Presiden Prabowo Subianto Umumkan Peluncuran Badan Pengelola Investasi Danantara dan Bank Emas Pertama di Indonesia
- Selasa, 18 Februari 2025

JAKARTA - Presiden Indonesia, Prabowo Subianto, mengumumkan dua langkah besar yang akan segera diluncurkan dalam sektor ekonomi nasional, yakni Badan Pengelola Investasi Danantara dan bank emas pertama di Indonesia. Peluncuran Badan Pengelola Investasi Danantara dijadwalkan pada 24 Februari 2025, sementara bank emas yang pertama akan diluncurkan pada 26 Februari 2025. Langkah-langkah ini diharapkan dapat membawa Indonesia ke arah yang lebih maju dalam pengelolaan ekonomi dan investasi di masa depan.
Badan Pengelola Investasi Danantara: Meningkatkan Fleksibilitas Ekonomi Indonesia
Menurut Presiden Prabowo, Badan Pengelola Investasi Danantara (Dantara) akan memainkan peran penting dalam mengurangi ketergantungan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) terhadap Penyertaan Modal Negara (PMN). "Danantara diharapkan bisa menjadi kekuatan ekonomi masa depan Indonesia, mengurangi ketergantungan pada PMN dan memungkinkan BUMN untuk berkembang dengan lebih fleksibel," kata Prabowo dalam keterangannya di Istana Merdeka, Jakarta, pada Senin (17 F ebruari 2025).
Danantara, yang berasal dari kata "Daya" (energi/kekuatan), "Anagata" (masa depan), dan "Nusantara" (tanah air Indonesia), dirancang untuk menjadi lembaga pengelola investasi yang mendukung perekonomian Indonesia dengan membuka lebih banyak peluang investasi dan menarik mitra strategis. Dengan struktur yang lebih fleksibel, Danantara bertujuan untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi Indonesia dengan melibatkan sektor swasta dan lembaga internasional dalam proyek-proyek besar.
Baca Juga
"Keberadaan Danantara diharapkan dapat menarik lebih banyak investasi yang akan membantu mendukung penguatan BUMN dan mempercepat pembangunan ekonomi Indonesia," lanjut Prabowo.
Bank Emas: Memperkuat Devisa Hasil Ekspor Sumber Daya Alam Indonesia
Selain Danantara, peluncuran bank emas pertama di Indonesia juga menjadi sorotan utama. Bank emas ini akan beroperasi mulai 26 Februari 2025 dan diharapkan dapat memperkuat sistem keuangan negara, khususnya dalam hal penyimpanan devisa hasil ekspor sumber daya alam (DHE). Prabowo menekankan pentingnya membangun infrastruktur keuangan yang lebih tangguh untuk menyimpan devisa di dalam negeri, guna mendorong kestabilan ekonomi jangka panjang.
“Bank emas akan menjadi alat baru dalam memperkuat perekonomian Indonesia dengan memastikan devisa hasil ekspor sumber daya alam dapat disimpan dengan aman di dalam negeri. Ini adalah langkah strategis untuk meningkatkan ketahanan ekonomi negara,” jelas Prabowo.
OJK Menyiapkan Payung Hukum untuk Usaha Bulion
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah menyiapkan payung hukum yang mendukung keberadaan usaha bulion di Indonesia. OJK telah merilis Peraturan OJK Nomor 17 Tahun 2024 yang mengatur penyelenggaraan kegiatan usaha bulion di Indonesia. Peraturan ini akan menjadi pedoman bagi lembaga jasa keuangan dalam mengelola kegiatan usaha yang berkaitan dengan emas, seperti simpanan emas, pembiayaan emas, perdagangan emas, penitipan emas, dan lainnya.
Peraturan tersebut tidak hanya mencakup cakupan kegiatan usaha bulion, tetapi juga persyaratan lembaga jasa keuangan penyelenggara usaha bulion, mekanisme perizinan, pentahapan pelaksanaan, dan penerapan prinsip kehati-hatian. "Dengan adanya aturan ini, diharapkan sektor perbankan Indonesia dapat memanfaatkan potensi besar yang ada dalam industri emas, sekaligus meningkatkan perlindungan bagi konsumen dan pelaku usaha," kata seorang pejabat OJK.
Mengapa Bank Emas Dibutuhkan di Indonesia?
