Kamis, 11 September 2025

Kemunculan Buaya di Perumahan Antang Makassar Picu Kepanikan Warga Selama Banjir

Kemunculan Buaya di Perumahan Antang Makassar Picu Kepanikan Warga Selama Banjir
Kemunculan Buaya di Perumahan Antang Makassar Picu Kepanikan Warga Selama Banjir

JAKARTA - Warga di Jl Tamangapa Raya, Antang, Kecamatan Manggala, Makassar, Sulawesi Selatan, dihebohkan dengan kemunculan seekor buaya berukuran besar pada malam hari saat banjir melanda wilayah itu. dan langsung menarik perhatian masyarakat luas, setelah rekaman video kejadian tersebut menjadi viral di berbagai platform media sosial dan grup percakapan WhatsApp.

Buaya Besar Muncul di Tengah Pemukiman

Peristiwa mengejutkan itu terjadi ketika air mulai menggenangi beberapa area di Kecamatan Manggala, yang memang sering dilanda banjir saat curah hujan tinggi. Kemunculan buaya di tengah pemukiman padat penduduk ini tentu menambah kekhawatiran warga. Video yang beredar memperlihatkan sekelompok warga yang berusaha menangkap buaya tersebut menggunakan berbagai cara.

Dalam video dramatis yang beredar itu, terdengar teriakan salah satu warga, "Wih, buaya darat!" Menggambarkan ekspresi kaget sekaligus cemas warga setempat. Warga lainnya berteriak, "Lari ke selokan!" seraya mencoba mengejar buaya tersebut yang terus mencari jalan keluar dari kerumunan manusia.

Upaya Penangkapan yang Berbahaya

Rekaman tersebut memperlihatkan beberapa warga nekat memukul reptil besar itu dengan balok kayu, namun buaya yang tampak panik ini berhasil terus bergerak meski dikepung. Tindakan nekat seperti ini memang sangat berbahaya, baik bagi masyarakat maupun bagi hewan liar tersebut. Risiko serangan dari buaya dan potensi bahaya bagi warga, terutama anak-anak, sangat besar.

Sudirman, salah satu ketua RT setempat, menyampaikan keprihatinannya, “Ini pertama kalinya saya melihat buaya sebesar ini di sini. Memang saat banjir, hewan-hewan dari rawa atau sungai mungkin keluar, tapi kali ini sangat berbahaya karena ukurannya yang besar.”

Fenomena Buaya dan Banjir

Ini bukan pertama kalinya buaya terlihat di sekitar wilayah Tamangapa. warga sempat melihat seekor buaya muncul di tepi rawa dekat Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah di Kelurahan Tamangapa. Pada saat itu, warga hanya merekam kemunculan buaya tanpa ada upaya penangkapan. Tampaknya, curah hujan tinggi yang mengakibatkan banjir ini menjadi penyebab utama hewan-hewan liar tersebut keluar dari habitat asli mereka.

Menurut informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Makassar, intensitas hujan di wilayah Sulawesi Selatan, khususnya Makassar, memang sedang dalam tahap waspada akibat perubahan cuaca yang tak menentu. Besarnya volume hujan tak ayal membuat beberapa daerah, termasuk Kecamatan Manggala, terendam air, sehingga mengganggu aktivitas warga dan meningkatkan kemungkinan satwa liar seperti buaya terseret arus menuju pemukiman.

Reaksi dan Tindakan Pihak Berwenang

Kemunculan buaya ini membuat Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Sulawesi Selatan harus turun tangan. Mereka bergerak cepat setelah informasi mengenai keberadaan buaya itu sampai ke pihak berwenang.

Menurut Kepala BBKSDA Sulsel, Dr. Hendra Gunawan, "Kita akan segera melakukan penanganan dan berkoordinasi dengan pihak terkait agar evakuasi dan penangkapan buaya bisa dilakukan dengan aman, baik bagi warga maupun buaya itu sendiri."

Hendra Gunawan juga menambahkan pentingnya bagi masyarakat untuk tidak bertindak sendiri-sendiri dalam situasi darurat seperti ini. Ia menekankan perlunya segera melaporkan kepada pihak berwajib atau BBKSDA jika melihat satwa liar masuk ke pemukiman.

Kesadaran Masyarakat dan Pentingnya Lingkungan Habitat

Kasus ini membawa perhatian pada kesadaran masyarakat mengenai pentingnya menjaga lingkungan dan habitat asli satwa liar. Penambahan area perumahan dan perubahan lingkungan seringkali memaksa hewan liar meninggalkan tempat tinggal mereka. Kombinasi dari musibah banjir dan perusakan habitat dapat memicu konflik antara manusia dan satwa liar.

Upaya penyelamatan satwa liar dan pengamanan warga di sekitar lokasi tentu memerlukan kerjasama dari berbagai pihak, bukan hanya BBKSDA tetapi juga pemerintah daerah, kepolisian, dan masyarakat setempat. Sosialisasi mengenai cara bersikap ketika mendapati hewan buas di sekitar pemukiman juga harus ditingkatkan agar masyarakat dapat berperilaku lebih bijaksana dan tidak menempatkan diri mereka maupun satwa liar dalam bahaya.

Menuju Solusi yang Lebih Baik

Meningkatnya frekuensi kemunculan hewan liar di daerah pemukiman mendorong pemerintah daerah untuk mengevaluasi langkah-langkah mitigasi banjir dan perlindungan satwa. Penguatan sistem peringatan banjir, pembangunan infrastuktur yang lebih baik, serta pelestarian area hijau dan rawa perlu menjadi prioritas guna mengurangi risiko ke depan.

Persoalan semacam ini memang kompleks, namun dengan kerja sama yang baik antara pemerintah dan masyarakat, diharapkan solusi jangka panjang dapat dicapai. Hingga saat ini, operasi penangkapan dan penyelamatan buaya masih terus dilakukan sambil memastikan lingkungan serta keselamatan warga sekitar tetap terjaga.

David

David

teropongbisnis.id adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

Harga Minyak Naik, Prospek Ekonomi Tetap Menjanjikan

Harga Minyak Naik, Prospek Ekonomi Tetap Menjanjikan

Sinergi Asperindo Dishub Perkuat Layanan Logistik Pontianak

Sinergi Asperindo Dishub Perkuat Layanan Logistik Pontianak

PLTS Hybrid PHR Permudah Belajar di SLB Rumbai

PLTS Hybrid PHR Permudah Belajar di SLB Rumbai

Balikpapan Tawarkan 5 Rumah Murah Strategis Dekat IKN

Balikpapan Tawarkan 5 Rumah Murah Strategis Dekat IKN

Pertamina NRE Perkuat Kolaborasi Energi Bersih Global

Pertamina NRE Perkuat Kolaborasi Energi Bersih Global