Indonesia Bentuk Danantara: Mengonsolidasikan Investasi untuk Kemandirian Ekonomi Tanpa Bergantung pada Asing
- Jumat, 21 Februari 2025

JAKARTA - Pemerintah Indonesia telah mengumumkan pembentukan Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara), sebuah inisiatif revolusioner yang bertujuan untuk mengonsolidasikan kekayaan negara dan mengurangi ketergantungan pada investasi asing. Upaya ini diungkapkan oleh Wakil Menteri Pertanian, Sudaryono, pada Forum Group Discussion (FGD) yang diselenggarakan oleh Organisasi Pengusaha Indonesia di Belanda, yang diadakan di Jakarta kemarin.
Danantara diposisikan sebagai pengelola investasi milik pemerintah yang mencakup berbagai perusahaan BUMN besar, seperti Bank Mandiri, BRI, PLN, Pertamina, BNI, Telkom Indonesia, dan MIND ID. Pembentukan Danantara adalah langkah strategis yang diambil dengan latar belakang bahwa banyak negara besar lainnya telah melakukan hal serupa, seperti China, Singapura, dan Qatar. Ini adalah langkah signifikan menuju kedaulatan ekonomi Indonesia yang lebih mandiri.
Sudaryono menyatakan, "Pembentukan Danantara untuk mengonsolidasi kekayaan negara kita. Banyak negara yang telah melakukan hal yang sama. Ini adalah upaya kita untuk tidak lagi mengemis ke negara lain." Dengan nada optimis, ia menekankan bahwa memiliki dana besar sendiri akan memungkinkan Indonesia untuk melakukan investasi besar tanpa harus bergantung pada investasi asing yang sering kali penuh dengan ketidakpastian.
Sudaryono juga menekankan pentingnya kemandirian dalam pidatonya, mengatakan bahwa Presiden Prabowo Subianto secara tegas menginstruksikan agar Indonesia tidak terlalu bergantung pada negara lain untuk investasi. Hal ini muncul dari realita bahwa banyak janji investasi asing yang pada akhirnya tidak terealisasi. "Kita menunggu investasi dari negara lain, dan akhirnya kita hanya berharap. Janji tidak selalu dipenuhi, jadi Presiden menegaskan, ‘kita adalah negara kaya. Kita bisa investasi sendiri’," ujarnya.
Sorotan lain dalam pertemuan tersebut adalah kecenderungan beberapa pengusaha yang setelah berinvestasi di Indonesia, memilih untuk menyimpan keuntungan mereka di luar negeri. "Banyak di antara mereka yang mendapatkan kredit dari bank dalam negeri. Setelah usaha, ekspor komoditi, tetapi duitnya tidak ditransfer kembali ke sini, menyimpannya di bank luar negeri. Kita dapat apa, Pak?" tanya Sudaryono dengan nada kritis, mencerminkan kebutuhan mendesak untuk kebijakan investasi yang lebih menguntungkan bagi tanah air.
Meskipun langkah ini mendapatkan dukungan yang signifikan, terdapat beberapa kekhawatiran di masyarakat mengenai keberlanjutan dan transparansi dari Danantara. Kekhawatiran ini dipicu oleh ketidakpastian mengenai sejauh mana badan ini akan diawasi oleh institusi seperti BPK dan KPK. Sejauh ini, komentar dari pihak-pihak terkait masih menunggu kepastian, namun diharapkan bahwa pemerintah akan menjamin bahwa Danantara beroperasi dengan transparansi dan akuntabilitas.
Selain itu, berita ini datang saat muncul ketegangan baru terkait isu bahwa beberapa pihak menyerukan untuk menarik dana dari bank BUMN sehubungan dengan pembentukan Danantara. Baik Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Pandjaitan, Otoritas Jasa Keuangan (OJK), maupun Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) menyatakan akan segera mengeluarkan klarifikasi untuk menenangkan masyarakat dan memastikan stabilitas sistem keuangan. Perihal ini, pemerintah bersama institusi terkait terus berdiskusi untuk memberikan penjelasan yang transparan kepada publik dan memastikan sistem perbankan tetap stabil.
Pada akhirnya, inisiatif pembentukan Danantara ini merupakan langkah maju yang sangat diperlukan bagi ekonomi Indonesia untuk memastikan keberlanjutan dan kemandirian dalam pengelolaan sumber daya dan investasi. Dengan langkah ini, harapannya adalah bahwa Indonesia dapat lebih mandiri dalam menentukan investasi dan arah pembangunan tanpa terlalu dipengaruhi oleh kepentingan asing.
Danantara diharapkan memberikan dampak positif yang signifikan dalam pengelolaan investasi dan pengembangan ekonomi nasional dalam jangka panjang. Dengan memanfaatkan kekayaan nasional secara optimal dan berkelanjutan, Indonesia dapat menjadi contoh sebagai negara yang tidak hanya kaya sumber daya, tetapi juga cerdas dalam pengelolaannya, menginspirasi kemandirian ekonomi yang menguntungkan untuk masa depan bangsa.
Copy Naskah
Baca Juga

Regan
teropongbisnis.id adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Berita Lainnya
Terpopuler
1.
11 Aplikasi Pelacak Lokasi Pasangan Akurat, Tanpa Ketahuan!
- 06 September 2025
2.
Cost of Fund Adalah: Pengertian, Jenis, dan Cara Menghitung
- 06 September 2025
3.
Value for Money Adalah: Definisi, Konsep, dan Manfaat
- 06 September 2025
4.
Net Worth Adalah: Inilah Cara Hitung & Simulasinya
- 06 September 2025