Logistik Terhambat dan Petani Merugi Akibat Jalan Rusak Parah di Segah
- Minggu, 16 Februari 2025

JAKARTA - Keadaan jalan yang rusak berat di kawasan Bukit Makmur, khususnya di Jalan Poros Lababan-Segah, telah memicu beragam persoalan yang serius. Tidak hanya menghambat pengiriman logistik, tetapi juga berdampak pada kerugian yang dialami oleh para petani kelapa sawit setempat. Pemerintah daerah diharapkan segera mengambil tindakan untuk memperbaiki kondisi ini demi menjaga stabilitas ekonomi dan keselamatan masyarakat.
Jalan yang menghubungkan beberapa desa di Segah ini telah lama berada dalam kondisi yang memprihatinkan. Lubang yang menganga di sepanjang rute membuat kendaraan pengangkut logistik, terutama truk pengangkut kelapa sawit, kerap terhambat. Kondisi ini menyebabkan keterlambatan pengangkutan hasil pertanian ke pabrik pengolahan sawit, yang tentunya berdampak pada kerugian bagi para petani.
Baru-baru ini, media sosial dihebohkan dengan unggahan video yang menunjukkan sebuah truk terbalik saat melintas di jalan berkerikil dan berlubang tersebut. Video ini diunggah melalui akun Instagram @berauterkini dan menunjukkan betapa berbahayanya mengendarai kendaraan di jalan yang tidak layak tersebut. Tidak hanya pengguna jalan, tentunya keadaan ini juga berpotensi mengancam keselamatan warga sekitar.
Kondisi jalan yang memprihatinkan tidak hanya memberi dampak ekonomi tetapi juga memicu protes warga setempat. Bentuk protes ini cukup unik, yaitu dengan menanam pohon pisang di tengah jalan yang rusak, sebagai simbol ketidakpuasan masyarakat terhadap lambannya respons pemerintah. Dalam aksi protes tersebut, tertulis juga kalimat “Segah Anak Tiri, Bupati dan DPRD Buta dan Tuli”, yang menunjukkan betapa frustrasinya warga terhadap situasi tersebut.
Warga setempat berharap, pemerintah daerah segera menanggapi keluhan mereka. Seorang petani sawit lokal, Bapak Ahmad, mengutarakan kekhawatirannya, “Bila kondisi jalan terus dibiarkan seperti ini, kami akan mengalami kesulitan untuk mempertahankan pendapatan. Sawit yang telat dikirim ke pabrik tentu kualitasnya menurun dan harganya juga bisa jatuh,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua Asosiasi Petani Kelapa Sawit Segah, Bapak Johan, menambahkan bahwa perbaikan infrastruktur jalan sangat vital untuk mendukung kelancaran transportasi dan arus logistik. Menurutnya, “Kerugian yang dialami oleh petani saat ini cukup besar. Pemerintah seharusnya lebih peduli terhadap infrastruktur di daerah penghasil utama komoditas seperti kelapa sawit ini.”
Permasalahan ini tidak hanya berdampak pada sektor pertanian saja. Keterlambatan distribusi logistik di area tersebut juga mempengaruhi harga barang di pasaran yang cenderung melonjak akibat sulitnya akses jalan untuk distribusi. Ini menjadi masalah tambahan bagi masyarakat yang tinggal di sekitar wilayah Segah, karena mereka terpaksa membeli barang dengan harga yang jauh lebih tinggi dari biasanya.
Menanggapi protes dan keluhan warga, pihak pemerintah daerah melalui Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Berau, Bapak Rizky Hidayat, menjelaskan bahwa pihaknya telah mengajukan rencana perbaikan jalan tersebut. “Kami telah memasukkan perbaikan jalan Poros Lababan-Segah dalam prioritas utama dan berusaha agar pelaksanaannya dapat segera terealisasi. Namun, tentunya proses ini memerlukan waktu dan penganggaran yang tidak sebentar,” jelasnya.
Namun demikian, penjelasan tersebut belumlah cukup untuk meredakan keresahan warga dan para petani yang menggantungkan hidupnya pada keberlangsungan produksi kelapa sawit. Kondisi hari ini menuntut adanya kesigapan pemerintah dalam mencari solusi jangka pendek untuk mengatasi kerugian yang lebih besar di kemudian hari.
Masyarakat berharap adanya pembenahan serius pada infrastruktur jalan demi menjamin kelancaran aktivitas sehari-hari dan keberlangsungan ekonomi setempat. Penting bagi pihak terkait untuk menjadikan kondisi ruas jalan tersebut sebagai prioritas utama sehingga aspirasi dan kebutuhan warga dapat terakomodasi dengan baik.
Menghadapi situasi yang penuh tantangan ini, koordinasi antara pemerintah daerah dan aparat desa, serta pelibatan masyarakat dalam perencanaan dan pengawasan proyek perbaikan, menjadi langkah yang krusial untuk memastikan efektivitas dan efisiensi pelaksanaan proyek. Dengan demikian, perbaikan jalan tidak hanya dilakukan secara teknis, tetapi juga mempertimbangkan aspek sosial-ekonomi masyarakat yang dipengaruhi oleh kebijakan tersebut.
Penyelesaian masalah infrastruktur di Segah akan menjadi contoh betapa pentingnya tanggap darurat dan kerja sama antara berbagai pemangku kepentingan dalam mengatasi persoalan krusial yang berdampak langsung kepada kehidupan dan kesejahteraan masyarakat. Harapan dari langkah-langkah ini adalah untuk mengembalikan kestabilan ekonomi daerah serta meningkatkan kualitas hidup masyarakat setempat dengan akses jalan yang lebih layak dan aman.

Regan
teropongbisnis.id adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Berita Lainnya
Terpopuler
1.
Kuliner Pisang Epe Makassar Favorit Wisatawan
- 06 September 2025
2.
Generasi Sehat Terbentuk Lewat Pendidikan Kesehatan
- 06 September 2025
3.
Beban Angkat, Tubuh Sehat Pikiran Bahagia
- 06 September 2025
4.
Yoga Pemula: Latihan Tubuh Pikiran Sehat
- 06 September 2025
5.
Bungee Jumping Tingkatkan Keberanian dan Percaya Diri
- 06 September 2025