Saham SMIL Melonjak 190 Persen, Direktur Utama Tambah Kepemilikan Rp 20 Miliar
- Jumat, 21 Februari 2025

JAKARTA - Saham PT Sarana Mitra Luas Tbk (SMIL), emiten penyewaan dan penjualan alat berat forklift, mengalami lonjakan signifikan dalam sebulan terakhir. Hingga perdagangan Kamis (20 Februari 2025), harga saham SMIL naik hampir 190% ke level Rp 302 per lembar saham.
Di tengah kenaikan harga saham yang mencolok, Direktur Utama SMIL, Hadi Suhermin, mengambil langkah strategis dengan menambah kepemilikannya melalui aksi buyback saham. Berdasarkan laporan perubahan kepemilikan saham per 19 Februari 2025, Hadi Suhermin membeli 67,86 juta lembar saham SMIL pada harga Rp 294 per saham. Total nilai transaksi ini mencapai Rp 19,95 miliar, yang membuat kepemilikannya meningkat dari 49,31% menjadi 50,08% atau setara dengan 4,382 miliar saham.
"Aksi akumulasi saham ini merupakan bentuk keyakinan terhadap fundamental perusahaan serta prospek bisnis ke depan," ujar Hadi Suhermin dalam keterangannya.
Baca Juga
Lonjakan Transaksi dalam Tiga Hari Perdagangan
Peningkatan harga saham SMIL terjadi dalam tiga hari perdagangan terakhir, yakni pada 17–19 Februari 2025. Pada 17 Februari, saham SMIL diperdagangkan sebanyak 6.865 kali dengan volume mencapai 235,37 juta saham senilai Rp 41,60 miliar, dengan rentang harga antara Rp 146 hingga Rp 183 per saham.
Kemudian, pada 18 Februari, jumlah transaksi meningkat menjadi 8.283 kali dengan volume perdagangan 129,30 juta saham dan nilai transaksi mencapai Rp 30,09 miliar. Tren kenaikan terus berlanjut pada 19 Februari, ketika saham SMIL diperdagangkan sebanyak 18.884 kali dengan volume mencapai 335,44 juta saham senilai Rp 96,51 miliar. Pada hari tersebut, harga saham bergerak dalam kisaran Rp 205 hingga Rp 306 per lembar.
Lonjakan transaksi dan harga saham SMIL ini menarik perhatian pelaku pasar. Beberapa analis menilai bahwa aksi beli yang dilakukan oleh direksi perusahaan menjadi salah satu sinyal positif bagi investor. "Ketika manajemen perusahaan menambah kepemilikan, biasanya itu menunjukkan keyakinan mereka terhadap pertumbuhan perusahaan dalam jangka panjang," kata seorang analis pasar modal di Jakarta.
Prospek Saham SMIL ke Depan
Meski mengalami kenaikan yang signifikan, investor tetap perlu mencermati faktor-faktor yang dapat mempengaruhi pergerakan harga saham SMIL ke depan. Salah satu faktor utama adalah kinerja keuangan perusahaan serta perkembangan industri penyewaan dan penjualan alat berat di Indonesia.
Di sisi lain, kondisi pasar modal yang fluktuatif juga menjadi faktor penting yang harus diperhitungkan oleh para investor. Beberapa analis menyarankan untuk tetap berhati-hati dalam mengambil keputusan investasi, terutama bagi mereka yang berencana masuk di harga tinggi setelah kenaikan tajam seperti ini.
Dengan aksi buyback yang dilakukan oleh Direktur Utama SMIL serta tren positif di sektor alat berat, saham SMIL berpotensi menarik minat lebih banyak investor ke depannya. Namun, tetap diperlukan analisis yang mendalam agar keputusan investasi lebih terukur dan menguntungkan dalam jangka panjang.

Regan
teropongbisnis.id adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Berita Lainnya
Terpopuler
1.
Harga Emas Hari Ini Stabil Menguat Positif
- 07 September 2025
2.
KUR BSI 2025 Dukung UMKM Tumbuh Positif
- 07 September 2025
3.
KUR BCA 2025 Permudah UMKM Raih Modal
- 07 September 2025
4.
Mudahnya Akses KUR BNI September 2025
- 07 September 2025
5.
Saldo Minimum Jadi Syarat Prioritas Bank Ternama
- 07 September 2025