
JAKARTA – PT Bumi Resources Tbk (BUMI), perusahaan tambang batubara terkemuka yang berafiliasi dengan Grup Bakrie dan Salim, menjadikan tahun 2025 sebagai tonggak strategis baru dengan menetapkan target produksi yang ambisius. BUMI berencana untuk meningkatkan volume produksi batubaranya mencapai 80 juta ton, seiring dengan komitmennya untuk memperluas pasar dan meningkatkan efisiensi produksi.
Meningkatkan Produksi Secara Terencana
Target produksi batubara sebesar 80 juta ton untuk tahun 2025 ini merupakan langkah berani bagi BUMI, mengingat volume produksi yang diproyeksikan untuk tahun 2024 berkisar antara 76 juta hingga 78 juta ton. Hingga September 2024, BUMI telah berhasil memproduksi sebanyak 58,3 juta ton. PT Kaltim Prima Coal menyumbang sekitar 70% hingga 71% dari total produksi, sementara sisa 29% hingga 30% berasal dari PT Arutmin Indonesia.
Dileep Srivastava, Direktur & Sekretaris Perusahaan Bumi Resources, menjelaskan bahwa mayoritas hasil produksi, sekitar 70% batubara BUMI, diekspor ke pasar internasional. Peningkatan produksi ini dimaksudkan untuk memenuhi permintaan ekspor yang diperkirakan akan terus meningkat dalam beberapa periode mendatang.
Strategi Operasional dan Efisiensi
BUMI tidak hanya fokus pada peningkatan produksi semata. Untuk mencapai target ini, BUMI juga mengedepankan beberapa strategi utama, di antaranya adalah mengoptimalkan biaya, mengelola margin dengan efisien, mengurangi inventaris, serta menghasilkan campuran kualitas yang tepat sesuai dengan permintaan pasar. Dileep menegaskan pentingnya efisiensi dan inovasi dalam mencapai tujuan ini. “Mengoptimalkan biaya, manajemen margin, mengurangi inventaris, menghasilkan campuran kualitas yang sesuai dengan kebutuhan pasar,” ungkapnya kepada Kontan.co.id, Selasa, 3 Desember 2024.
Diversifikasi Sebagai Kunci Pertumbuhan
Sementara fokus utama masih pada batubara, BUMI secara bertahap ingin meningkatkan kontribusi dari sektor non-batubara melalui PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS). Diversifikasi usaha ini diharapkan dapat meningkatkan pendapatan perusahaan dan mengurangi ketergantungan pada satu jenis komoditas. "Kontribusi dari mereka diharapkan meningkat berdasarkan rencana dan potensinya," ujar Dileep.
Kinerja Keuangan dan Efisiensi
Dari perspektif keuangan, hingga kuartal III-2024, BUMI mencatat laba bersih sebesar US$ 122,86 juta, meningkat 110,88% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Walaupun pendapatan BUMI mengalami penurunan sebesar 21,09%, lantaran merosotnya penjualan batubara, kontributor dari segmen emas menunjukkan peningkatan signifikan dengan pendapatan naik 235,44% menjadi US$ 106,47 juta. Peningkatan laba bersih di tengah menurunnya top line menunjukkan keberhasilan strategi efisiensi BUMI dalam menjaga stabilitas finansialnya.
Emil Fajrizki, seorang analis industri, mengamati dinamika tersebut sebagai indikator keberhasilan BUMI dalam menerapkan strategi diversifikasi dan efisiensi operasional. "Hal itu sejalan dengan strategi diversifikasi BUMI untuk mengurangi ketergantungan terhadap batubara. Pertumbuhan laba bersih yang signifikan antara lain didapat dari efisiensi biaya operasional," katanya.
Tantangan dan Prospek Kedepan
Dalam menghadapi tantangan volatilitas harga batubara yang tetap ada, menurut Emil, penting bagi BUMI untuk terus meningkatkan kontribusi dari segmen mineral dan menjaga efisiensi operasional. "Secara keseluruhan, fundamental BUMI masih memiliki prospek menarik, terutama jika diversifikasi dan efisiensi terus berjalan baik," jelas Emil. BUMI disarankan untuk terus memantau risiko dari fluktuasi harga komoditas global yang bisa mempengaruhi kinerjanya.
Pasar Saham dan Rekomendasi
Dari sudut pandang pasar modal, BUMI diarahkan pada fase uptrend dengan rekomendasi trading buy oleh beberapa analis saham. Emiten ini dianggap memiliki potensi pertumbuhan, khususnya menjelang musim dingin yang dapat memacu permintaan batubara. "BUMI berpotensi terpapar katalis positif dari peluang meningkatnya permintaan batubara saat musim dingin di akhir tahun," kata Imam Gunadi, Equity Analyst Indo Premier Sekuritas. Dengan demikian, BUMI tetap menjadi salah satu saham yang layak diperhatikan oleh investor.
Secara keseluruhan, BUMI tetap optimis menghadapi tahun-tahun mendatang dengan berbagai langkah strategis dan reformasi operasional yang mereka jalankan. Kombinasi antara efisiensi biaya dan diversifikasi produk menjadi kunci dari strategi jangka panjang perusahaan ini.

Mazroh Atul Jannah
teropongbisnis.id adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Berita Lainnya
15 Tempat Wisata di Sukabumi 2025 Terbaik yang Indah Untuk Dikunjungi
- Sabtu, 06 September 2025
Terpopuler
1.
Cost of Fund Adalah: Pengertian, Jenis, dan Cara Menghitung
- 06 September 2025
2.
Value for Money Adalah: Definisi, Konsep, dan Manfaat
- 06 September 2025
3.
Net Worth Adalah: Inilah Cara Hitung & Simulasinya
- 06 September 2025
4.
5.
Mengenal 11 Makanan Khas Bekasi yang Kaya Rasa dan Cerita
- 06 September 2025