
JAKARTA - Upaya Indonesia memperluas pasar ekspor terus mendapat dukungan lembaga keuangan negara. Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI), atau dikenal sebagai Indonesia Eximbank, kembali membuktikan perannya sebagai fasilitator sekaligus katalis bagi pelaku usaha yang ingin menembus pasar global.
Melalui partisipasinya dalam ajang Trade Expo Indonesia (TEI) 2025, LPEI menghadirkan 14 pelaku usaha ekspor yang mengusung prinsip keberlanjutan, pemberdayaan perempuan, serta ramah lingkungan.
Sebagai Special Mission Vehicle (SMV) di bawah Kementerian Keuangan, LPEI tidak hanya memfasilitasi keikutsertaan para mitra dalam pameran internasional ini, tetapi juga membuka ruang kolaborasi dengan Kementerian Keuangan RI, Direktorat Jenderal Bea dan Cukai, serta Lembaga National Single Window (LNSW).
Baca JugaPengelolaan Hulu Migas Indonesia Berbasis Prinsip Konstitusi Ketat
Sinergi ini diwujudkan melalui kehadiran di booth KemenkeuSatu di ICE BSD, Tangerang, pada 15–19 Oktober 2025.
Produk Unggulan Nusantara Tampil di TEI 2025
Dalam pameran dagang internasional tersebut, 14 mitra LPEI memperkenalkan produk unggulan Nusantara mulai dari rempah-rempah, kopi, buah dan sayuran, hingga makanan dan minuman olahan. Semua produk dipilih berdasarkan potensi ekspor dan daya saingnya di pasar global.
Tidak sekadar memamerkan produk, LPEI juga menyediakan ruang konsultasi terbuka bagi para eksportir. Layanan yang ditawarkan meliputi pembiayaan ekspor, penjaminan, asuransi ekspor, hingga konsultasi pengembangan kapasitas. Hal ini memberikan nilai tambah bagi pelaku usaha yang masih menghadapi kendala teknis maupun administratif dalam memperluas pasar.
“Sebagai Export Credit Agency (ECA) dan Eximbank Indonesia, pelaku usaha berorientasi ekspor yang hadir di Trade Expo Indonesia 2025 dapat memanfaatkan berbagai produk dan layanan yang disediakan oleh LPEI.
Pengunjung juga dapat berkonsultasi langsung mengenai berbagai kendala ekspor dengan petugas Bea Cukai dan Lembaga National Single Window (LNSW) yang hadir di booth KemenkeuSatu,” jelas Dyza Rochadi, Kepala Divisi Sekretariat Lembaga dan Hubungan Kelembagaan LPEI.
Kontrak Ekspor Senilai USD 500.000
Partisipasi mitra LPEI tidak hanya sebatas pameran, tetapi juga menghasilkan capaian bisnis konkret. Salah satu kisah sukses datang dari CV Kahaka International, alumni Coaching Program for New Exporter (CPNE) 2020. Perusahaan yang juga menjadi pendamping Desa Devisa Lidi Sawit di Dumai, Riau, berhasil menandatangani kontrak ekspor lidi sawit dengan buyer asal Vietnam senilai USD 500.000.
Penandatanganan kontrak berlangsung pada hari pertama TEI 2025, disaksikan langsung oleh Plt. Direktur Eksekutif LPEI, Sukatmo Padmosukarso, dan Direktur Pelaksana Bisnis II Sulaeman.
“Kami mengucapkan terima kasih kepada LPEI yang telah memberikan pendampingan nyata sejak awal hingga penyediaan fasilitas ekspor. Dukungan tersebut memungkinkan Kahaka International berkembang dan menghasilkan capaian bisnis yang konkret serta berkelanjutan,” ujar Rianto Aritonang, pemilik CV Kahaka International.
Ragam Pelaku Usaha yang Hadir
Berikut daftar 14 pelaku usaha mitra LPEI yang berpartisipasi di TEI 2025:
PT Bunly Abadi Bersama – eksportir kacang mete sejak 2019, berorientasi ramah lingkungan, ekspor ke Malaysia, Hong Kong, Mesir, Australia.
PT Kebaikan Alam Indonesia (ARAMU) – produsen ekstrak dan minuman herbal berbasis kekayaan rempah Medan.
