Sabtu, 06 September 2025

Meta dan Pengembangan Energi Nuklir Menyeimbangkan Kecerdasan Buatan dengan Keberlanjutan

Meta dan Pengembangan Energi Nuklir Menyeimbangkan Kecerdasan Buatan dengan Keberlanjutan
Meta dan Pengembangan Energi Nuklir Menyeimbangkan Kecerdasan Buatan dengan Keberlanjutan

JAKARTA - Meta, perusahaan induk dari platform sosial terkenal Facebook, membuat gebrakan dengan mengumumkan rencana besar untuk memasukkan energi nuklir ke dalam strategi pengembangan kecerdasan buatannya (AI). Langkah ini menandai perubahan signifikan dalam cara perusahaan teknologi besar bersaing untuk mendapatkan energi yang bersih dan berkelanjutan guna mendukung pusat data mereka.

Pada hari Kamis, 5 Desember 2024, Meta menyatakan niatnya untuk bermitra dengan pengembang energi nuklir. Mengutip laporan dari The Verge, perusahaan ini mengeluarkan permintaan proposal (RFP) kepada pengembang untuk memungkinkan kolaborasi ini terjadi. Dalam pengumuman tersebut, Meta menjelaskan bahwa penggunaan energi nuklir ini bertujuan untuk mendukung kebutuhan energi masif dari operasi AI mereka yang terus berkembang. Penggunaan energi nuklir dianggap sebagai langkah strategis untuk menyediakan pasokan listrik yang stabil dan ramah lingkungan.

Meta bukan satu-satunya yang tertarik pada reaktor nuklir modern ini. Raksasa teknologi lainnya, seperti Amazon, Microsoft, dan Google, juga bergerak menuju investasi dalam energi nuklir, menggambarkan tren baru di antara perusahaan-perusahaan besar dalam hal mencari sumber energi yang berkelanjutan.

Pengembangan alat kecerdasan buatan yang canggih memerlukan konsumsi energi yang besar, sering kali mengancam target-target lingkungan yang berfokus pada keberlanjutan. Energi nuklir, dengan kondisinya yang bebas emisi karbon, menawarkan solusi potensial untuk mengatasi dilema ini.

Dalam sebuah pernyataan resmi, Meta mengatakan, “Kami percaya energi nuklir akan memainkan peran penting dalam transisi menuju jaringan listrik yang lebih bersih, lebih andal, dan terdiversifikasi.” Pandangan ini tidak disandang sendirian, melihat bagaimana Amazon baru-baru ini membeli kampus pusat data bertenaga nuklir dan membuat kesepakatan lainnya di bulan Oktober terkait pengembangan reaktor modular kecil atau SMR.

Meskipun begitu, membangun kapasitas energi nuklir bukanlah sesuatu yang dapat diselesaikan dalam semalam. Amerika Serikat baru saja melihat reaktor nuklir baru pertama dalam beberapa dekade beroperasi penuh pada tahun 2023, setelah mengalami penundaan hingga tujuh tahun dan anggaran yang meledak mencapai $17 miliar.

Dengan tujuan untuk menambah kapasitas pembangkit nuklir antara 1-4 gigawatt di awal 2030-an, Meta sedang mencari mitra untuk membantu izin, desain, hingga pengoperasian pembangkit listrik baru ini. Saat ini, AS memiliki 54 pembangkit listrik tenaga nuklir dengan total kapasitas sekitar 97GW, yang menyumbang sekitar 19 persen dari keseluruhan energi listrik negara tersebut.

Di bawah pemerintahan Biden, Amerika Serikat berusaha keras untuk melipatgandakan kapasitas energi nuklirnya hingga tahun 2050. Dukungan kebijakan ini diiringi dengan insentif investasi dan pajak yang vital, berkat Undang-Undang Pengurangan Inflasi yang disahkan pada tahun 2022. Walaupun Trump, sebagai presiden terpilih, diperkirakan akan mencoba mengubah beberapa kebijakan lingkungan Biden, energi nuklir memiliki dukungan bipartisan yang relatif kuat dan kemungkinan akan terus menjadi bagian dari strategi energi nasional.

Kerangka Waktu dan Kendala Keberlanjutan

Satu tantangan utama yang dihadapi AS adalah waktu yang panjang dan teknologi canggih yang perlu diuji efektivitasnya pada skala besar. Kesepakatan yang sedang berlangsung ini tidak mungkin membantu AS mencapai target pengurangan emisi jangka pendek seperti yang ditetapkan dalam perjanjian Paris. Selain itu, memastikan pasokan uranium yang bertanggung jawab dan pengelolaan limbah radioaktif secara aman juga menjadi fokus perhatian.

Meta dan rekan-rekan seindustri mereka sedang menginvestasikan masa depan mereka pada energi nuklir sebagai salah satu solusi untuk konsumsi energi yang semakin meningkat. Namun, meskipun terdapat tantangan logistik dan teknologi, langkah ini menandakan komitmen yang kuat untuk memperkuat operasi AI mereka dengan cara yang lebih berkelanjutan, menyeimbangkan antara inovasi teknologi dengan pelestarian lingkungan. Ini adalah langkah awal dalam perjalanan panjang menuju pemanfaatan energi yang lebih bersih dan bertanggung jawab.

Mazroh Atul Jannah

Mazroh Atul Jannah

teropongbisnis.id adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

15 Tempat Wisata di Sukabumi 2025 Terbaik yang Indah Untuk Dikunjungi

15 Tempat Wisata di Sukabumi 2025 Terbaik yang Indah Untuk Dikunjungi

10 Ide Menarik Memilih Kado Penikahan Untuk Sahabat

10 Ide Menarik Memilih Kado Penikahan Untuk Sahabat

10 Ide Menarik Memilih Kado Penikahan Untuk Sahabat

10 Ide Menarik Memilih Kado Penikahan Untuk Sahabat

10 Ide Menarik Memilih Kado Penikahan Untuk Sahabat

10 Ide Menarik Memilih Kado Penikahan Untuk Sahabat

BMKG Perkirakan Hujan Ringan Seluruh Wilayah RI

BMKG Perkirakan Hujan Ringan Seluruh Wilayah RI