Minggu, 07 September 2025

Cuaca Ekstrem Mengintai: BMKG Prediksi Hujan Sangat Lebat di 13 Wilayah Hingga Akhir Februari 2025

Cuaca Ekstrem Mengintai: BMKG Prediksi Hujan Sangat Lebat di 13 Wilayah Hingga Akhir Februari 2025
Cuaca Ekstrem Mengintai: BMKG Prediksi Hujan Sangat Lebat di 13 Wilayah Hingga Akhir Februari 2025

JAKARTA - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan penting terkait cuaca ekstrem yang diprediksi akan melanda sejumlah wilayah di Indonesia hingga akhir Februari 2025. Fenomena alam ini merupakan dampak dari beberapa gangguan atmosfer yang berpengaruh signifikan terhadap dinamika cuaca di Indonesia. Dalam pernyataannya, BMKG menyebutkan bahwa bibit siklon tropis, gelombang atmosfer, serta sirkulasi siklonik menjadi faktor utama yang berpotensi menyebabkan hujan lebat hingga sangat lebat di berbagai wilayah.

Bibit Siklon Tropis 99 S dan Pengaruhnya

Salah satu penyebab utama meningkatnya potensi hujan di Indonesia adalah Bibit Siklon Tropis 99 S. Fenomena ini ditemukan di Samudra Hindia, tepatnya di sebelah selatan Nusa Tenggara Timur (NTT). "Salah satu yang memberi pengaruh signifikan, yaitu Bibit Siklon Tropis 99 S terletak di Samudra Hindia Selatan NTT," ujar BMKG dalam pernyataan resminya yang dikutip dari bmkg.go.id pada Kamis (20 Februari 2025).

BMKG menjelaskan bahwa meski bibit siklon ini cenderung bergerak menjauhi Indonesia, dampaknya tak dapat diabaikan. Dampak tidak langsung dari bibit siklon ini menyebabkan peningkatan curah hujan di wilayah Bali, Nusa Tenggara Barat (NTB), dan Nusa Tenggara Timur (NTT). Fenomena ini diprediksi akan berlangsung setidaknya dalam tiga hari ke depan.

Dampak Lebih Lanjut di Wilayah Pesisir Selatan Jawa

Meskipun bibit siklon tropis diperkirakan bakal menjauh, dampaknya masih dapat dirasakan hingga empat hari ke depan di pesisir selatan Jawa. Kondisi ini mengharuskan masyarakat di daerah tersebut untuk tetap waspada terhadap potensi cuaca buruk yang sewaktu-waktu dapat menyebabkan bencana hidrometeorologi seperti banjir atau tanah longsor.

Peran Gelombang Atmosfer dan Cuaca Lokal

Selain bibit siklon, kombinasi gelombang atmosfer seperti Gelombang Low, Kelvin, dan Rossby Ekuatorial juga mempunyai andil besar dalam dinamika cuaca kali ini. Gelombang-gelombang ini berpotensi meningkatkan hujan konvektif berskala lokal di beberapa bagian Sumatera, sebagian Jawa, Kalimantan, utara Sulawesi, dan selatan Papua. Gelombang tersebut menyebabkan awan-awan konvektif lebih sering terbentuk, terutama pada siang hingga petang dalam sepekan ke depan.

Proyeksi Cuaca Pekan Ini: Periode 21-23 Februari 2025

Dalam periode 21-23 Februari 2025, cuaca di Indonesia diperkirakan akan bervariasi dari berawan hingga hujan ringan. Namun, ada beberapa wilayah yang harus waspada terhadap potensi hujan sedang hingga sangat lebat yang disertai kilat/petir dan angin kencang, terutama di wilayah Aceh, Sumatera Barat, Riau, Jambi, Sumatera Selatan, dan lainnya. Daerah seperti Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, NTT, serta sebagian besar wilayah Kalimantan dan Papua juga masuk dalam daftar waspada.

Prediksi Cuaca Lanjutan: Periode 24-27 Februari 2025

Periode akhir bulan yakni 24-27 Februari 2025 diperkirakan masih akan menghadirkan cuaca yang didominasi oleh awan hingga hujan ringan. Namun, potensi hujan dengan intensitas sedang hingga ekstrem tetap perlu diwaspadai, terutama di wilayah Sumatera Selatan, Lampung, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, dan Papua.

Kesiapan Menghadapi Cuaca Ekstrem

Menanggapi potensi cuaca ekstrem ini, BMKG mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan, terutama di daerah-daerah yang diprediksi mengalami hujan lebat hingga sangat lebat. Langkah antisipasi seperti mempersiapkan infrastruktur yang siap menghadapi banjir dan tanama pohon peneduh serta penghijauan di daerah yang rawan longsor sangat diperlukan.

Selain itu, BMKG juga menyarankan masyarakat untuk rutin memantau perkembangan cuaca melalui kanal resmi BMKG atau aplikasi cuaca terpercaya guna mendapatkan informasi terkini dan akurat. Kesiapan masyarakat dalam menghadapi cuaca ekstrem dapat meminimalisir risiko bencana serta kerugian yang ditimbulkan.

Cuaca ekstrem yang diprediksi oleh BMKG perlu disikapi dengan serius oleh masyarakat dan pemerintah daerah. Tindakan preventif dan kesiapan menghadapi berbagai kemungkinan yang terjadi sangat penting agar dampak negatif dari fenomena cuaca ini dapat diminimalisir. Pastikan Anda selalu mendapatkan informasi terbaru dari sumber terpercaya dan selalu siap menghadapi segala kemungkinan yang mungkin terjadi akibat cuaca ekstrem ini.

Regan

Regan

teropongbisnis.id adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

AirAsia Buka Penerbangan Semarang Kuala Lumpur

AirAsia Buka Penerbangan Semarang Kuala Lumpur

Cek Besaran Bansos PKH September 2025 Sekarang

Cek Besaran Bansos PKH September 2025 Sekarang

Warga Kotabaru Kini Punya Alternatif Transportasi Publik

Warga Kotabaru Kini Punya Alternatif Transportasi Publik

Skrining BPJS Bantu Deteksi Dini Kesehatan Peserta

Skrining BPJS Bantu Deteksi Dini Kesehatan Peserta

Mobil Listrik GAC Hadirkan Inovasi Ramah Lingkungan

Mobil Listrik GAC Hadirkan Inovasi Ramah Lingkungan