Proyek Air Baku Karian–Serpong Jadi Langkah Strategis Nasional

Senin, 20 Oktober 2025 | 09:33:48 WIB
Proyek Air Baku Karian–Serpong Jadi Langkah Strategis Nasional

JAKARTA - Pemerintah kembali menunjukkan komitmennya dalam memperkuat infrastruktur air nasional dengan ditandatanganinya kontrak pekerjaan konstruksi Karian Dam–Serpong Water Conveyance System (KSCS) Paket 1, 2, dan 3. 

Kontrak ini menjadi tonggak penting dalam penyediaan sistem air baku strategis yang akan mengalirkan air dari Bendungan Karian menuju kawasan Serpong, menjangkau wilayah Banten, DKI Jakarta, dan sebagian Jawa Barat.

Langkah ini bukan sekadar pembangunan fisik, tetapi juga bagian dari upaya jangka panjang untuk memperkuat ketahanan air nasional. Sistem ini akan mendukung pasokan air minum bagi 1,84 juta jiwa dan mencakup sekitar 368.000 sambungan rumah tangga, sekaligus menopang kebutuhan industri dan komersial di kawasan metropolitan Jabodetabek.

Proyek Karian–Serpong Water Conveyance System menjadi jembatan vital antara sumber air baku dan jaringan distribusi, mendukung agenda pembangunan berkelanjutan dan peningkatan kualitas hidup masyarakat.

Dari Bendungan Menuju Kesejahteraan Rakyat

Menteri Pekerjaan Umum Dody Hanggodo menyampaikan bahwa penandatanganan kontrak KSCS memiliki makna lebih luas dari sekadar seremoni administratif. Proyek ini menjadi wujud nyata pelaksanaan amanat Presiden Prabowo Subianto untuk memastikan bendungan yang telah dibangun segera memberi manfaat langsung bagi masyarakat.

“Air bukan sekadar kebutuhan dasar, tetapi sumber kehidupan dan keadilan sosial. Dari bendungan ke rumah tangga, dari potensi alam menuju kesejahteraan rakyat,” kata Dody.

Pembangunan KSCS mencakup pipa transmisi sepanjang kurang lebih 43 kilometer, dilengkapi booster pump, sistem kontrol, dan berbagai fasilitas pendukung. Infrastruktur ini dirancang untuk menjamin efisiensi dan keandalan distribusi air, sehingga masyarakat tidak hanya mendapat pasokan air dalam jumlah cukup, tetapi juga dengan kualitas yang baik.

Pemerintah melihat penyediaan air bersih bukan hanya sebagai kebutuhan dasar, melainkan sebagai instrumen strategis untuk mendukung pemerataan pembangunan ekonomi dan peningkatan kesejahteraan rakyat.

Integritas Proyek dan Kemitraan Internasional

Menteri Dody menegaskan pentingnya menjaga integritas, profesionalisme, serta pengawasan yang disiplin dalam pelaksanaan proyek ini. Menurutnya, tata kelola kontrak harus menjadi contoh baik bagi pelaksanaan proyek infrastruktur lain di Indonesia.

“Mutu dan keselamatan harus menjadi prioritas utama. Tata kelola kontrak harus terus diperbaiki agar proyek KSCS menjadi teladan infrastruktur yang efektif dan berkelanjutan,” tegasnya.

Selain dibiayai dari anggaran nasional, proyek ini juga melibatkan kemitraan internasional dengan Korea Eximbank yang turut memberikan dukungan pendanaan dan kerja sama teknis. Meski demikian, Dody menegaskan kemitraan tersebut tidak mengurangi tanggung jawab nasional. Pemerintah Indonesia tetap menjadi pihak utama yang memastikan manfaat proyek dapat dirasakan sebesar-besarnya oleh rakyat.

Proyek ini dirancang bukan hanya sebagai infrastruktur air bersih semata, tetapi juga sebagai simbol sinergi antara sumber daya dalam negeri dan kemitraan global untuk mewujudkan pembangunan yang berdampak luas.

Kontribusi terhadap Visi Indonesia Maju 2045

Proyek Karian–Serpong Water Conveyance System merupakan bagian penting dari implementasi strategi kebijakan PU 608. Strategi ini menargetkan efisiensi investasi dengan ICOR di bawah 6, pengentasan kemiskinan menuju nol persen, serta pertumbuhan ekonomi hingga 8% pada 2029.

Kebijakan tersebut menjadi kontribusi nyata Kementerian Pekerjaan Umum terhadap visi besar pembangunan nasional dan Asta Cita Presiden menuju Indonesia Maju 2045. Akses air bersih yang merata diharapkan mampu mempercepat transformasi sosial-ekonomi masyarakat, terutama di kawasan perkotaan padat penduduk.

Dalam kesempatan ini, Dody juga memberikan apresiasi kepada seluruh pihak yang terlibat dalam proyek KSCS, mulai dari jajaran Direktorat Jenderal Sumber Daya Air, tim teknis, konsultan, hingga kontraktor yang telah bekerja keras hingga tahap penandatanganan kontrak.

Menteri Dody berharap pelaksanaan konstruksi berjalan tepat waktu dan dengan mutu terbaik agar manfaatnya segera dirasakan masyarakat. “Semoga setiap tetes air dari proyek ini menjadi tetes semangat Indonesia Maju mengalir, menyegarkan, dan mempertegas kedaulatan bangsa,” tutur Dody.

Infrastruktur Air sebagai Pilar Pembangunan Nasional

Dengan total jaringan pipa sepanjang 43 kilometer serta berbagai sistem pendukung, KSCS menjadi salah satu proyek infrastruktur air baku terbesar di Indonesia saat ini. Proyek ini akan menjadi penghubung vital antara Bendungan Karian sebagai sumber utama dan instalasi pengolahan air di Serpong yang melayani jutaan penduduk.

Lebih dari sekadar proyek teknis, KSCS mencerminkan cara baru pemerintah dalam membangun infrastruktur strategis dengan pendekatan terintegrasi: memadukan aspek ketahanan air, pemerataan pembangunan, kemitraan internasional, dan tata kelola transparan.

Ketika proyek ini rampung, manfaatnya akan dirasakan secara langsung oleh masyarakat di wilayah Banten, DKI Jakarta, dan sebagian Jawa Barat. Air bersih yang stabil menjadi pondasi bagi pertumbuhan sektor industri, komersial, dan perumahan di kawasan metropolitan.

Langkah strategis ini menegaskan peran infrastruktur air sebagai pilar utama pembangunan nasional, bukan hanya untuk memenuhi kebutuhan dasar, tetapi juga untuk memperkuat daya saing Indonesia di masa depan.

Terkini