Saham Sektor Konsumsi Menarik di Tengah Volatilitas IHSG, Target Harga Capai Rp 14.000
- Jumat, 14 Februari 2025

JAKARTA - Pasar saham di Indonesia sedang mengalami volatilitas yang tinggi pada indeks harga saham gabungan (IHSG). Namun, di tengah kondisi tersebut, saham-saham di sektor barang konsumsi kembali mencuri perhatian para investor. Hal ini disampaikan oleh Mirae Asset Sekuritas, yang menunjukkan optimisme terhadap prospek investasi di sektor ini.
Menurut analis dari Mirae Asset Sekuritas, Abyan Habib Yuntoharjo, berbagai kebijakan stimulus yang telah diberikan oleh pemerintah untuk meningkatkan daya beli masyarakat dinilai menjadi salah satu faktor utama pendukung potensi menariknya saham-saham sektor barang konsumsi. "Pemerintah masih berupaya mendorong daya beli masyarakat kelas menengah ke bawah melalui beberapa kebijakan, seperti bantuan sosial dan diskon tarif listrik," ujar Abyan dalam acara Mirae Asset Sekuritas Media Day di Jakarta.
Stimulus Pemerintah Dorong Konsumsi Masyarakat
Pemerintah Indonesia telah meluncurkan berbagai program untuk menopang daya beli masyarakat, terutama di kalangan menengah ke bawah yang terdampak penurunan daya beli. Dua program utama yang diimplementasikan adalah bantuan beras 10 kg dan diskon tarif listrik sebesar 50% bagi masyarakat kurang mampu. Program diskon tarif listrik ini diprediksi dapat menghemat pengeluaran masyarakat sebesar Rp 150.000 hingga Rp 170.000 per bulan. "Dengan adanya stimulus ini, masyarakat bisa mengalokasikan belanja ke kebutuhan sekunder, tidak hanya barang primer," kata Abyan.
Selain itu, program perlindungan sosial dengan anggaran mencapai Rp 38,6 triliun, termasuk kebijakan penundaan kenaikan PPN dari 11% menjadi 12%, diharapkan dapat menjaga daya beli masyarakat, terutama kelas menengah ke bawah. Penundaan kenaikan PPN ini juga sejalan dengan upaya pemerintah dalam meringankan beban ekonomi masyarakat.
Peluang Saham di Sektor Konsumsi Rumah Tangga
Agenda konsumsi tinggi di kuartal pertama tahun 2025, ditandai dengan perayaan Imlek dan Ramadan, memberikan momentum bagi sektor barang konsumsi untuk mencatatkan pertumbuhan. Momen ini seringkali dimanfaatkan oleh masyarakat untuk meningkatkan konsumsi yang didorong oleh insentif pemerintah seperti bansos dan program makan bergizi gratis.
Di sisi lain, sektor consumer staples saat ini menghadapi sejumlah tantangan seperti kenaikan harga bahan baku dan fluktuasi nilai tukar rupiah. PT Mayora Indah Tbk (MYOR) misalnya, mengalami tekanan pada margin akibat kenaikan harga kakao dan biji kopi. Sementara itu, PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) tengah melakukan transformasi bisnis. Di sisi lain, Cimory (CMRY) harus berhadapan dengan kenaikan harga susu skim yang kini mencapai Rp 4.000 per liter.
Namun, di tengah tantangan tersebut, Mirae Asset Sekuritas menyoroti dua emiten di sektor consumer staples yang tetap menawarkan peluang yang menarik, yakni PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) dan PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT).
Target Harga Saham Menjanjikan
Baca Juga
ICBP dinilai memiliki potensi pertumbuhan yang kuat sekitar 20% yang didorong oleh peningkatan volume penjualan dan strategi ekspansi yang efektif. "ICBP fokus menjual barang kebutuhan pokok yang tetap dibeli meskipun ekonomi sedang lesu," jelas Abyan. Hal ini membuat Mirae Asset Sekuritas merekomendasikan investor untuk melakukan aksi beli pada saham ICBP dengan target harga jangka panjang yang menjanjikan di angka Rp 14.000 per saham.
Sementara itu, AMRT yang berperan sebagai proxy sektor consumer tetap menunjukkan performa defensif di tengah tekanan ekonomi. Pertumbuhan jaringan toko yang konsisten sekitar 800-1.000 unit per tahun diklaim menjadi penopang pendapatan perusahaan ini. "AMRT tetap bertahan karena kebutuhan belanja harian masyarakat tidak berubah signifikan," kata Abyan. Seiring dengan itu, Mirae Asset Sekuritas menetapkan target harga untuk saham AMRT di angka Rp 3.500 per saham.
Risiko yang Perlu Diwaspadai
Meskipun prospek sektor barang konsumsi terlihat menjanjikan, Abyan mengingatkan bahwa investor harus tetap waspada. Risiko yang masih mengintai termasuk pelemahan nilai tukar rupiah, kenaikan harga bahan baku, serta potensi arus keluar dana asing akibat ketidakpastian kondisi global. Kombinasi dari faktor-faktor ini dapat memberikan tekanan tambahan pada sektor yang sudah tengah bergulat dengan tantangan biaya dan margin.
Dengan mempertimbangkan stimulus pemerintah, tantangan industri, serta peluang dan risiko yang ada, sektor saham barang konsumsi menawarkan daya tarik yang signifikan bagi investor yang siap menghadapi dinamika pasar di tahun 2025. Penentuan strategi investasi yang tepat menjadi kunci dalam memanfaatkan potensi pertumbuhan saham di sektor ini.

Herman
teropongbisnis.id adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Berita Lainnya
Terpopuler
1.
8 Manfaat Parkour Bagi Kesehatan Fisik dan Mental
- 09 September 2025
2.
Coba Bungee Jumping Lambat, Adrenalin Tetap Terasa
- 09 September 2025
3.
Bersepeda Menjadi Solusi Tubuh Sehat dan Bugar
- 09 September 2025
4.
Nikmati Laut, Rasakan Manfaat Diving Untuk Tubuh
- 09 September 2025
5.
Mengenal Taekwondo, Latihan Fisik dan Mental Optimal
- 09 September 2025