JAKARTA - Bank Tabungan Negara (BTN) kembali menunjukkan kekuatannya sebagai pemain utama dalam program KPR Sejahtera FLPP di Provinsi Jawa Timur pada tahun 2025.
Dengan total penyaluran sebanyak 10.243 unit rumah subsidi, BTN berhasil menguasai 78,3 persen pangsa pasar dari keseluruhan 13.069 unit yang disalurkan oleh seluruh bank pelaksana di wilayah ini.
Angka ini menegaskan peran strategis BTN dalam memperluas akses kepemilikan rumah bagi masyarakat berpenghasilan rendah di provinsi tersebut.
Capaian ini menjadi salah satu indikator keberhasilan BTN dalam membangun ekosistem pembiayaan perumahan yang solid dan inklusif.
“Kinerja di Jawa Timur mencerminkan solidnya ekosistem pembiayaan perumahan yang telah dibangun BTN bersama pemerintah dan pengembang. Kami menjaga konsistensi agar masyarakat berpenghasilan rendah semakin mudah memiliki rumah,” ujar Hirwandi Gafar, Direktur Consumer Banking BTN.
Kontribusi Jawa Timur terhadap Penyaluran Nasional
Provinsi Jawa Timur memberikan kontribusi sebesar 6,6 persen terhadap total penyaluran nasional program FLPP hingga kuartal III 2025. Beberapa daerah di Jawa Timur tercatat menjadi pusat penyaluran terbesar, seperti Kabupaten Jember dengan 2.205 unit, Kota Malang 1.534 unit, Banyuwangi 870 unit, dan Kediri 841 unit.
Penyaluran yang merata di berbagai wilayah ini menunjukkan bahwa program FLPP BTN menjangkau berbagai lapisan masyarakat dengan baik.
Inklusivitas Program untuk Berbagai Kalangan
Salah satu keunggulan program KPR subsidi BTN adalah kemampuannya menjangkau beragam profesi masyarakat. Program ini tidak hanya menyasar pegawai negeri sipil (ASN), pegawai swasta, dan tenaga pendidik, tetapi juga melibatkan kalangan militer (TNI/Polri), pekerja informal, dan wirausaha kecil.
Pendekatan inklusif ini menjadi salah satu upaya BTN untuk memperluas akses pembiayaan rumah yang berkelanjutan.
“Kami memastikan pembiayaan rumah subsidi dapat diakses lintas profesi, termasuk sektor informal yang selama ini sulit memperoleh kredit perumahan,” kata Hirwandi Gafar.
Hal ini mengindikasikan bahwa BTN berkomitmen untuk tidak meninggalkan masyarakat yang berada di sektor-sektor ekonomi yang belum sepenuhnya tersentuh layanan perbankan konvensional.
Sinergi dengan Pemerintah dan Pengembang Lokal
Keberhasilan BTN tidak lepas dari sinergi erat dengan pemerintah daerah serta pengembang lokal. Selain menyalurkan dana, BTN juga aktif mendukung percepatan sertifikasi tanah dan penggunaan teknologi digital untuk proses penyaluran subsidi.
Sistem digital ini membuat proses pencairan dana menjadi lebih cepat dan transparan, sehingga meminimalkan potensi hambatan administratif.
Langkah-langkah kolaboratif ini sejalan dengan tujuan pemerintah dalam mempercepat pemenuhan kebutuhan rumah layak bagi masyarakat berpenghasilan rendah. Dengan dukungan penuh dari berbagai pihak, BTN mampu menjaga kecepatan dan kelancaran distribusi KPR subsidi di Jawa Timur.
Statistik Nasional dan Peran BTN
Secara nasional, BTN telah menyalurkan sebanyak 142.743 unit KPR Sejahtera FLPP hingga September 2025, atau sekitar 81,8 persen dari total 188.434 unit rumah subsidi yang disalurkan oleh seluruh bank pelaksana. Data ini memperlihatkan posisi dominan BTN dalam pelaksanaan program subsidi perumahan pemerintah.
Angka ini menunjukkan bahwa BTN bukan hanya menjadi motor utama di Jawa Timur, tetapi juga berperan besar dalam keseluruhan distribusi KPR FLPP di Indonesia. Dengan sumber daya dan jaringan yang luas, BTN mampu menjangkau masyarakat hingga ke pelosok daerah.
Penguatan Tata Kelola dan Akuntabilitas
Keberhasilan BTN dalam menyalurkan rumah subsidi secara masif mendapat pujian dari berbagai pihak. Agus Sugiarto, Komisaris Independen Danantara Asset Management (DAM), menilai pencapaian ini merupakan hasil kerja luar biasa yang harus diimbangi dengan tata kelola perusahaan yang baik.
Menurut Agus, penguatan aspek transparansi, akuntabilitas, dan validasi penerima manfaat sangat penting agar program ini benar-benar tepat sasaran dan memberi dampak sosial yang nyata.
“Keberhasilan ini perlu diimbangi dengan penerapan GCG yang kuat, agar setiap rumah yang dibiayai benar-benar sampai ke masyarakat yang berhak dan memberi dampak sosial yang nyata,” katanya.
Inovasi untuk Inklusi Keuangan
BTN juga dikenal dengan inovasi yang membuka akses pembiayaan bagi sektor informal dan wirausaha kecil. Ini menjadi terobosan penting dalam memperluas inklusi keuangan nasional.
Dengan memberikan kesempatan kepada pekerja informal yang biasanya sulit mendapatkan kredit perumahan, BTN berhasil menjangkau segmen masyarakat yang sebelumnya kurang terlayani.
Agus menekankan agar inovasi ini harus disertai dengan mekanisme monitoring dan evaluasi yang ketat untuk memastikan keberlanjutan program dan efektivitas penggunaan dana.
“Langkah inovatif BTN ini perlu terus diikuti dengan mekanisme monitoring dan evaluasi yang kuat,” tuturnya.
Komitmen BTN untuk Masa Depan Perumahan Nasional
Ke depan, BTN berkomitmen untuk terus memperkuat sinergi dengan pemerintah dan pengembang agar distribusi rumah subsidi semakin merata.
Targetnya adalah menjawab kebutuhan perumahan nasional dengan menyediakan fasilitas pembiayaan yang mudah, cepat, dan terjangkau, khususnya di wilayah-wilayah padat penduduk seperti Jawa Timur.
Dengan segala pencapaian dan inovasi yang telah dilakukan, BTN berharap dapat terus memainkan peran sentral dalam mendukung program pemerintah demi terwujudnya kesejahteraan masyarakat melalui kepemilikan rumah yang layak dan terjangkau.