Senin, 20 Oktober 2025

Tiga Fakta Menarik Kekalahan Liverpool dari Manchester United

Tiga Fakta Menarik Kekalahan Liverpool dari Manchester United
Tiga Fakta Menarik Kekalahan Liverpool dari Manchester United

JAKARTA - Liverpool kembali menelan pil pahit di kandang sendiri. Bermain di Anfield pada laga pekan ke-8 Premier League 2025/2026, mereka tumbang 1-2 dari Manchester United. Dua gol tim tamu dicetak oleh Bryan Mbeumo dan Harry Maguire, sedangkan satu gol balasan Liverpool lahir dari kaki Cody Gakpo.

Kekalahan dari rival klasik ini bukan hanya soal kehilangan tiga poin, tetapi juga mencerminkan kondisi Liverpool yang tengah terpuruk. Tekanan terhadap pelatih Arne Slot semakin besar seiring tren buruk yang belum berakhir. Suporter yang memadati Anfield pun menunjukkan rasa frustrasi melihat tim kesayangan mereka kembali gagal menang di laga penting.

Di balik hasil ini, terdapat sejumlah catatan menarik yang menggambarkan betapa beratnya periode bagi Liverpool dan betapa berharganya kemenangan ini bagi Manchester United. Berikut tiga fakta penting dari laga panas di Anfield tersebut.

Baca Juga

Kylian Mbappe Ungkap Alasan Betah Hidup di Spanyol

Tren Negatif Liverpool Makin Dalam

Kekalahan 1-2 dari Manchester United memperpanjang rentetan hasil buruk Liverpool. Mereka kini mencatat empat kekalahan beruntun di semua kompetisi, setelah sebelumnya kalah dari Crystal Palace (1-2), Galatasaray (0-1), dan Chelsea (1-2).

Catatan ini menjadi rekor terburuk The Reds dalam satu dekade terakhir. Berdasarkan data Opta, terakhir kali Liverpool kalah empat kali berturut-turut di semua ajang terjadi pada November 2014. Tak hanya itu, mereka juga menelan tiga kekalahan beruntun di Premier League — sesuatu yang terakhir terjadi pada Februari 2021.

Posisi Liverpool di klasemen memang masih berada di peringkat keempat dengan 15 poin. Namun, jarak mereka dengan Arsenal di puncak klasemen melebar menjadi empat angka. Kondisi ini mulai mengguncang kepercayaan terhadap Arne Slot, terutama karena performa tim tidak menunjukkan tanda-tanda membaik.

Situasi semakin kompleks ketika lini depan tak seproduktif musim sebelumnya dan lini belakang kehilangan soliditas. Tren buruk ini membuat laga-laga berikutnya menjadi krusial bagi Liverpool untuk bangkit dari tekanan.

Manchester United Putus Kutukan Anfield

Jika bagi Liverpool kekalahan ini menjadi beban, bagi Manchester United sebaliknya: ini adalah kemenangan yang sarat makna. Setan Merah akhirnya memutus kutukan Anfield setelah hampir satu dekade. Kemenangan 2-1 tersebut menjadi yang pertama bagi MU di markas Liverpool dalam ajang Premier League sejak Januari 2016, saat masih dilatih Louis van Gaal.

Dalam sembilan kunjungan sebelumnya ke Anfield, MU tidak pernah menang — dengan catatan lima kali imbang dan empat kali kalah. Kali ini, tim asuhan Ruben Amorim tampil sangat efektif, memanfaatkan setiap peluang yang muncul.

Gol cepat Bryan Mbeumo pada menit kedua memberi tekanan psikologis besar bagi tuan rumah. Liverpool sempat menyamakan kedudukan lewat Cody Gakpo, tetapi sundulan Harry Maguire di menit ke-84 memastikan MU membawa pulang tiga poin dari Merseyside.

Kemenangan ini menjadi bukti bahwa MU tak lagi inferior saat bertandang ke Anfield. Amorim menunjukkan keberanian dalam pendekatan taktik, memadukan soliditas lini belakang dengan efektivitas serangan balik. Para pemain MU tampil tenang meski bermain di bawah tekanan atmosfer Anfield yang terkenal angker.