EI’s Coffee Group – eksportir kopi sejak 1987, memberdayakan petani lokal, produk Robusta, Drip Coffee, Specialty.
CV Kajiye Food – produsen keripik dan manisan buah “SoKressh” dan “Kenyil”.
PT Bima Tikhe Berkat – eksportir kopi dan kelapa turunan, pasar China, Malaysia, Turki, Chili.
PT Indo Tropikal Group – produsen produk jahe dan turunannya sejak 2017.
Makbul Indonesian Culinary – UMKM makanan tradisional Nusantara, pemberdayaan perempuan.
Moonbitz (Oathentic) – produk makanan alami berbasis nabati seperti muesli dan trail mix.
Madu Pelawan – madu lebah liar tradisional Bangka Belitung, panen ramah lingkungan.
Mega Inovasi Organik (MIO) – pemasok produk organik dari Jawa, Bali, NTT.
CV Kota Makmur (KOJA Group) – eksportir rempah dan herbal, berpengalaman sejak 1990.
Sari Munik – produsen bumbu instan “Munik”, konsisten dengan prinsip ESG.
PT Mandala Prima Makmur – eksportir bubuk kakao dan biji kakao, berdiri sejak 1997.
Bali Pick Fresh – pemasok buah, sayuran, bunga edible dari Bedugul, Bali.
Pameran Sebagai Wadah Kolaborasi
TEI 2025 bukan hanya ajang transaksi bisnis, tetapi juga ruang bertemunya berbagai pihak dari pemerintah, pelaku usaha, hingga pembeli internasional. LPEI melalui program ini ingin menegaskan bahwa ekspor Indonesia bukan hanya soal volume perdagangan, tetapi juga kualitas, keberlanjutan, dan pemberdayaan ekonomi lokal.
Partisipasi 14 pelaku usaha binaan LPEI ini menjadi bukti nyata bagaimana strategi pembiayaan, pendampingan, dan pembukaan akses pasar mampu mendorong UMKM menembus persaingan global.
Sinergi untuk Ekspor Berkelanjutan
Dengan dukungan LPEI, para mitra tidak hanya memamerkan produk, tetapi juga menyampaikan pesan kuat tentang ekonomi berkelanjutan. Prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG) diterapkan oleh mayoritas peserta, baik dalam proses produksi ramah lingkungan, pemberdayaan petani lokal, maupun penggunaan bahan baku organik.
Langkah ini sejalan dengan tren global, di mana buyer internasional semakin mengutamakan produk yang memiliki nilai tambah sosial dan ramah lingkungan.
Dorongan Pemerintah untuk Naik Kelas
Kehadiran LPEI dalam TEI 2025 juga menegaskan dukungan pemerintah terhadap transformasi UMKM. Program pembinaan seperti CPNE dan Desa Devisa membuktikan bahwa dengan pendampingan tepat, pelaku usaha lokal dapat bersaing di pasar dunia.
Dengan semakin banyaknya kisah sukses seperti CV Kahaka International, diharapkan pelaku UMKM lain semakin percaya diri untuk naik kelas. Bukan tidak mungkin, produk Nusantara akan semakin mendominasi etalase perdagangan global dengan kualitas, cita rasa, dan keberlanjutan sebagai daya tarik utama.

Wildan Dwi Aldi Saputra
teropongbisnis.id adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Kontribusi Kemenhub dalam Efisiensi Logistik Nasional melalui Angkutan Laut
- Kamis, 16 Oktober 2025
Nikel Indonesia: Kunci Ekonomi Nasional dengan Tata Kelola Berkelanjutan
- Kamis, 16 Oktober 2025
Berita Lainnya
Kontribusi Kemenhub dalam Efisiensi Logistik Nasional melalui Angkutan Laut
- Kamis, 16 Oktober 2025
Nikel Indonesia: Kunci Ekonomi Nasional dengan Tata Kelola Berkelanjutan
- Kamis, 16 Oktober 2025
Terpopuler
1.
2.
Sektor Perumahan Jadi Motor Utama Penggerak Ekonomi Nasional
- 16 Oktober 2025
3.
Paviliun UMKM BISA Ekspor Bukti Keberhasilan Produk Lokal Tembus
- 16 Oktober 2025
4.
5.
Update Harga BBM Pertamina Terbaru 16 Oktober 2025 di Indonesia
- 16 Oktober 2025