Harga emas batangan bersertifikat Antam (PT Aneka Tambang Tbk) mengalami penurunan yang signifikan
- Jumat, 07 Februari 2025

JAKARTA - Harga emas batangan bersertifikat Antam (PT Aneka Tambang Tbk), mengalami penurunan yang signifikan, turun sebesar Rp10.000 per gram. Penurunan ini mencerminkan fluktuasi harga logam mulia di pasar global yang mempengaruhi harga regional.
Harga emas Antam yang sebelumnya berada di angka Rp980.000 per gram, hari ini tercatat berada di level Rp970.000 per gram. Anjloknya harga ini mengikuti tren penurunan harga emas dunia yang dipicu oleh berbagai faktor ekonomi global dan regional.
Menurut laporan terbaru yang dikeluarkan oleh PT Aneka Tambang, penurunan harga emas ini disebabkan oleh menguatnya nilai tukar dolar Amerika Serikat (USD) terhadap berbagai mata uang di dunia, termasuk Rupiah. Kondisi ini membuat investor global lebih berhati-hati, seiring dengan meningkatnya keyakinan pada aset-aset risiko yang lebih tinggi seperti saham.
Dalam pernyataannya, Joko Santoso, Wakil Ketua Asosiasi Pengusaha Emas dan Permata Indonesia, Region Jawa Tengah, menjelaskan bahwa dinamika harga emas ini dipengaruhi oleh berbagai faktor ekonomi makro. “Penurunan harga emas saat ini disebabkan oleh stabilitas ekonomi global yang cukup baik, di mana banyak negara mulai pulih dari krisis pandemi. Hal ini memberikan daya tarik lebih terhadap investasi di bursa saham dan obligasi, daripada aset safe haven seperti emas,” ungkap Joko.
Para analis keuangan juga mencatat bahwa kenaikan suku bunga acuan oleh Bank Sentral AS (Federal Reserve) telah berimbas pada penguatan dolar, yang memicu penurunan permintaan emas. Situasi ini menyebabkan emas mengalami pelemahan harga sebagai aset pengaman.
Fenomena penurunan harga emas ini berdampak langsung pada aktivitas jual beli emas di toko-toko perhiasan di Semarang. Beberapa toko melaporkan bahwa konsumen lebih memilih menunggu harga stabil sebelum memutuskan untuk berinvestasi lebih lanjut. Desi Yulia, pemilik toko emas “Cahaya Mulia” di kawasan Pandanaran, menyebutkan bahwa transaksi emas sedikit menurun dalam beberapa hari terakhir. “Banyak pelanggan kami yang saat ini memilih untuk wait and see. Mereka berharap bisa membeli saat harga sudah lebih stabil atau bahkan lebih rendah lagi,” ujarnya.
Namun, tidak semua reaksi terhadap penurunan harga ini bernada negatif. Beberapa pelanggan melihat peluang untuk meraih keuntungan di masa depan. Budi Hartono, seorang investor emas lokal, menyatakan optimismenya terhadap masa depan investasi emas. “Saya pikir ini adalah saat yang tepat untuk membeli dan menyimpan emas sebagai investasi jangka panjang, karena harga emas cenderung akan naik kembali jika situasi ekonomi berubah,” katanya.
Di sisi lain, pasar emas perhiasan juga tampak sedikit terpengaruh oleh penurunan harga ini. Meski harga emas batangan turun, harga emas perhiasan tidak serta-merta ikut turun karena mempertimbangkan faktor seperti biaya pembuatan dan model desain. Penjual perhiasan di Semarang, Rina Kartika, mengungkapkan bahwa harga perhiasan emas masih cukup stabil. “Perhiasan emas memiliki nilai tambah selain dari harga materialnya, yakni dari sisi seni dan eksklusivitas desain. Jadi, harga tidak terpengaruh secara langsung oleh fluktuasi harga logam dasar,” jelas Rina.
Para ahli ekonomi memprediksi bahwa penurunan harga emas ini bisa bersifat sementara. Faktor politik dan ekonomi global yang tidak menentu masih bisa mempengaruhi harga emas ke depannya. Oleh karena itu, para investor diimbau untuk terus memantau perkembangan situasi ekonomi global agar dapat membuat keputusan investasi yang tepat.
Sementara itu, pemerintah terus memantau perkembangan ini dengan seksama. Kebijakan fiskal dan moneter terus diselaraskan untuk memastikan stabilitas ekonomi nasional serta memberikan rasa aman bagi para investor lokal dan asing.
Keseluruhan dinamika pasar emas ini mengingatkan kita bahwa investasi dalam bentuk komoditas seperti emas memiliki risiko tersendiri yang dipengaruhi oleh berbagai faktor eksternal. Namun, bagi banyak orang, emas tetap menjadi pilihan investasi yang menarik karena sifatnya yang tahan terhadap inflasi dan stabil di tengah gejolak ekonomi.
Meski harga emas di Semarang mengalami penurunan, antusiasme investor dan konsumen terhadap emas tidak sepenuhnya surut. Masa depan harga emas akan ditentukan oleh keseimbangan di antara penawaran dan permintaan, inflasi, dan kebijakan moneter global. Hingga saat itu, para pelaku pasar akan terus memantau dengan cermat setiap perubahan yang terjadi di pasar emas dunia.

Herman
teropongbisnis.id adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Berita Lainnya
Terpopuler
1.
Cost of Fund Adalah: Pengertian, Jenis, dan Cara Menghitung
- 06 September 2025
2.
Value for Money Adalah: Definisi, Konsep, dan Manfaat
- 06 September 2025
3.
Net Worth Adalah: Inilah Cara Hitung & Simulasinya
- 06 September 2025
4.
5.
Mengenal 11 Makanan Khas Bekasi yang Kaya Rasa dan Cerita
- 06 September 2025