Panduan Investasi Kripto: Strategi Cerdas untuk Pemula
- Jumat, 21 Februari 2025

JAKARTA - Di antara berbagai instrumen investasi yang tersedia, aset kripto menjadi salah satu pilihan yang semakin diminati. Pemerintah melalui Otoritas Jasa Keuangan (OJK) juga telah menetapkan regulasi terkait investasi di sektor ini guna memberikan perlindungan kepada para investor.
Menurut perencana keuangan Aidil Akbar, alokasi dana yang ideal untuk investasi, termasuk kripto, sebaiknya berkisar antara 10%-15% dari penghasilan bulanan. Ia menyarankan agar investor pemula mulai dengan jumlah kecil sambil memahami lebih dalam ekosistem kripto.
Sebagai contoh, bagi seseorang dengan pendapatan Rp 5 juta per bulan, sekitar Rp 500 ribu dapat dialokasikan untuk investasi. Dari jumlah tersebut, sekitar 10%-20% atau Rp 100 ribu dapat digunakan untuk membeli aset kripto, sementara sisanya dapat dialokasikan ke instrumen investasi lainnya.
Baca JugaHarga Emas Antam, UBS, dan Galeri24 Naik Lagi, Cek Rinciannya di Sini
Memilih Aset Kripto yang Tepat untuk Pemula
Bagi yang baru terjun ke dunia kripto, Aidil merekomendasikan untuk memulai dengan membeli Tether (USDT). USDT merupakan stablecoin yang nilainya dikaitkan dengan dolar AS, sehingga relatif stabil dan lebih mudah digunakan untuk transaksi.
"Sebagai langkah awal, beli USDT dulu karena mudah dihitung dan merupakan standar internasional untuk pairing transaksi kripto. Setelah itu, bagi pemula, Bitcoin bisa menjadi pilihan pertama untuk investasi," jelas Aidil.
Menjelajahi Ekosistem Kripto Lebih Dalam
Setelah memahami dasar-dasar investasi kripto, investor dapat mulai mengeksplorasi platform blockchain lain seperti Ethereum dan Solana. Saat memilih aset digital, ada beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan, yakni ekosistem, proyek, dan komunitas yang mendukungnya.
"Saat ingin membeli koin kripto, saya selalu melihat tiga hal utama: ekosistemnya, proyek yang mendukung, dan komunitasnya. Ini serupa dengan analisis fundamental dalam investasi tradisional, seperti mengevaluasi aset, profitabilitas, dan kewajiban finansial suatu perusahaan," tambah Aidil.
Investasi di dunia kripto memerlukan strategi dan pemahaman yang baik. Bagi pemula, memulai dengan jumlah kecil serta memilih aset yang stabil seperti USDT dan Bitcoin dapat menjadi langkah awal yang bijak. Seiring dengan bertambahnya wawasan, investor dapat memperluas portofolionya ke berbagai aset berbasis blockchain lainnya. Dengan pendekatan yang tepat, investasi kripto dapat menjadi bagian dari strategi keuangan yang cerdas dan menguntungkan.

Kevin Khanza
teropongbisnis.id adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Garuda Indonesia Tunjuk Dua Direksi Asing, Upaya Perkuat Manajemen dan Finansial
- Minggu, 19 Oktober 2025
PTPP Catat Kontrak Baru Tertinggi di BUMN Karya, Lampaui Rp16,68 Triliun
- Minggu, 19 Oktober 2025
Berita Lainnya
OJK Perkuat Perlindungan Konsumen dalam Pembiayaan Multifinance Nasional
- Sabtu, 18 Oktober 2025
Tren Kenaikan Harga Emas Perhiasan Berlanjut, Cek Harga Terbarunya Hari Ini
- Sabtu, 18 Oktober 2025
Terpopuler
1.
2.
3.
Harga CPO Menguat di Tengah Tekanan Permintaan India Melemah
- 18 Oktober 2025
4.
5.
Indonesia Punya Cadangan Panas Bumi Terbesar Kedua Dunia
- 18 Oktober 2025