Prabowo Subianto Tegaskan Dukungan Indonesia Terhadap Palestina
JAKARTA - Presiden Prabowo Subianto menegaskan kembali bahwa Indonesia telah menunjukkan komitmen kuat dalam memperjuangkan kemerdekaan dan perdamaian bagi Palestina.
Ia menilai konsistensi ini merupakan wujud nyata dari amanat konstitusi yang menolak segala bentuk penjajahan di atas dunia.
Dalam pernyataannya di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Prabowo menekankan bahwa sikap tersebut bukan hal baru, melainkan tekad yang telah hidup dalam diri bangsa Indonesia sejak lama.
Baca JugaGibran Tinjau Bendungan Way Apu, Dorong Ketahanan Pangan dan Energi Maluku
“Memang ini tekad kita sebagai bangsa. Tekad saya, puluhan tahun saya membela Palestina, puluhan tahun sejak saya masih muda,” ujar Prabowo menegaskan.
Kehadiran Prabowo dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Perdamaian Gaza di Mesir menjadi bukti lanjutan dari komitmen itu. Ia ingin memastikan bahwa Indonesia tetap berada di garis depan dalam mendorong terciptanya perdamaian abadi di kawasan Timur Tengah.
Secara historis, Indonesia telah memberikan pengakuan resmi terhadap kemerdekaan Palestina sejak 15 November 1988. Pengakuan tersebut diberikan tak lama setelah Yasser Arafat membacakan Deklarasi Kemerdekaan Palestina di Aljir, Aljazair.
Diplomasi Perdamaian di Forum Internasional
Keterlibatan Indonesia dalam forum perdamaian dunia kembali ditegaskan melalui kehadiran Presiden Prabowo di KTT Perdamaian Gaza. Dalam forum itu, berbagai negara sepakat untuk memulai langkah awal menuju gencatan senjata dan penyusunan rencana perdamaian permanen.
Prabowo mengungkapkan bahwa hasil pertemuan tersebut menjadi momentum penting bagi masyarakat internasional untuk mengakhiri penderitaan rakyat Palestina.
“Di situ kita kumpul, saya kira banyak tokoh dari banyak negara menyaksikan tanda tangan pokok-pokok persetujuan, rencana gencatan senjata yang nantinya mengarah kepada perdamaian keseluruhan,” ucapnya.
Menurut Prabowo, kesepakatan itu menjadi sinyal positif bagi stabilitas di kawasan Timur Tengah. Langkah menuju perdamaian yang dimulai dengan gencatan senjata dianggap sebagai pintu masuk untuk mengakhiri konflik berkepanjangan.
Presiden juga menegaskan bahwa kehadirannya di KTT tersebut bukan sekadar simbol diplomasi, tetapi bentuk konkret dari upaya Indonesia dalam mendorong solusi damai melalui jalur dialog. Ia berharap upaya kolektif antarnegara dapat menciptakan kondisi aman dan stabil bagi warga Palestina.
Komitmen Kemanusiaan Melalui Bantuan Nyata
Di luar jalur diplomasi, Indonesia juga terus menyalurkan bantuan kemanusiaan kepada rakyat Palestina yang terdampak konflik. Presiden Prabowo menyebut bantuan tersebut merupakan bentuk empati sekaligus tanggung jawab moral bangsa Indonesia terhadap sesama umat manusia.
“Kita terus-menerus mendukung kemerdekaan Palestina, rakyat Palestina. Kita juga kirim bantuan pangan cukup besar, ribuan ton beras. Dan kita terus komit untuk mendukung ini,” tutur Prabowo dalam keterangannya kepada wartawan.
Bantuan pangan yang dikirim pemerintah Indonesia menjadi wujud nyata dukungan solidaritas lintas bangsa. Dengan mengirimkan ribuan ton beras, Indonesia berharap dapat membantu meringankan beban rakyat Palestina yang tengah menghadapi krisis kemanusiaan.
Langkah ini juga mencerminkan semangat gotong royong yang menjadi ciri khas bangsa Indonesia. Prabowo menegaskan bahwa dukungan terhadap Palestina tidak hanya berhenti pada tataran politik, melainkan harus diwujudkan dalam bentuk aksi nyata dan berkelanjutan.
Kesiapan Indonesia dalam Menjaga Perdamaian Dunia
Selain memberikan bantuan kemanusiaan, Indonesia juga menyatakan kesiapan untuk berkontribusi langsung dalam menjaga perdamaian dunia. Prabowo menegaskan bahwa Indonesia siap mengirim pasukan penjaga perdamaian ke Gaza apabila mandat diberikan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
“Mereka bertanya, bagaimana kesiapan Indonesia, kami katakan kami siap, kalau diminta pasukan penjaga perdamaian, pasukan peacekeeping, Indonesia siap,” tegas Prabowo. Ia menilai keikutsertaan Indonesia dalam misi perdamaian merupakan bagian dari tanggung jawab global.
Partisipasi Indonesia dalam misi penjaga perdamaian sudah memiliki rekam jejak panjang. Pasukan Garuda selama ini dikenal sebagai duta perdamaian yang berperan aktif di berbagai negara konflik di bawah bendera PBB.
Komitmen tersebut kembali ditekankan oleh Prabowo sebagai bukti kesiapan Indonesia berkontribusi di level internasional. Ia menegaskan bahwa bangsa Indonesia tidak hanya berpihak pada perdamaian, tetapi juga siap mengambil bagian dalam menjaganya secara langsung.
Warisan Diplomasi Kemanusiaan Indonesia untuk Dunia
Konsistensi Indonesia dalam mendukung kemerdekaan Palestina bukan hanya bentuk solidaritas politik, tetapi juga wujud diplomasi kemanusiaan yang telah menjadi warisan sejak masa pendiri bangsa.
Semangat anti-penjajahan yang tertuang dalam Pembukaan UUD 1945 terus menjadi pedoman dalam setiap langkah diplomatik Indonesia.
Presiden Prabowo menyebut perjuangan ini akan terus dijaga lintas generasi. “Memang ini tekad kita sebagai bangsa,” ujarnya, menegaskan bahwa pembelaan terhadap Palestina telah menjadi bagian dari jati diri Indonesia di panggung dunia.
Kehadiran Indonesia dalam forum internasional juga memperkuat citra sebagai negara yang konsisten memperjuangkan keadilan global.
Dengan prinsip politik luar negeri bebas aktif, Indonesia mampu memainkan peran penting dalam memperjuangkan perdamaian tanpa berpihak pada kekuatan tertentu.
Prabowo optimistis bahwa langkah-langkah yang ditempuh Indonesia bersama komunitas internasional dapat membuka jalan menuju perdamaian yang berkelanjutan. Ia menegaskan, perjuangan ini bukan hanya untuk Palestina, tetapi juga untuk kemanusiaan universal.
Dengan dukungan diplomatik, kemanusiaan, dan kesiapan militer yang terukur, Indonesia bertekad menjadi bagian dari solusi atas konflik panjang di Timur Tengah. Sikap ini sejalan dengan semangat bangsa yang senantiasa menjunjung tinggi nilai perdamaian, solidaritas, dan keadilan bagi seluruh umat manusia.
Rekomendasi
