Harga Minyak Mentah Stabil, Didukung Meredanya Ketegangan Perdagangan AS China
- Jumat, 06 Juni 2025

JAKARTA - Harga minyak mentah dunia mengalami stabilitas pada hari Jumat, 6 Juni 2025, setelah sebelumnya mengalami lonjakan pada hari Kamis. Kenaikan tersebut dipicu oleh tanda-tanda meredanya ketegangan perdagangan antara Amerika Serikat (AS) dan China.
Pergerakan Harga Minyak Mentah
Pada penutupan pasar Kamis, harga minyak West Texas Intermediate (WTI) diperdagangkan mendekati US$63 per barel, sementara minyak Brent ditutup di atas US$65 per barel. Kenaikan ini menandai potensi kenaikan mingguan pertama bagi kedua patokan harga tersebut sejak pertengahan Mei 2025.
Baca JugaPurbaya Pastikan Kompensasi Energi Lebih Cepat Cair Lewat Sistem Bulanan
Dampak Meredanya Ketegangan Perdagangan
Meredanya ketegangan perdagangan antara AS dan China memberikan sentimen positif bagi pasar minyak. Kedua negara sebelumnya terlibat dalam perang dagang yang mempengaruhi pasar energi global. Namun, adanya indikasi perbaikan hubungan perdagangan meningkatkan harapan akan stabilitas permintaan energi, khususnya dari China sebagai konsumen energi terbesar dunia.
Proyeksi Harga Minyak ke Depan
Meskipun terdapat optimisme jangka pendek, proyeksi harga minyak ke depan menunjukkan potensi penurunan. Goldman Sachs memperkirakan harga minyak Brent akan rata-rata US$63 per barel pada 2025 dan turun menjadi US$58 per barel pada 2026. Sementara itu, harga WTI diperkirakan akan berada di kisaran US$59 per barel pada 2025 dan turun menjadi US$55 per barel pada 2026. Proyeksi ini didasarkan pada peningkatan pasokan dari negara-negara penghasil minyak dan potensi pelambatan pertumbuhan ekonomi global.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Harga Minyak
Beberapa faktor yang mempengaruhi pergerakan harga minyak antara lain:
Kebijakan OPEC+: Keputusan OPEC+ untuk meningkatkan produksi minyak dapat menambah pasokan di pasar dan menekan harga. Namun, jika permintaan global tidak meningkat sebanding, hal ini dapat menyebabkan surplus pasokan.
Permintaan Global: Permintaan dari negara-negara besar seperti China dan India sangat mempengaruhi harga minyak. Penurunan permintaan dari negara-negara ini dapat menekan harga, sementara peningkatan permintaan dapat mendongkrak harga.
Geopolitik: Ketegangan politik di negara-negara penghasil minyak, seperti Timur Tengah, dapat mengganggu pasokan minyak dan mempengaruhi harga.
Kebijakan Energi AS: Kebijakan energi yang diterapkan oleh pemerintah AS, termasuk sanksi terhadap negara-negara tertentu, dapat mempengaruhi produksi dan ekspor minyak, serta mempengaruhi harga global.
Harga minyak mentah dunia menunjukkan stabilitas pada Jumat, 6 Juni 2025, setelah sebelumnya mengalami lonjakan. Meredanya ketegangan perdagangan antara AS dan China memberikan sentimen positif bagi pasar minyak. Namun, proyeksi harga minyak ke depan menunjukkan potensi penurunan, dipengaruhi oleh peningkatan pasokan dan potensi pelambatan pertumbuhan ekonomi global. Para pelaku pasar perlu terus memantau perkembangan kebijakan OPEC+, permintaan global, dan faktor-faktor geopolitik yang dapat mempengaruhi harga minyak.

Wildan Dwi Aldi Saputra
teropongbisnis.id adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Hasil French Open 2025: Alwi Farhan Lolos ke 16 Besar Usai Tekuk Jagoan Prancis
- Rabu, 22 Oktober 2025
Berita Lainnya
Terpopuler
1.
Perpanjangan Insentif PPN DTP hingga 2027 Dorong Pasar Properti
- 22 Oktober 2025
2.
Summarecon Suntik Modal Anak Usaha Hampir Rp1 Triliun
- 22 Oktober 2025
3.
Tanrise (RISE) Siap Galang Dana Rights Issue Jumbo
- 22 Oktober 2025
4.
FWD Luncurkan Asuransi Digital Praktis Lewat WhatsApp
- 22 Oktober 2025
5.
Buka e-Deposito BCA Mulai Rp 1 Juta Praktis
- 22 Oktober 2025