Dengan adanya bank emas pertama di Indonesia, diharapkan sektor keuangan Indonesia akan semakin kuat dalam menyimpan dan mengelola devisa yang berasal dari ekspor sumber daya alam, terutama emas. Bank emas akan menawarkan layanan seperti simpanan emas yang bisa ditransaksikan oleh masyarakat, serta memberikan fasilitas perdagangan dan penitipan emas secara lebih aman dan terpercaya.
Mengutip pernyataan dari Prabowo, "Dengan peluncuran bank emas, kami berharap dapat memberikan solusi jangka panjang untuk mengelola devisa hasil ekspor sumber daya alam Indonesia. Ini akan memberikan dampak positif pada perekonomian negara dan masyarakat," ujarnya.
Lebih lanjut, bank emas ini juga diharapkan dapat menarik lebih banyak investasi asing untuk sektor emas di Indonesia, yang pada gilirannya akan memperkuat perekonomian Indonesia di tingkat global.
Dampak Positif bagi Ekonomi Indonesia
Adanya Danantara dan bank emas pertama di Indonesia diharapkan dapat membawa perubahan besar bagi perekonomian tanah air. Keberadaan Danantara akan mendorong BUMN untuk mengurangi ketergantungan pada Penyertaan Modal Negara (PMN) dan membuka peluang bagi sektor swasta dan investor untuk berkolaborasi dalam proyek-proyek pembangunan besar. Sementara itu, bank emas akan membantu Indonesia dalam mengelola kekayaan alam, khususnya emas, untuk meningkatkan ketahanan ekonomi dan memperkuat devisa negara.
Selain itu, kedua lembaga ini dapat menjadi contoh bagi negara-negara lain yang ingin memanfaatkan sumber daya alam mereka dengan cara yang lebih terstruktur dan berkelanjutan. Di tengah fluktuasi ekonomi global, langkah-langkah strategis seperti ini diharapkan dapat mengurangi ketergantungan Indonesia pada pasar internasional dan memperkokoh sektor ekonomi domestik.
Regulasi dan Pengawasan Ketat
Dalam mendukung kelancaran operasional kedua lembaga ini, pemerintah Indonesia bersama dengan OJK telah menyiapkan mekanisme pengawasan yang ketat. Tujuan utama dari regulasi ini adalah untuk memastikan bahwa kedua lembaga tersebut beroperasi dengan transparansi yang tinggi, serta memenuhi standar yang dapat melindungi kepentingan masyarakat dan stabilitas keuangan negara.
"Regulasi yang kami terapkan akan memastikan bahwa setiap kegiatan yang dilakukan oleh Danantara dan bank emas sesuai dengan prinsip kehati-hatian dan mengutamakan perlindungan konsumen," ujar seorang pejabat OJK.
Langkah Ke Depan
Peluncuran Danantara dan bank emas pertama di Indonesia menjadi tonggak sejarah baru dalam pengelolaan ekonomi negara. Dengan strategi yang lebih fleksibel dan inovatif, kedua lembaga ini berpotensi besar untuk memperkuat perekonomian Indonesia, menarik investasi, serta meningkatkan cadangan devisa negara.
Presiden Prabowo menutup pernyataannya dengan optimisme tinggi terhadap masa depan ekonomi Indonesia, "Dengan adanya Badan Pengelola Investasi Danantara dan bank emas, kami yakin Indonesia akan semakin kokoh dalam menghadapi tantangan ekonomi global dan dapat mengelola sumber daya alamnya secara lebih bijak dan berkelanjutan."
Seiring dengan rencana peluncuran ini, Indonesia semakin siap untuk membuka babak baru dalam dunia investasi dan perbankan, menjadikan negara ini sebagai pemain yang lebih kuat di kancah ekonomi internasional.

Regan
teropongbisnis.id adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Berita Lainnya
Terpopuler
1.
11 Aplikasi Pelacak Lokasi Pasangan Akurat, Tanpa Ketahuan!
- 06 September 2025
2.
Cost of Fund Adalah: Pengertian, Jenis, dan Cara Menghitung
- 06 September 2025
3.
Value for Money Adalah: Definisi, Konsep, dan Manfaat
- 06 September 2025
4.
Net Worth Adalah: Inilah Cara Hitung & Simulasinya
- 06 September 2025