Senin, 08 September 2025

Pasar Tunggu Data Inflasi AS, Bursa Asia Dibuka Variatif: Dinamika dan Perspektif Pasar Global

Pasar Tunggu Data Inflasi AS, Bursa Asia Dibuka Variatif: Dinamika dan Perspektif Pasar Global
Pasar Tunggu Data Inflasi AS, Bursa Asia Dibuka Variatif: Dinamika dan Perspektif Pasar Global

JAKARTA - Bursa saham Asia menunjukkan performa yang variatif pada hari Rabu, 12 Februari 2025. Seiring dengan sikap investor yang menanti pengumuman data inflasi dari Amerika Serikat. Ketidakpastian ini menciptakan suasana pasar yang dinamis dan penuh spekulasi, dengan fokus yang tertuju pada berbagai indikator ekonomi yang dapat mempengaruhi kebijakan moneter Federal Reserve (The Fed).

Fluktuasi Bursa Asia:

Indeks Topix Jepang mengalami penurunan sebesar 0,36% ke tingkat 2.723,13. Sementara itu, indeks Kospi Korea Selatan turun tipis sebesar 0,1% ke level 2.538,98. Sejalan dengan itu, indeks S&P/ASX 200 di Australia justru dibuka menguat, mencatat kenaikan sebesar 0,12% ke level 8.493,90. Indeks Hang Seng Futures di Hong Kong juga menunjukkan penguatan sebesar 1%.

Hubungan Data Inflasi dan Kebijakan Moneter The Fed:

Investor sedang menantikan pembacaan data inflasi AS, sebuah indikator yang sangat penting dalam menentukan langkah kebijakan moneter selanjutnya oleh The Fed. Harga-harga konsumen di AS, meskipun menunjukkan tanda-tanda sedikit penurunan, tetap menjadi fokus utama karena pertumbuhan lapangan kerja yang tetap sehat terus memberikan kekuatan pada perekonomian AS.
 

Diperkirakan indeks harga konsumen, tidak termasuk makanan dan energi, akan meningkat sebesar 0,3% pada Januari. Jika demikian, ini akan menjadi peningkatan kelima kalinya dalam enam bulan terakhir.

Josh Hirt, ekonom di Vanguard, mengatakan, "Inflasi yang baru-baru ini terjadi, ditambah dengan pasar tenaga kerja yang kuat, akan memberikan The Fed alasan untuk mempertahankan kebijakan suku bunganya pada kisaran target 4,25%-4,50% menjelang rapat bulan Maret."

Proyeksi Suku Bunga dan Tanggapan Para Ahli:

Pasar menduga bahwa The Fed mungkin akan memangkas suku bunga sebanyak 25 basis poin pada bulan September, sebuah pandangan yang telah direvisi dari perkiraan awal Desember 2024 yang mengantisipasi dua kali pemangkasan tahun ini. Namun, data tenaga kerja yang lebih kuat untuk Januari menantang asumsi ini dan menghadirkan posibilitas penyesuaian kebijakan yang lebih besar.

Matthew Weller City Index menjelaskan, "Dengan pasar tenaga kerja yang kuat dan inflasi sedikit di atas target The Fed, tidak mengejutkan jika pelaku pasar menunda ekspektasi penurunan suku bunga sebelum pertengahan tahun."

Sikap dan Pernyataan Ketua The Fed:

Pada kesempatan terpisah, Ketua The Fed, Jerome Powell, memberikan kesaksian di hadapan Kongres AS dan menegaskan bahwa The Fed tidak perlu terburu-buru untuk merubah suku bunga. Ini konsisten dengan pernyataan bulan Januari lalu setelah The Fed mempertahankan suku bunga kunci, mengikuti serangkaian pemangkasan pada 2024.

Powell mengatakan, "Kita perlu bersabar dan melihat bagaimana perekonomian beradaptasi dengan perubahan kebijakan, serta menunggu detail lebih lanjut mengenai agenda kebijakan ekonomi Presiden Donald Trump."

Para pejabat The Fed sinyal bahwa kestabilan suku bunga akan dipertahankan hingga ada kemajuan lebih lanjut dalam upaya mengendalikan inflasi. Tim Waterer, kepala analis pasar di KCM Trade, dalam sebuah catatan analisis mengatakan, "Jika pelaku pasar berharap menemukan petunjuk atau sinyal terkait kapan suku bunga mungkin akan diturunkan lagi, mereka tidak akan menemukannya kali ini."

Perekonomian global saat ini berada pada periode yang penuh ketidakpastian, dengan fokus yang tertuju pada strategi kebijakan The Fed terhadap inflasi dan pertumbuhan ekonomi. Dengan faktor-faktor pasar tenaga kerja dan tarif yang masih menghantui perekonomian, pelaku pasar dan investor secara aktif memantau bagaimana rilis data AS akan mempengaruhi keputusan kebijakan moneter yang akan datang. Sementara itu, bursa Asia terus bereaksi seiring perkembangan terkini, menunjukkan bahwa perhatian global tetap waspada terhadap setiap perubahan atau indikasi dari ekonomi terbesar di dunia ini.

Baca Juga

KPR Aman Dengan Cicilan Maksimal 35 Persen Gaji

Herman

Herman

teropongbisnis.id adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

Mudah Menukarkan Uang Rusak di Bank Indonesia

Mudah Menukarkan Uang Rusak di Bank Indonesia

Investasi Mudah dan Aman Bagi Perintis Pemula

Investasi Mudah dan Aman Bagi Perintis Pemula

Pertumbuhan Investor Pasar Modal RI Meningkat Pesat

Pertumbuhan Investor Pasar Modal RI Meningkat Pesat

Manfaat Optimal Premi Asuransi Kesehatan Anda Terjamin

Manfaat Optimal Premi Asuransi Kesehatan Anda Terjamin

Pantau Harga Emas Perhiasan Hari Ini Stabil

Pantau Harga Emas Perhiasan Hari Ini Stabil