Patung Jenderal Sudirman Dipindahkan untuk Proyek TOD Dukuh

Patung Jenderal Sudirman Dipindahkan untuk Proyek TOD Dukuh

JAKARTA - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengonfirmasi rencana relokasi Patung Jenderal Sudirman seiring dengan pembangunan proyek Transit Oriented Development (TOD) Dukuh Atas di Jalan Jenderal Sudirman. Pemindahan ini dimaksudkan untuk menempatkan patung pahlawan nasional tersebut pada posisi lebih strategis, sehingga tetap menjadi ikon yang terlihat jelas bagi masyarakat dan pengunjung ibu kota.

Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung menegaskan bahwa relokasi patung bukan berarti mengurangi penghormatan terhadap Jenderal Sudirman. Justru, dengan penempatan baru, patung akan lebih menonjol dan mudah dilihat publik.

"Patung Sudirman tentunya kita harus memberikan apresiasi karena bagaimanapun ini adalah jenderal besar, sehingga nanti kalau di Dukuh Atas akan dibangun, dikoneksikan, Patung Sudirman harus ditempatkan yang betul-betul di depan," kata Pramono di Balai Kota Jakarta.

Baca Juga

James Cameron Khawatir Biaya Tinggi Ancaman Avatar 3

Penempatan Baru, Lebih Strategis

Pramono menambahkan, penempatan patung di lokasi baru akan memberikan pandangan yang lebih jelas bagi masyarakat yang melintas dari arah Jalan Thamrin. "Malah ketika kita belum naik ke Dukuh Atas, kalau kita dari Thamrin, Patung Sudirman akan kelihatan dengan lebih jelas dan lebih enak untuk dilihat. Nanti akan kami atur untuk itu," jelasnya.

Langkah ini sekaligus menjadi upaya pemerintah dalam mengharmoniskan pembangunan infrastruktur transportasi dengan penghormatan terhadap sejarah. Patung Sudirman tetap menjadi simbol nasional yang terintegrasi dengan kawasan TOD modern.

Integrasi Transportasi di Dukuh Atas

Proyek TOD Dukuh Atas akan menjadi kawasan integrasi antarmoda transportasi yang menghubungkan empat moda berbasis kereta secara terpadu, yakni:

Moda Raya Terpadu (MRT)

Lintas Raya Terpadu (LRT)

Kereta Rel Listrik (KRL)

Kereta Bandara

Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi menjelaskan, penggabungan Stasiun Karet dan Stasiun Sudirman Baru akan mempermudah mobilitas masyarakat di kawasan ini. Dengan desain TOD yang terpadu, masyarakat dapat berpindah dari satu moda transportasi ke moda lain secara efisien, meningkatkan kenyamanan dan menekan kemacetan.

"Kemarin Pak Gubernur menyampaikan bahwa ada kemungkinan memindahkan Patung Jenderal Besar Sudirman. Itu yang semula ada di sisi selatan, akan dipindahkan lebih mendekati ke arah Jalan MH Thamrin," kata Dudy.

Kolaborasi Pemerintah Pusat dan Daerah

Proyek TOD Dukuh Atas merupakan hasil kolaborasi antara Kementerian Perhubungan dan Pemprov DKI Jakarta. Relokasi patung menjadi salah satu konsekuensi dari upaya pembangunan kawasan transit terpadu yang modern dan ramah pejalan kaki.

Menurut Dudy, desain TOD ini telah mempertimbangkan estetika dan simbol nasional, sehingga Patung Jenderal Sudirman tetap menjadi landmark penting yang terlihat jelas di tengah dinamika pembangunan kota. "Jadi sudah didesain sedemikian rupa sehingga masyarakat dalam melakukan mobilitasnya bisa dengan mudah berpindah dari satu moda ke moda lain di Stasiun Dukuh Atas, Sudirman, maupun BNI City," ujarnya.

Menghormati Sejarah dalam Modernisasi

Relokasi patung ini menunjukkan bagaimana penghormatan terhadap sejarah dan pahlawan bangsa bisa berintegrasi dengan pembangunan kota modern. Posisi baru patung Jenderal Sudirman dipastikan tetap menonjol, sehingga pengunjung dan warga tetap bisa mengenang jasa pahlawan nasional ini di tengah kemajuan infrastruktur transportasi Jakarta.

Dengan langkah strategis ini, Pemprov DKI berharap proyek TOD Dukuh Atas tidak hanya meningkatkan efisiensi transportasi, tetapi juga mempertahankan nilai-nilai sejarah dan budaya ibu kota.