
JAKARTA - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) buka suara terkait tren penurunan harga saham beberapa bank besar, termasuk BRI, dalam beberapa waktu terakhir. Tren ini menjadi perhatian tidak hanya bagi pemegang saham tetapi juga bagi pelaku pasar secara umum. Direktur Utama BRI, Sunarso, memberikan pandangannya serta strategi perusahaan dalam menghadapi kondisi ini.
Penurunan Saham Tidak Hanya Dialami BRI
Sunarso, dalam Konferensi Pers Paparan Kinerja Keuangan BRI Kuartal IV-2024 pada Rabu 12 Februari 2025, menjelaskan bahwa penurunan harga saham ini tidak hanya dialami oleh BRI, tetapi juga bank-bank lain yang tergolong dalam big cap atau memiliki kapitalisasi pasar besar. "Ternyata ini adalah harga saham yang turun ini dialami oleh bank-bank yang masuk kategori big cap," ujar Sunarso.
Menurun atau naiknya harga saham suatu bank besar seperti BRI sering kali mencerminkan sentimen pasar terhadap sektor perbankan secara keseluruhan. Menurut Sunarso, kondisi pasar yang menekan harga saham ini di luar kendali BRI. "Saya rasa itu adalah masalah pasar dan BRI tidak bisa sendirian membangun pasar," tambahnya.
Fokus pada Fundamental dan Good Corporate Governance
Sunarso menjelaskan bahwa BRI akan berfokus pada aspek-aspek yang berada di bawah kendali perseroan demi membangun fundamental yang kokoh. Ini termasuk penguatan tata kelola perusahaan atau good corporate governance (GCG). Dalam situasi yang menantang ini, Sunarso berkomitmen untuk menumbuhkan perusahaan secara berkelanjutan, memahami bahwa tantangan harus dihadapi dengan manajemen risiko yang efektif.
"Oleh karena itu, kami harus menerapkan risk management," tambah Sunarso dengan keyakinan bahwa langkah tersebut akan memberikan resiliensi pada kinerja perseroan. "Artinya fundamental yang kita jaga dengan baik, bahwa pasarnya merespon katakanlah negatif, pasti bukan karena persoalan fundamental," tegasnya.
Pergerakan Saham BBRI di Pasar
Pada pukul 10.18 WIB, saham BBRI berada di level 4.030, menguat tipis 0,25 persen setara 10 poin dibandingkan penutupan perdagangan hari sebelumnya. Namun, perlu dicatat bahwa dalam sepekan terakhir saham BRI telah terkoreksi 2,67 persen atau setara 100 poin. Fluktuasi ini menandakan masih adanya volatilitas di pasar saham yang dipicu oleh berbagai faktor termasuk sentimen global dan domestik.
Kinerja Keuangan BRI Tetap Kokoh
Di balik fluktuasi harga saham, BRI mencatatkan kinerja keuangan yang solid. Sepanjang tahun 2024, BRI berhasil meraih laba bersih konsolidasian sebesar Rp 60,64 triliun. Laba ini terdiri dari laba yang diatribusikan kepada pemilik mencapai Rp 60,15 triliun, dan laba yang diatribusikan kepada kepentingan non pengendali sebesar Rp 488,92 miliar.
Keberhasilan ini mencerminkan strategi BRI yang efektif dan efisien dalam mengembangkan portofolio bisnisnya, terutama di sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Kredit UMKM bahkan berhasil menembus angka Rp 1.110 triliun, membuat BRI tetap menjadi pemain utama dalam pendanaan segmen ini.
Optimisme di Tengah Tantangan
Meski menghadapi tantangan dari segi harga saham, Sunarso tetap optimis terhadap prospek BRI ke depan. Upaya terus menerus dalam memperkuat fundamental dan tata kelola diharapkan bisa memperbaiki persepsi pasar terhadap kinerja saham BRI. Sunarso juga menekankan pentingnya kontinuitas dalam implementasi manajemen risiko yang komprehensif untuk memastikan bahwa pertumbuhan BRI tetap berkelanjutan.
Sunarso juga menambahkan bahwa BRI akan terus berinovasi dan beradaptasi dengan perubahan yang ada di pasar saat ini. Langkah ini penting guna menjaga kepercayaan investor dan mempertahankan posisi BRI sebagai salah satu bank terkemuka di Indonesia.
Tren penurunan harga saham bank besar seperti yang dialami BRI adalah refleksi dari kondisi pasar yang lebih luas dan bukan merupakan indikasi langsung dari performa bisnis yang buruk. Selama fundamental BRI tetap kuat, diimbangi dengan strategi yang matang dalam menghadapi tantangan, ada keyakinan bahwa tren ini dapat dibalikkan. Seiring berjalannya waktu, fokus pada inovasi dan tata kelola akan menjadi kunci bagi BRI untuk mempertahankan pertumbuhan yang berkelanjutan di masa depan.

Herman
teropongbisnis.id adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Berita Lainnya
Terpopuler
1.
Emas Antam Tembus Rp 2 Juta, Saatnya Investasi?
- 08 September 2025
2.
iPhone 17 Tetap Diburu Meski Daya Beli Turun
- 08 September 2025
3.
Bocoran Lengkap iPhone 17 Series Terungkap
- 08 September 2025
4.
Samsung Galaxy S25 FE: AI, Kamera, dan Desain Premium
- 08 September 2025
5.
Samsung Galaxy S25 FE, Alternatif Flagship untuk Content Creator
- 08 September 2025