PETANI

Pemkab Rembang Pacu Minat Petani Milenial: Upaya untuk Masa Depan Pertanian

Rabu, 05 Februari 2025

JAKARTA - Krisis regenerasi petani di Kabupaten Rembang menjadi perhatian serius Pemerintah Kabupaten Rembang.

Semakin minimnya minat generasi muda untuk terjun ke pertanian mendorong Pemkab mengambil langkah konkrit untuk mengubah paradigma ini. