Gen Z dan Milenial Dominasi Kredit Macet di Pinjaman Online, OJK Soroti Angka Miliaran
- Rabu, 19 Februari 2025

JAKARTA - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) baru-baru ini mengeluarkan sebuah laporan mengguncang mengenai tingkat kredit macet atau non-performing loan (NPL) yang didominasi oleh generasi muda, yakni Gen Z dan Milenial. Data tersebut menyoroti kecenderungan yang mengkhawatirkan di kalangan kelompok usia muda ini dalam hal pengelolaan keuangan, terutama terkait pinjaman berbasis teknologi atau lebih dikenal dengan pinjaman online (pinjol).
Menurut data yang diberikan oleh OJK, total kredit macet dari pinjaman online pada Desember 2024 mencapai angka mengejutkan sebesar Rp2,01 triliun. Menariknya, dari total kredit macet tersebut, sebanyak 74,74% berasal dari peminjam individu yang sebagian besar berada dalam rentang usia Gen Z dan Milenial. Temuan ini menandakan perlunya perhatian lebih terhadap perilaku keuangan generasi muda dalam mengelola pinjaman daring.
"Banyak dari generasi muda yang terhanyut dalam kemudahan teknologi finansial, namun sayangnya kurang diimbangi dengan literasi keuangan yang memadai," ujar perwakilan OJK dalam pernyataan resminya. "Kami berkomitmen untuk meningkatkan edukasi dan literasi keuangan agar generasi ini lebih bijak dalam mengelola keuangan mereka."
Fenomena ini menimbulkan kekhawatiran, terutama mengingat tren tren konsumsi dan gaya hidup yang cenderung boros di kalangan generasi tersebut. Kebutuhan untuk mengikuti tren fashion terbaru, gadget canggih, dan gaya hidup yang serba instant sering kali membawa mereka pada keputusan keuangan yang tidak bijaksana, salah satunya adalah memanfaatkan pinjaman online tanpa pertimbangan matang.
Permasalahan kredit macet pada pinjaman online tidak hanya merugikan para peminjam itu sendiri, tetapi juga bisa berdampak buruk pada stabilitas ekonomi secara lebih luas. Jika tren ini terus berlanjut, bisa menyebabkan ketidakstabilan dalam industri keuangan teknologi dan memperberat regulasi yang harus diterapkan oleh lembaga keuangan terkait.
Salah satu pelaku ekonomi, seorang analis finansial dari Universitas Indonesia, menyatakan, "Generasi muda kini berada di persimpangan yang menantang antara inovasi teknologi finansial dan manajemen risiko. Penting untuk menemukan keseimbangan, agar mereka tidak menjadi korban dari kemudahan yang ditawarkan pinjol."
OJK menekankan perlunya koordinasi antara lembaga pemerintah, industri teknologi finansial, dan masyarakat untuk menekan angka kredit macet ini. Langkah-langkah seperti peningkatan literasi keuangan, pengetatan regulasi pada penawaran pinjaman berbasis teknologi, dan pengawasan yang lebih ketat diharapkan dapat menjadi solusi jangka panjang untuk permasalahan ini.
Dukungan juga diharapkan dari berbagai platform pinjaman online untuk lebih transparan dalam menawarkan produk mereka kepada konsumen, terutama terkait suku bunga, biaya tersembunyi, serta risiko-risiko yang mungkin terjadi. Transparansi yang lebih baik diharapkan dapat membantu calon peminjam untuk membuat keputusan yang lebih bijak sebelum mengajukan pinjaman.
Selain itu, peran edukasi finansial juga perlu ditingkatkan sejak dini. Kurikulum yang mencakup literasi finansial di sekolah-sekolah bisa menjadi solusi untuk membekali generasi mendatang dengan keterampilan pengelolaan keuangan yang lebih baik.
Dalam waktu dekat, OJK merencanakan untuk meluncurkan kampanye literasi keuangan yang menyasar kalangan muda. Kampanye ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran akan pentingnya mengelola keuangan secara bijaksana, termasuk dalam penggunaan pinjol.
"Kami berharap dengan adanya kesadaran yang meningkat, generasi muda bisa menjadi lebih bijak dan bisa terhindar dari jeratan utang yang tidak terkelola dengan baik," tutup perwakilan OJK dalam pernyataan yang menyoroti urgensi permasalahan ini.
Dengan situasi kredit macet yang semakin meningkat di kalangan generasi muda, baik pemerintah, lembaga keuangan, maupun masyarakat luas perlu bekerja sama untuk menciptakan ekosistem keuangan yang lebih sehat dan berkelanjutan. Ini bukan hanya tentang menghindari kredit macet, tetapi juga tentang menciptakan masa depan yang lebih baik dan berdaya saing bagi generasi penerus bangsa.

Regan
teropongbisnis.id adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Berita Lainnya
Terpopuler
1.
iQOO 13 Smartphone Flagship Harga Terjangkau
- 07 September 2025
2.
Rekomendasi POCO 2025: Hasil Foto Spektakuler
- 07 September 2025
3.
OnePlus Pad 2 Pro, Tablet Android Performa Gahar
- 07 September 2025
4.
Vivo X300 Hadir dengan Layar Perlindungan Mata
- 07 September 2025
5.
Itel A90 Limited Edition, Ponsel Tahan Banting
- 07 September 2025