Asosiasi Multifinance Soroti Tantangan Modal dalam Bisnis Bank Emas
- Rabu, 12 Februari 2025

JAKARTA – Bisnis bank emas di Indonesia menghadapi tantangan signifikan, terutama dalam hal permodalan. Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) menyebutkan bahwa tantangan ini dapat menghambat pertumbuhan industri yang sedang berkembang ini. Dalam pernyataan terbarunya, APPI menekankan perlunya penguatan permodalan bagi perusahaan multifinance yang terlibat dalam bisnis bank emas untuk memastikan keberlanjutan dan pertumbuhan sektor ini.
Menurut Ketua Umum APPI, Robert E. Pakpahan, tantangan permodalan ini disebabkan oleh kebutuhan modal yang cukup besar untuk memulai dan mengoperasikan bank emas. "Modal merupakan elemen penting dan tantangan besar bagi perusahaan multifinance yang ingin terlibat dalam bisnis bank emas," ujar Robert.
Bisnis bank emas di Indonesia dianggap memiliki potensi besar seiring dengan meningkatnya minat masyarakat terhadap investasi emas. Namun, tingginya kebutuhan modal dan regulasi ketat menjadi hambatan utama bagi pertumbuhan usaha ini. Modal yang besar diperlukan untuk memenuhi persyaratan operasional serta menjaga likuiditas dalam menghadapi fluktuasi harga emas di pasar global.
Robert E. Pakpahan menjelaskan bahwa selain modal, kendala lain yang dihadapi adalah regulasi yang masih belum sepenuhnya mendukung pengembangan bisnis bank emas. "Kami berharap ada dukungan lebih dari pihak regulator dalam hal kebijakan yang bisa mempermudah perolehan modal dan izin operasional," tambahnya.
Sejumlah perusahaan multifinance telah menunjukkan minat untuk memasuki industri ini, melihat potensi keuntungan dan permintaan pasar yang cukup menjanjikan. Namun, tantangan permodalan dan regulasi masih menjadi batu sandungan. Demikian juga sejumlah investor yang tertarik masuk, cukup sulit untuk menembus industri ini tanpa ada dukungan kebijakan yang mendukung.
Untuk mengatasi tantangan ini, APPI bersama dengan pihak terkait lainnya telah mengadakan diskusi dengan berbagai stakeholders, termasuk Otoritas Jasa Keuangan (OJK), untuk mencari solusi atas masalah permodalan. "Kami berkomitmen untuk terus berdialog dengan pihak regulator dan pelaku industri lainnya agar dapat menciptakan iklim bisnis yang kondusif untuk bank emas di Indonesia," tegas Robert.
Selain itu, inovasi finansial seperti penggunaan teknologi blockchain untuk pelacakan emas juga dapat menjadi solusi dalam pengembangan bisnis bank emas ini. Teknologi ini dapat menambah kepercayaan investor dan konsumen terhadap keamanan serta transparansi dalam transaksi emas. Robert menyebut, "Adopsi teknologi dapat menjadi salah satu cara untuk menurunkan biaya operasional dan meningkatkan efisiensi dalam bisnis bank emas."
Menurut data dari APPI, pertumbuhan bisnis bank emas dapat memberikan dampak positif terhadap ekonomi nasional karena mampu menciptakan lapangan pekerjaan baru serta meningkatkan pendapatan negara dari sektor perpajakan. Potensi ini diharapkan dapat mendorong pemerintah dan regulator untuk memberikan lebih banyak insentif dan kemudahan kepada pelaku industri.
Berbagai kalangan berharap adanya sinergi antara pemerintah, pelaku industri, dan institusi keuangan agar tantangan yang sedang dihadapi dapat diatasi. Dukungan kebijakan dan regulasi yang lebih berpihak pada perkembangan bisnis bank emas dapat menjadi katalis bagi pertumbuhan ekonomi digital dan inklusivitas keuangan di Indonesia.
"Masyarakat sudah semakin melek investasi, dan emas adalah salah satu instrumen yang stabil dan diandalkan. Kita perlu memanfaatkan momentum ini untuk mendukung pertumbuhan dan adaptasi bisnis bank emas," pungkas Robert.
Permintaan emas sebagai instrumen investasi terus menunjukkan tren positif, dan hal ini menjadi peluang besar bagi perusahaan multifinance untuk mengembangkan layanan bank emas. Dengan menghadirkan solusi terhadap tantangan permodalan dan regulasi, bisnis ini diproyeksikan akan menjadi salah satu sektor yang mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia di masa depan.
Kesimpulannya, permodalan dan regulasi adalah dua tantangan utama yang harus diatasi untuk memastikan keberhasilan dan keberlanjutan bisnis bank emas di Indonesia. Kolaborasi antara asosiasi, perusahaan, dan pihak berwenang sangat penting untuk menciptakan lingkungan bisnis yang kondusif dan produktif bagi industri ini. Dengan strategi yang tepat, bank emas memiliki potensi untuk menjadi salah satu pilar utama dalam industri keuangan nasional di masa depan.

Herman
teropongbisnis.id adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Berita Lainnya
Terpopuler
1.
PLTS Dorong Pemanfaatan Energi Bersih di Indonesia
- 08 September 2025
2.
Terumbu Karang PLTU Batang Dukung Ekowisata
- 08 September 2025
3.
ULTIMA PLN Icon Plus Permudah Home Charging EV
- 08 September 2025
4.
Kilang Cilacap Tingkatkan Budaya Keselamatan Kerja
- 08 September 2025
5.
KUR BRI 2025 Tawarkan Angsuran Ringan Mudah
- 08 September 2025