Rabu, 10 September 2025

IHSG Tergelincir Namun Asing Borong Saham Ini: Perspektif Pekan Mendatang

IHSG Tergelincir Namun Asing Borong Saham Ini: Perspektif Pekan Mendatang
IHSG Tergelincir Namun Asing Borong Saham Ini: Perspektif Pekan Mendatang

JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami tekanan hebat pada pekan lalu, menutup perdagangan Jumat, 7 Februari 2025, dengan penurunan tajam sebesar 1,93% ke posisi 6.742,57. Penurunan ini menjadikan IHSG merosot secara point-to-point (ptp) sebesar 5,16% dalam satu minggu, meninggalkan catatan buruk yang lebih parah dibandingkan dengan kelemahan 0,79% pada pekan sebelumnya.

Situasi ini mencatatkan IHSG pada posisi terendah sejak 13 Mei 2022, ketika IHSG jatuh 8,73% dalam sepekan. Berbagai faktor eksternal dan internal berperan dalam pecahnya tekanan ini, menjadikan pasar saham Indonesia rentan terhadap volatilitas berlebihan.

Meskipun IHSG Merosot, Investor Asing Borong Saham

Di tengah merananya IHSG, data menunjukkan investor asing masih aktif mengumpulkan saham-saham yang dianggap prospektif. Pelaku pasar asing mencatatkan penjualan bersih sebesar Rp514,00 miliar di seluruh pasar dan Rp649,89 miliar di pasar reguler. Namun, mereka juga melakukan pembelian bersih sebesar Rp135,88 miliar di pasar negosiasi dan tunai. Langkah ini menandakan bahwa sementara IHSG tertekan, minat asing terhadap saham-saham unggulan tetap tinggi.

Menurut data dari Stockbit, saham-saham yang menjadi incaran utama investor asing dalam perdagangan Jumat mencakup beberapa perusahaan terkemuka dalam negeri. Berikut daftar 10 saham dengan net foreign buy terbesar:

1. PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA): Rp223,92 miliar
2. PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BRIS): Rp52,73 miliar
3. PT Astra International Tbk. (ASII): Rp26,56 miliar
4. PT Medco Energi Internasional Tbk. (MEDC): Rp11,10 miliar
5. PT Map Aktif Adiperkasa Tbk. (MAPA): Rp9,47 miliar
6. PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. (INTP): Rp8,93 miliar
7. PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. (ICBP): Rp8,93 miliar
8. PT Merdeka Copper Gold Tbk. (MDKA): Rp8,90 miliar
9. PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM): Rp6,53 miliar
10. PT Vale Indonesia Tbk. (INCO): Rp6,34 miliar

Saham-saham ini terlihat menjadi daya tarik bagi investor asing meskipun pasar dalam kondisi cukup tertekan. Para ahli pasar mengatakan ini adalah indikasi kepercayaan jangka panjang asing terhadap potensi pertumbuhan ekonomi Indonesia meskipun ada tantangan jangka pendek.

Apa Kata Para Analis?

"Penurunan tajam IHSG memang tidak bisa diabaikan begitu saja. Namun, perhatian lebih terhadap pembelian bersih oleh investor asing pada saham-saham tertentu menunjukkan harapan dan prospek jangka panjang pasar Indonesia masih sangat dipertahankan," kata Analis Pasar Saham, Ahmad Jayadi. Ia menambahkan, "Investor asing tampaknya melihat nilai dalam saham Indonesia yang kini berada pada harga lebih rendah, menyediakan peluang strategis dalam jangka panjang."

Ke depan, para analis mencermati kehati-hatian pada investor dalam negeri, bertepatan dengan berbagai isu global yang meningkat termasuk kebijakan moneter di Amerika Serikat dan ketidakpastian ekonomi global lainnya. Kondisi makroekonomi serta kebijakan domestik yang mendukung diharapkan dapat menstabilkan IHSG pada minggu-minggu mendatang.

Outlook ke Depan

Melihat pergerakan ke depan, para pelaku pasar sangat disarankan untuk tetap memperhatikan perkembangan ekonomi global dan domestik serta perubahan kebijakan yang mungkin mempengaruhi sentimen pasar. Walaupun minggu ini IHSG tertekan, langkah investor asing yang terus memburu saham-saham andalan diharapkan menjadi sinyal positif bagi IHSG untuk minggu-minggu berikutnya.

Dengan demikian, para investor lokal diharapkan untuk tetap waspada dan melakukan diversifikasi portofolio yang baik guna mengurangi risiko akibat volatilitas pasar yang masih mungkin berlanjut. Mempertimbangkan pandangan dari para analis, potensi pertumbuhan jangka panjang dari saham-saham Indonesia menunjukkan peluang yang masih besar untuk dimanfaatkan.

Sementara IHSG menapak minggunya dengan catatan buruk, perhatian yang tercurah dari investor asing di saat seperti ini mungkin mengindikasikan bahwa bagaimanapun, masa depan pasar tidak sepenuhnya suram dan masih menyimpan potensi untuk bangkit kembali. Sebagai investor, sangat penting untuk tetap adaptif dan bijaksana dalam menavigasi tantangan pasar yang dinamis.

Rapli

Rapli

teropongbisnis.id adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

KUR BCA 2025 Permudah Modal UMKM Indonesia

KUR BCA 2025 Permudah Modal UMKM Indonesia

KUR BNI 2025 Bantu UMKM Tumbuh Dengan Mudah

KUR BNI 2025 Bantu UMKM Tumbuh Dengan Mudah

KUR Mandiri 2025 Mudahkan UMKM Kembangkan Usaha

KUR Mandiri 2025 Mudahkan UMKM Kembangkan Usaha

Tabungan Emas Pegadaian Kini Mudah Dan Bebas Pajak

Tabungan Emas Pegadaian Kini Mudah Dan Bebas Pajak

Kenali 4 Manfaat Asuransi Untuk Hidup Lebih Tenang

Kenali 4 Manfaat Asuransi Untuk Hidup Lebih Tenang