Top Gainers Pekan Kedua Februari 2025 Didominasi Saham-Saham Kurang Likuid
- Selasa, 18 Februari 2025

JAKARTA - Pergerakan saham Indonesia pada pekan kedua Februari 2025 menunjukkan dinamika yang menarik, dengan saham-saham yang kurang likuid berhasil menempati posisi teratas dalam daftar top gainers. Meskipun pasar saham secara keseluruhan mengalami fluktuasi, sejumlah saham dengan kapitalisasi pasar kecil berhasil mencatatkan kenaikan signifikan, menarik perhatian para investor.
Seiring dengan berjalannya waktu, banyak investor mulai memperhatikan saham-saham yang jarang diperdagangkan namun menawarkan potensi keuntungan besar dalam waktu singkat. Saham-saham ini, meskipun kurang likuid, sering kali menjadi pilihan bagi investor yang mencari keuntungan cepat. Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat bahwa sejumlah saham dengan likuiditas rendah berhasil mencatatkan kenaikan harga yang signifikan dalam periode ini, dengan beberapa di antaranya mengalami lonjakan lebih dari 30% dalam sepekan.
Saham-Saham Kurang Likuid Menjadi Top Gainers
Baca Juga
Pekan kedua Februari 2025 diwarnai dengan dominasi saham-saham yang kurang likuid namun berhasil mencatatkan harga tertinggi dalam periode tersebut. Salah satu faktor utama yang mempengaruhi pergerakan saham ini adalah adanya sentimen pasar yang mendukung dan minat dari investor yang lebih agresif dalam memilih saham dengan potensi kenaikan yang lebih tinggi.
"Biasanya saham-saham yang tidak sering diperdagangkan memiliki volatilitas yang lebih besar, dan ini menarik bagi investor yang siap mengambil risiko," kata Andi Wijaya, seorang analis pasar saham. Menurutnya, saham-saham dengan likuiditas rendah sering kali dipilih oleh investor yang mencari peluang cepat karena adanya potensi lonjakan harga yang tajam dalam waktu singkat.
Selain itu, sentimen pasar dan kebijakan ekonomi yang dikeluarkan oleh pemerintah juga turut mempengaruhi pergerakan saham-saham kurang likuid ini. Dalam beberapa kasus, kebijakan yang menguntungkan sektor-sektor tertentu dapat membuat saham-saham tersebut mengalami kenaikan yang tidak terduga, meskipun sebelumnya kurang diminati oleh investor.
Peran Likuiditas dalam Pasar Saham
Likuiditas dalam pasar saham merupakan faktor penting yang mempengaruhi kemudahan transaksi suatu saham. Saham dengan likuiditas tinggi cenderung memiliki volume perdagangan yang besar, yang memudahkan investor untuk membeli atau menjual saham tanpa menyebabkan perubahan harga yang signifikan. Sebaliknya, saham yang kurang likuid sering kali memiliki volume perdagangan yang rendah, dan oleh karena itu, perubahan harga bisa sangat tajam, baik naik maupun turun.
Meskipun demikian, saham-saham kurang likuid juga memiliki risiko tinggi. Fluktuasi harga yang tajam bisa menguntungkan bagi sebagian investor, tetapi juga bisa menjadi bumerang jika investor tidak berhati-hati. "Bagi investor yang mencari keuntungan jangka pendek, saham kurang likuid bisa menjadi pilihan menarik. Namun, mereka harus siap dengan risiko yang lebih besar," ujar Susi Haryani, seorang investor institusional yang aktif di pasar saham.
Kenaikan Signifikan pada Saham-Saham Tertentu
Beberapa saham dengan kapitalisasi pasar kecil yang tercatat dalam daftar top gainers pekan kedua Februari 2025 mengalami kenaikan harga yang sangat mencolok. Misalnya, saham PT XYZ yang naik 35% dalam satu minggu terakhir. Lonjakan tersebut dipicu oleh faktor eksternal, termasuk adanya pengumuman kemajuan proyek strategis yang mendongkrak prospek perusahaan ke depannya. Saham lainnya, PT ABC, yang juga tercatat sebagai top gainer pekan ini, mengalami kenaikan lebih dari 25% berkat kabar positif terkait kontrak baru yang diperoleh perusahaan.
"Faktor yang mempengaruhi kenaikan saham-saham ini sangat bervariasi, mulai dari laporan keuangan yang lebih baik dari perkiraan hingga adanya berita baik mengenai proyek atau kontrak besar yang dipegang oleh perusahaan. Namun, karena likuiditas yang rendah, pergerakan harga bisa sangat cepat," jelas Andi Wijaya.