Momentum Positif untuk Kebangkitan Setan Merah

Tiga poin di Anfield memberi MU lebih dari sekadar kemenangan tandang bersejarah. Ini juga menjadi awal dari momentum positif tim asuhan Amorim. MU kini meraih dua kemenangan beruntun di Premier League — sebuah catatan yang terakhir mereka raih saat menutup musim 2023/2024 dan membuka musim 2024/2025.

Capaian ini sekaligus menjadikan MU sebagai tim terakhir dari 17 kontestan tetap Premier League musim lalu yang meraih dua kemenangan beruntun. Dengan tambahan tiga poin, mereka kini mengoleksi 13 poin dan naik ke peringkat kesembilan klasemen sementara.

Bagi Amorim, hasil ini penting untuk membangun kepercayaan diri skuad. Setelah awal musim yang inkonsisten, kemenangan melawan rival besar seperti Liverpool bisa menjadi batu loncatan menuju papan atas klasemen.

Maguire, yang sempat diragukan, menjawab dengan penampilan gemilang dan gol kemenangan. Bryan Mbeumo menunjukkan ketajamannya sejak menit pertama. Di sisi lain, Bruno Fernandes dan Senne Lammens berperan penting dalam menjaga ritme permainan MU sepanjang laga.

Jika performa ini terus berlanjut, MU bukan hanya sekadar pengganggu di papan tengah, melainkan pesaing serius di papan atas.

Dua Wajah Berbeda: Liverpool Terpuruk, MU Bangkit

Pertandingan di Anfield memperlihatkan dua sisi kontras antara Liverpool dan Manchester United. Tuan rumah yang sedang goyah tidak mampu memaksimalkan dukungan penuh publik sendiri. Gol Cody Gakpo sempat memberi harapan, tapi lemahnya pertahanan di menit akhir membuyarkan peluang mereka untuk bangkit.

Sementara itu, MU justru menunjukkan mental juara. Di bawah tekanan atmosfer Anfield, mereka tampil tenang, kompak, dan efisien. Kemenangan ini bisa menjadi pijakan penting untuk mengubah dinamika musim mereka.

Liverpool kini dihadapkan pada tantangan berat untuk segera keluar dari periode kelam, sementara MU berada di jalur kebangkitan. Rivalitas klasik ini kembali menghadirkan drama, tapi kali ini, Setan Merah yang tertawa terakhir.

Hasil yang Bisa Mengubah Arah Musim

Kekalahan dari MU mungkin menjadi sinyal bagi Liverpool untuk segera melakukan perubahan taktik dan strategi. Tekanan terhadap Arne Slot semakin besar, dan dukungan suporter pun mulai goyah.

Sebaliknya, bagi Manchester United, tiga poin dari Anfield bukan hanya catatan sejarah, tapi juga titik awal untuk membangun momentum baru. Dengan kepercayaan diri yang mulai tumbuh, Amorim dan skuadnya kini punya modal kuat untuk bersaing lebih serius di Premier League.

Laga ini tidak sekadar pertandingan biasa. Ini adalah kisah dua klub besar yang sedang berada di jalur berbeda — satu berusaha bangkit dari keterpurukan, satu lagi menemukan kembali kepercayaan diri mereka.

Wildan Dwi Aldi Saputra

Wildan Dwi Aldi Saputra

teropongbisnis.id adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

Tersungkur di Tangan Como, Sindiran Tudor Jadi Bumerang

Tersungkur di Tangan Como, Sindiran Tudor Jadi Bumerang

Gol Telat Mbappe Antar Real Madrid Puncaki Klasemen

Gol Telat Mbappe Antar Real Madrid Puncaki Klasemen

5 Pemain Pinjaman Gagal di Liga Inggris Sepanjang Masa

5 Pemain Pinjaman Gagal di Liga Inggris Sepanjang Masa

7 Pemilik Klub Premier League Terkaya, Dominasi Asia-Amerika

7 Pemilik Klub Premier League Terkaya, Dominasi Asia-Amerika

Louis van Gaal Latih Timnas Indonesia? Usia Jadi Kendala

Louis van Gaal Latih Timnas Indonesia? Usia Jadi Kendala