Sabtu, 06 September 2025

OPEC Lanjutkan Kebijakan Stabilitas Produksi Minyak hingga Q1 2025: Langkah Taktis di Tengah Dinamika Pasar

OPEC Lanjutkan Kebijakan Stabilitas Produksi Minyak hingga Q1 2025: Langkah Taktis di Tengah Dinamika Pasar
OPEC Lanjutkan Kebijakan Stabilitas Produksi Minyak hingga Q1 2025: Langkah Taktis di Tengah Dinamika Pasar

Dalam langkah manuver krusial di tengah pergerakan pasar minyak global yang dinamis, Organisasi Negara-Negara Pengekspor Minyak (OPEC) bersama sekutunya, dikenal sebagai OPEC+, menegaskan komitmen mereka untuk mempertahankan tingkat produksi minyak saat ini hingga kuartal pertama (Q1) 2025. Keputusan ini diumumkan pada pertemuan virtual tingkat menteri pada Kamis, 5 Desember 2024.

Langkah Kongkret dari Delapan Negara Kunci

Delapan negara anggota OPEC+, yang terdiri dari Arab Saudi, Rusia, Irak, Uni Emirat Arab (UEA), Kuwait, Kazakhstan, Aljazair, dan Oman, memperkuat tekad mereka dengan memperpanjang pemangkasan produksi sukarela sebesar 2,2 juta barel per hari (bph). Pemangkasan ini sebenarnya sudah diterapkan sejak November 2023, dan kini diperpanjang hingga akhir Maret 2025.

"Stabilitas pasar adalah prioritas kami. Penyesuaian ini memberikan kepastian bagi market dan menjaga keseimbangan suplai dan permintaan," ujar salah seorang menteri perminyakan yang enggan disebutkan namanya.

Rencana Jangka Panjang Menuju 2026

Selain itu, mereka juga menegaskan akan memperpanjang pemangkasan produksi sukarela sebesar 1,65 juta bph yang telah berjalan sejak April 2023, hingga akhir tahun 2026. OPEC+ menjelaskan bahwa pemangkasan akan dikurangi secara bertahap setiap bulan hingga September 2026. Namun, kenaikan produksi bulanan ini bisa dihentikan atau bahkan dibatalkan tergantung kondisi pasar yang berkembang.

Dalam pernyataan resmi OPEC, organisasi ini menyebutkan, "Keputusan ini datang dengan tujuan utama yaitu menjaga stabilitas pasar minyak dan memberikan panduan jangka panjang yang jelas serta transparansi bagi pasar global."
 

Pasar Minyak Global: Tantangan dan Prakiraan Masa Depan

Beberapa minggu terakhir, harga minyak mengalami tren penurunan. Hal ini dipicu oleh kekhawatiran akan melambatnya permintaan global serta meningkatnya suplai dari produsen-produsen di luar aliansi OPEC+. Harga minyak Brent, patokan harga minyak mentah internasional, baru-baru ini diperdagangkan sedikit di atas 70 dolar AS per barel, mengalami penurunan dari 80 dolar AS pada Juli 2024.

"Pasar minyak menghadapi tantangan berat, termasuk fluktuasi permintaan global. Respon kami adalah menjaga stabilitas harga," tambah menteri tersebut.

Sejak Agustus 2024, OPEC secara berturut-turut telah menurunkan perkiraan pertumbuhan permintaan minyak global untuk tahun 2024 dan 2025. Laporan pasar bulanan mereka merinci pandangan pesimistis ini, didorong oleh variabel ekonomi global yang tidak stabil.

Pertemuan dan Kebijakan Masa Depan

OPEC+ telah menjadwalkan pertemuan tingkat menteri berikutnya pada 28 Mei 2025. Agenda utama pertemuan tersebut adalah mengkaji kembali kebijakan produksi yang sudah diterapkan. Meski demikian, Komite Pemantauan Menteri Gabungan dari OPEC+ memiliki keleluasaan untuk mengadakan pertemuan tambahan bila diperlukan untuk merespons dinamika pasar yang berlangsung.

Dalam lanjutan pertemuan, negara-negara anggota kembali menekankan pentingnya komitmen penuh terhadap kuota produksi dan mekanisme kompensasi yang telah disepakati. Penegasan ini menandakan adanya keseriusan dalam menjaga kesepakatan dan implementasi kebijakan pengendalian produksi minyak.

Keputusan OPEC+ ini berfungsi sebagai sinyal jelas bahwa kelompok eksportir minyak terbesar di dunia ini tetap berkomitmen menjaga stabilitas pasar global. Dengan pendekatan yang berhati-hati dan proaktif, OPEC+ terus menunjukkan adaptabilitasnya dalam merespon tantangan yang dihadapi pasar minyak saat ini dan di masa depan.

Langkah strategis ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi ekonomi global, kendati banyak pihak yang masih memantau perkembangan lebih lanjut, khususnya dalam mengantisipasi setiap perubahan mendadak di pasar energi internasional. Tim OPEC+ yakin, kebijakan yang diambil akan mengayomi kepentingan semua pemangku kepentingan dalam ekosistem ekonomi global.

Baca Juga

15 Tempat Wisata di Sukabumi 2025 Terbaik yang Indah Untuk Dikunjungi

Mazroh Atul Jannah

Mazroh Atul Jannah

teropongbisnis.id adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

15 Tempat Wisata di Sukabumi 2025 Terbaik yang Indah Untuk Dikunjungi

15 Tempat Wisata di Sukabumi 2025 Terbaik yang Indah Untuk Dikunjungi

10 Ide Menarik Memilih Kado Penikahan Untuk Sahabat

10 Ide Menarik Memilih Kado Penikahan Untuk Sahabat

10 Ide Menarik Memilih Kado Penikahan Untuk Sahabat

10 Ide Menarik Memilih Kado Penikahan Untuk Sahabat

10 Ide Menarik Memilih Kado Penikahan Untuk Sahabat

10 Ide Menarik Memilih Kado Penikahan Untuk Sahabat

BMKG Perkirakan Hujan Ringan Seluruh Wilayah RI

BMKG Perkirakan Hujan Ringan Seluruh Wilayah RI