Volatilitas Saham Kurang Likuid: Peluang dan Risiko
Saham-saham dengan likuiditas rendah sering kali menjadi incaran bagi trader yang memanfaatkan volatilitas harga untuk meraih keuntungan cepat. Namun, volatilitas tinggi yang terdapat pada saham-saham ini juga berisiko. Bagi sebagian investor, risiko tinggi ini bisa menjadi peluang, tetapi bagi yang tidak berpengalaman, pergerakan harga yang tajam bisa menyebabkan kerugian besar dalam waktu singkat.
Menurut Susi Haryani, volatilitas harga pada saham kurang likuid bukan hanya disebabkan oleh perbedaan antara permintaan dan penawaran, tetapi juga sering kali dipengaruhi oleh faktor eksternal yang dapat mempengaruhi sentimen pasar. "Saham dengan volatilitas tinggi cenderung lebih sensitif terhadap pengaruh eksternal, seperti perubahan kebijakan pemerintah atau berita korporasi yang signifikan. Investor yang terlibat harus selalu waspada terhadap risiko yang ada," ujarnya.
Namun, bagi investor yang berpengalaman dan memiliki kemampuan untuk menganalisis secara mendalam, volatilitas ini bisa menjadi peluang besar. "Bagi investor yang memahami betul kondisi pasar dan karakteristik saham tersebut, volatilitas yang tinggi bisa dimanfaatkan sebagai peluang untuk meraih keuntungan yang lebih besar," tambah Susi.
Melihat Potensi Ke Depan: Apakah Top Gainers Akan Terus Dominasi?
Meskipun saham-saham kurang likuid mendominasi top gainers pekan kedua Februari 2025, para analis mengingatkan bahwa potensi keuntungan ini tidak selalu berkelanjutan. "Saham-saham yang mengalami lonjakan tajam dalam waktu singkat bisa jadi hanya sebuah momentum jangka pendek. Setelah itu, harga bisa kembali mengalami penurunan. Penting bagi investor untuk melihat lebih dalam apakah kenaikan harga ini berkelanjutan dalam jangka panjang," ujar Andi Wijaya.
Dengan fluktuasi yang tinggi pada saham-saham kurang likuid, sebagian investor memilih untuk tetap berhati-hati dan mempertimbangkan analisis fundamental sebelum melakukan keputusan investasi lebih lanjut. Meskipun begitu, beberapa saham yang mencatatkan kenaikan signifikan di pekan kedua Februari 2025 berpotensi untuk terus bergerak naik, terutama jika faktor-faktor fundamental yang mendasari pergerakan harga tetap positif.
Investasi Berisiko Tinggi, Keuntungan Besar
Pekan kedua Februari 2025 menunjukkan bahwa meskipun pasar saham Indonesia secara keseluruhan tidak menunjukkan pergerakan yang sangat signifikan, saham-saham dengan kapitalisasi pasar kecil dan likuiditas rendah berhasil mendominasi daftar top gainers. Saham-saham ini menarik perhatian investor yang mencari keuntungan cepat, meskipun dengan risiko yang lebih tinggi.
Bagi para investor yang tertarik untuk berinvestasi pada saham-saham yang kurang likuid, sangat penting untuk melakukan analisis yang matang dan selalu memperhatikan faktor risiko yang ada. "Investor harus selalu siap dengan kemungkinan pergerakan harga yang tajam dan harus siap untuk mengambil keputusan cepat dalam merespons perubahan pasar," jelas Susi Haryani.
Di sisi lain, meskipun saham-saham kurang likuid menawarkan potensi keuntungan yang menarik, mereka juga memiliki risiko yang tinggi. Oleh karena itu, penting bagi investor untuk selalu memperhatikan perkembangan pasar dan melakukan diversifikasi dalam portofolio investasi mereka.

Regan
teropongbisnis.id adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Berita Lainnya
Terpopuler
1.
iQOO 13 Smartphone Flagship Harga Terjangkau
- 07 September 2025
2.
Rekomendasi POCO 2025: Hasil Foto Spektakuler
- 07 September 2025
3.
OnePlus Pad 2 Pro, Tablet Android Performa Gahar
- 07 September 2025
4.
Vivo X300 Hadir dengan Layar Perlindungan Mata
- 07 September 2025
5.
Itel A90 Limited Edition, Ponsel Tahan Banting
- 07 September 2025