar saham.
Ekspektasi Meredanya Shutdown AS Tambah Optimisme Investor
Faktor lain yang turut menopang kinerja IHSG adalah harapan akan berakhirnya potensi penutupan pemerintahan (government shutdown) di Amerika Serikat.
Pilarmas menambahkan, sentimen positif juga muncul setelah Penasihat Ekonomi AS, Kevin Hassett, menyampaikan optimisme bahwa kebuntuan politik di Washington dapat segera terselesaikan.
“Government shutdown kemungkinan akan berakhir pekan ini,” ujar Hassett seperti dikutip dalam riset Pilarmas.
Ia juga menambahkan bahwa pemerintahan Donald Trump berpotensi mengambil langkah lebih tegas untuk menekan Partai Demokrat agar mencapai kesepakatan anggaran yang diinginkan. Harapan ini disambut positif oleh pelaku pasar global yang sebelumnya khawatir terhadap dampak shutdown terhadap perekonomian AS.
Pasar Arahkan Fokus ke China, Sidang Pleno PKC Jadi Sorotan
Selain faktor eksternal dari AS, pasar juga menyoroti perkembangan di China. Pilarmas mencatat, perhatian investor kini tertuju pada sidang pleno keempat Partai Komunis China (PKC) yang berlangsung.
Hasil dari sidang tersebut dinilai penting karena berpotensi memengaruhi arah kebijakan ekonomi China ke depan, termasuk langkah-langkah reformasi struktural dan kebijakan fiskal yang dapat memengaruhi stabilitas ekonomi kawasan Asia.
Kebijakan ekonomi China yang lebih longgar bisa menjadi katalis positif bagi pasar saham Asia, termasuk Indonesia, yang memiliki hubungan perdagangan erat dengan negeri tirai bambu tersebut.
Prospek IHSG Masih Terbuka untuk Menguat
Melihat kombinasi faktor positif dari dalam dan luar negeri, prospek pergerakan IHSG dalam jangka pendek dinilai masih terbuka untuk melanjutkan tren penguatan. Meredanya tensi geopolitik, optimisme terhadap ekonomi global, serta penguatan di sejumlah sektor domestik menjadi penopang utama.
Dengan posisi IHSG yang semakin mendekati level rekor, para analis memperkirakan potensi uji level tertinggi baru bisa terjadi dalam waktu dekat, terutama bila volume transaksi tetap tinggi dan aliran dana asing terus masuk ke pasar modal Indonesia.
Meski demikian, para investor diingatkan untuk tetap mewaspadai volatilitas jangka pendek, khususnya jika sentimen global kembali berubah. Saham-saham sektor transportasi, properti, dan infrastruktur diperkirakan masih akan menjadi pilihan menarik bagi pelaku pasar yang memburu momentum kenaikan lanjutan.
Kesimpulan: IHSG Kian Perkasa, Sentimen Global Dorong Optimisme Bursa
Kenaikan IHSG hingga 1,84% ke level 8.238,08 pada Selasa ini menunjukkan kepercayaan diri investor yang semakin kuat terhadap prospek ekonomi dan pasar modal nasional.
Dukungan dari meredanya isu geopolitik, ekspektasi positif atas kebijakan ekonomi global, serta kinerja cemerlang sejumlah sektor menjadikan bursa saham Indonesia sebagai salah satu yang paling solid di kawasan Asia.
Jika tren positif ini berlanjut, bukan mustahil IHSG akan menembus rekor baru dalam waktu dekat, sekaligus memperpanjang pesta cuan bagi para investor di Tanah Air

Wildan Dwi Aldi Saputra
teropongbisnis.id adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Produk Unitlink Zurich Life Tunjukkan Potensi Tumbuh Berkelanjutan
- Selasa, 21 Oktober 2025
Berita Lainnya
Indonesia Siap Gelar WCCE 2026: Dorong Ekonomi Kreatif Inklusif Global
- Selasa, 21 Oktober 2025
Terpopuler
1.
MediaMIND 2025 Ungkap Peran Strategis Tambang MIND ID
- 21 Oktober 2025
2.
Penurunan Target SBN Tak Goyahkan Investasi DPLK Aman
- 21 Oktober 2025
3.
4.
Waktu Hampir Habis, Ini Keuntungan Investasi ORI028 2025
- 21 Oktober 2025
5.
Lapor Pak Purbaya: Kanal WA Resmi Aduan Pajak-Bea Cukai
- 21 Oktober 2025