Strategi Investasi Saham Terbaik Hadapi Volatilitas Pasar Hari Ini
- Jumat, 03 Oktober 2025

JAKARTA - Volatilitas harga saham di Bursa Efek Indonesia kerap membuat investor, baik pemula maupun berpengalaman, merasa was-was.
Kenaikan dan penurunan yang cepat seringkali menimbulkan pertanyaan: apakah saat ini tepat untuk membeli saham, atau justru sebaiknya menunggu stabilisasi? Nyatanya, fluktuasi harga adalah hal yang wajar di pasar modal. Kunci suksesnya terletak pada pemahaman strategi yang tepat dan disiplin dalam mengambil keputusan.
Memahami tren pergerakan saham menjadi langkah awal yang penting. Harga saham hari ini tidak muncul begitu saja, melainkan dipengaruhi oleh faktor internal maupun eksternal.
Baca JugaObligasi Berkelanjutan Indonesia 2025 Catat Penurunan Signifikan
Faktor eksternal mencakup kebijakan bank sentral Amerika Serikat (The Fed) terkait suku bunga, konflik perdagangan global, hingga pergerakan harga komoditas seperti minyak dan batu bara. Ketidakpastian global ini sering membuat investor asing menarik dananya dari pasar negara berkembang, termasuk Indonesia, sehingga menimbulkan tekanan jual.
Sementara itu, faktor internal berasal dari kondisi ekonomi domestik, termasuk inflasi, nilai tukar Rupiah, dan kebijakan pemerintah yang memengaruhi sektor-sektor utama, seperti perbankan dan pertambangan. Laporan keuangan perusahaan besar (quarterly report) juga menjadi penentu langsung harga saham. Oleh karena itu, alih-alih sekadar melihat angka hijau atau merah, investor sebaiknya bertanya: “Apa yang memicu pergerakan ini?” Dengan begitu, investor mulai memahami pola pasar dan membuat keputusan lebih terukur.
Volatilitas sering dianggap risiko, namun sebenarnya membuka peluang. Salah satu strategi yang bisa dimanfaatkan adalah membeli saham ketika harga terkoreksi. Jika fundamental perusahaan kuat, penurunan harga akibat sentimen pasar sementara dapat menjadi kesempatan membeli saham dengan harga “diskon”.
Strategi lain adalah averaging down, di mana investor menambah kepemilikan saham yang sama saat harganya turun, sehingga harga rata-rata pembelian menjadi lebih rendah dan potensi keuntungan saat harga naik kembali lebih besar. Strategi ini efektif untuk saham dengan fundamental sehat, bukan saham yang mengalami masalah bisnis.
Meski ada peluang, risiko tetap ada. Risiko paling nyata adalah kerugian modal ketika saham dijual lebih rendah dari harga beli. Risiko lainnya bersifat emosional: ketakutan (fear) bisa mendorong penjualan impulsif saat harga turun, sementara keserakahan (greed) bisa membuat investor membeli di puncak harga. Mengendalikan emosi menjadi elemen penting agar strategi investasi tetap berjalan sesuai rencana.
Bagi yang ingin memulai investasi saham, langkah praktis kini lebih mudah. Pertama, pilih platform broker yang tepat. Pastikan platform terdaftar di OJK, user-friendly, dan menyediakan edukasi bagi investor pemula. Platform seperti Ajaib mempermudah proses pembukaan akun hingga transaksi pertama.
Kedua, pahami analisis dasar perusahaan. Analisis fundamental menilai kesehatan perusahaan melalui laporan keuangan, rasio harga terhadap laba (PER), dan riwayat dividen. PER yang terlalu tinggi bisa menandakan saham sudah mahal, sedangkan dividen rutin menunjukkan kinerja perusahaan stabil.
Ketiga, lakukan diversifikasi portofolio. Jangan menaruh semua investasi pada satu sektor. Sebar investasi di berbagai sektor, misalnya perbankan, teknologi, konsumsi, dan infrastruktur. Dengan demikian, jika satu sektor melemah, sektor lain bisa menahan penurunan portofolio secara keseluruhan.
Keempat, terapkan prinsip investasi jangka panjang. Investasi saham yang bijak dilakukan minimal 3–5 tahun. Tren jangka panjang pasar saham cenderung naik, sehingga investor memberi waktu bagi perusahaan berkualitas untuk berkembang, sekaligus mengurangi dampak fluktuasi harga harian.
Kelima, mulai dengan modal kecil dan konsisten. Investor tidak harus memiliki modal besar untuk memulai. Dengan berinvestasi rutin, dikenal sebagai dollar-cost averaging, investor secara otomatis membeli saham saat harga rendah maupun tinggi, sehingga harga rata-rata portofolio menjadi lebih stabil.
Fluktuasi harga saham hari ini seharusnya tidak ditakuti. Dengan strategi tepat, volatilitas dapat dimanfaatkan sebagai peluang. Analisis, diversifikasi, investasi jangka panjang, dan pengendalian emosi menjadi kunci keberhasilan. Investor yang disiplin mampu menghadapi gejolak pasar dan memaksimalkan potensi keuntungan, menjadikan rollercoaster harga saham sebagai kesempatan, bukan ancaman.

Mazroh Atul Jannah
teropongbisnis.id adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Berita Lainnya
Terpopuler
1.
Pemerintah Pastikan Program MBG Tetap Berjalan Lancar
- 03 Oktober 2025
2.
DJP dan BKPM Perkuat Sinergi Lewat Integrasi Coretax
- 03 Oktober 2025
3.
Cek BSU Oktober 2025 Rp 600.000: Jadwal dan Syarat Lengkap
- 03 Oktober 2025
4.
KRI dr Radjiman Wedyodiningrat-992 Jadi Pusat Sailing Pass TNI
- 03 Oktober 2025