Selasa, 09 September 2025

WHO Desak Amerika Serikat Lanjutkan Dukungan Finansial hingga Solusi Alternatif Ditemukan

WHO Desak Amerika Serikat Lanjutkan Dukungan Finansial hingga Solusi Alternatif Ditemukan
WHO Desak Amerika Serikat Lanjutkan Dukungan Finansial hingga Solusi Alternatif Ditemukan

JAKARTA - Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Tedros Adhanom Ghebreyesus, meminta kepada Amerika Serikat untuk melanjutkan dukungan finansialnya terhadap WHO hingga suatu solusi alternatif berhasil ditemukan. Pernyataan ini diutarakan dalam konferensi pers resmi pada hari Rabu kemarin.

"Kami meminta AS untuk mempertimbangkan melanjutkan pendanaannya setidaknya sampai adanya solusi," kata Tedros dalam pernyataannya. Permohonan ini muncul di tengah krisis finansial yang melanda WHO menyusul keputusan Amerika Serikat untuk menarik dukungan finansialnya.

Keputusan penarikan ini terjadi usai pelantikan Presiden Donald Trump yang resmi menjabat kembali sebagai Presiden AS pada 20 Januari 2025. Tidak lama setelah pelantikan tersebut, Trump menandatangani perintah eksekutif untuk menarik Amerika Serikat dari keanggotaan WHO. Langkah ini didasari oleh keyakinan pemerintahan Trump bahwa WHO berada di bawah pengaruh politis, kurang efisien, dan membutuhkan terlalu banyak dana dari Washington.

Penarikan dukungan dari Amerika Serikat memiliki dampak signifikan bagi operasi WHO di berbagai belahan dunia. Negara adidaya ini selama ini mendanai banyak program aksi WHO, khususnya yang berkaitan dengan penanganan keadaan darurat kesehatan di berbagai kawasan kritis seperti Uganda, Republik Demokratik Kongo, Gaza, dan berbagai lokasi lainnya yang rentan terhadap krisis kesehatan. Tanpa dukungan ini, WHO harus mencari jalan alternatif untuk menjaga keberlanjutan program-program vital tersebut.

Krisis finansial ini memaksa WHO untuk mengambil langkah darurat guna menyeimbangkan anggaran. Pada tanggal 3 Februari 2025, Tedros mengumumkan bahwa organisasi tersebut harus memberhentikan sementara perekrutan staf baru dan membatasi perjalanan guna mengatasi krisis likuiditas yang sedang berlangsung.

"Penghentian pendanaan dari AS menempatkan kami dalam situasi yang sangat menantang. Jika tidak ada tindakan cepat yang diambil, krisis ini dapat mempengaruhi respons kami terhadap risiko kesehatan global," ujar Tedros dalam sambutannya. Pernyataan ini menggambarkan urgensi dan tantangan yang dihadapi oleh WHO dalam menjalankan tugasnya menjaga kesehatan global di tengah keterbatasan finansial.

Sementara itu, keputusan Trump menuai kritik dari berbagai kalangan internasional dan komunitas kesehatan global. Banyak pihak yang menganggap bahwa langkah ini dapat menghambat upaya penanganan krisis kesehatan yang memerlukan kerjasama berbagai negara, terutama di tengah meningkatnya ancaman penyakit menular dan kebutuhan akan kerja sama internasional yang solid.

Sebagai catatan, sebelum penarikan dukungan ini, Amerika Serikat merupakan salah satu kontributor terbesar bagi WHO, menyediakan sekitar 15% dari total pendanaan organisasi tersebut. Dengan hilangnya sumber besar pendanaan ini, WHO menghadapi tantangan besar dalam menjalankan berbagai program kesehatan dan respons darurat yang mendesak.

Sejumlah negara anggota WHO telah berdiskusi mengenai peningkatan kontribusi mereka guna mengisi kekosongan yang ditinggalkan oleh AS. Namun, belum ditemukan solusi komprehensif yang dapat sepenuhnya menutupi lacuna finansial ini. Di sisi lain, Tedros juga menekankan perlunya reformasi dalam tubuh WHO untuk meningkatkan efisiensinya dan mengurangi ketergantungan pada satu sumber pendanaan.

"Penting bagi kami untuk mendiversifikasi sumber pendanaan dan memastikan bahwa WHO memiliki dukungan yang andal dan berkelanjutan dari komunitas internasional," tegas Tedros, menyoroti perlunya solidaritas global dalam menyelesaikan tantangan kesehatan di seluruh dunia.

Di tengah dinamika ini, WHO terus berupaya untuk mempertahankan misi utamanya demi menjaga dan meningkatkan kesehatan masyarakat global. Upaya diplomasi, advokasi, serta pembaruan internal menjadi fokus utama dalam menghadapi situasi sulit ini.

Dengan situasi yang masih berkembang, masa depan WHO dalam menavigasi tantangan ini tetap berada dalam titik yang kritis. Dunia menanti bagaimana organisasi kesehatan ini akan menyesuaikan diri dan bertahan di tengah kenyataan baru yang dihadapinya, dan bagaimana kerjasama global dapat dibina untuk mendukung kesehatan dunia yang lebih baik dan lebih aman di masa depan.

Herman

Herman

teropongbisnis.id adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

BNI KUR 2025: Pinjaman Usaha Ringan Hingga Rp500 Juta

BNI KUR 2025: Pinjaman Usaha Ringan Hingga Rp500 Juta

KUR Mandiri 2025: Pinjaman UMKM Bunga Rendah dan Ringan

KUR Mandiri 2025: Pinjaman UMKM Bunga Rendah dan Ringan

Tips Cicilan KPR Ideal: Maksimal Sepertiga dari Gaji

Tips Cicilan KPR Ideal: Maksimal Sepertiga dari Gaji

Investasi Emas Mikro: Solusi Menabung Cerdas untuk Generasi Muda

Investasi Emas Mikro: Solusi Menabung Cerdas untuk Generasi Muda

OJK Bakal Seragamkan Aturan Rekening Dormant di Bank

OJK Bakal Seragamkan Aturan Rekening Dormant di Bank