
JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali mencatatkan rekor penutupan tertinggi pada Jumat, 10 Oktober 2025, ditutup naik tipis 0,08% atau 6,92 poin ke posisi 8.257,86.
Kenaikan ini dipengaruhi oleh sentimen positif pada sejumlah saham unggulan yang berhasil menopang indeks, meskipun saham big caps perbankan seperti BBRI (-3,27%), BBCA (-1,99%), dan BMRI (-3,19%) memberikan tekanan pada pergerakan IHSG.
Fenomena menarik terjadi di tengah rekor IHSG, di mana investor asing tercatat melakukan aksi beli bersih signifikan. Mengutip data dari RTI Business, sepanjang pekan lalu, net foreign buy mencapai Rp2,68 triliun di seluruh pasar, dengan Rp2,65 triliun terjadi di pasar reguler dan Rp5,34 miliar di pasar negosiasi dan tunai. Aktivitas ini menunjukkan kepercayaan investor global terhadap potensi pasar saham Indonesia meskipun menghadapi ketidakpastian ekonomi dan geopolitik global.
Baca Juga
Aktivitas Saham dan Nilai Transaksi
Pada perdagangan hari ini, tercatat sebanyak 338 saham naik, 331 saham turun, dan 133 saham tidak bergerak. Nilai transaksi masih tinggi, mencapai Rp24,06 triliun, dengan volume 47,76 miliar saham yang diperdagangkan dalam 2,45 juta kali transaksi.
Volume dan nilai transaksi yang besar ini menegaskan minat investor, terutama asing, terhadap saham-saham tertentu yang dianggap memiliki fundamental kuat dan potensi pertumbuhan jangka panjang.
Sektor-sektor yang menjadi favorit asing terlihat jelas dari daftar saham yang mengalami net foreign buy tinggi. Saham-saham unggulan tersebut meliputi:
No | Saham | Net Buy Asing |
---|---|---|
1 | PT Solusi Sinergi Digital Tbk (WIFI) | Rp337,6 miliar |
2 | PT Astra International Tbk (ASII) | Rp244,7 miliar |
3 | PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) | Rp235,7 miliar |
4 | PT Barito Pacific Tbk (BRPT) | Rp223,3 miliar |
5 | PT Timah Tbk (TINS) | Rp160,7 miliar |
6 | PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) | Rp152,9 miliar |
7 | PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG) | Rp96,3 miliar |
8 | PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) | Rp96 miliar |
9 | PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) | Rp77,3 miliar |
10 | PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) | Rp58,1 miliar |
Dari daftar tersebut, terlihat bahwa sektor teknologi, energi, pertambangan, dan farmasi menjadi primadona. PT Solusi Sinergi Digital Tbk (WIFI) menempati posisi teratas dengan net buy asing Rp337,6 miliar, menunjukkan minat investor global terhadap saham-saham teknologi yang menjanjikan pertumbuhan digital jangka panjang.
Sektor Energi dan Pertambangan Masih Menarik
Investor asing juga menaruh perhatian besar pada saham energi dan pertambangan, terlihat dari aksi beli di PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC), PT Timah Tbk (TINS), hingga PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS). Alasan utama adalah meningkatnya permintaan global terhadap komoditas, terutama nikel dan batubara, yang menjadi bahan baku penting bagi industri kendaraan listrik dan energi baru terbarukan.
Sementara itu, saham farmasi seperti PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) menjadi pilihan defensif, mengingat sektor ini relatif stabil dan memiliki permintaan yang konsisten, bahkan di tengah fluktuasi pasar global.
Analisis Tren IHSG dan Strategi Investor Ritel
Meskipun IHSG mencatat rekor penutupan tertinggi, pelaku pasar harus tetap waspada terhadap volatilitas jangka pendek. Tekanan pada saham big caps perbankan dapat mempengaruhi tren harian, namun fokus investor asing pada saham-saham fundamental menunjukkan bahwa momentum pertumbuhan jangka panjang masih terjaga.
Bagi investor ritel yang ingin meniru langkah asing, strategi yang disarankan adalah memilih saham dengan fundamental kuat, pertumbuhan laba stabil, dan potensi sektor yang masih berkembang. Saham-saham seperti WIFI, ASII, dan ANTM bisa menjadi pilihan untuk portofolio jangka menengah hingga panjang. Sementara sektor defensif seperti farmasi (KLBF) bisa dimanfaatkan untuk menyeimbangkan risiko.
Selain itu, memantau volume transaksi, net foreign buy, dan sentimen global menjadi kunci untuk menilai pergerakan saham di tengah fluktuasi pasar. Investor juga dianjurkan menggunakan analisis teknikal sederhana untuk menentukan momen masuk dan keluar saham, agar investasi lebih terukur dan mengurangi risiko.
Rekor IHSG mencerminkan optimisme pasar saham Indonesia, namun di balik angka penutupan tertinggi, aksi beli asing memberikan sinyal penting bagi investor ritel. Sektor teknologi, energi, pertambangan, dan farmasi menjadi favorit, menunjukkan arah pertumbuhan pasar jangka panjang. Investor ritel yang cermat dapat memanfaatkan momentum ini dengan strategi portofolio yang bijak, menggabungkan saham pertumbuhan dan defensif untuk memaksimalkan potensi keuntungan.
Dengan memahami perilaku investor asing dan tren sektor, pelaku pasar domestik bisa mengambil keputusan investasi lebih tepat, sekaligus mengikuti arah pergerakan IHSG yang masih berpotensi mencatat rekor baru.

Mazroh Atul Jannah
teropongbisnis.id adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Berita Lainnya
Terpopuler
1.
50 Proyek Tol Masuk Daftar Prioritas Pemerintah 2025
- 13 Oktober 2025
2.
ESDM Dorong Hemat Energi 110 Gedung, Turunkan Emisi Signifikan
- 13 Oktober 2025
3.
Inovasi Kementerian Imipas Tingkatkan Produktivitas Lahan Lapas
- 13 Oktober 2025
4.
Taspen Tingkatkan Pengawasan Tata Kelola TASPEN Berlapis
- 13 Oktober 2025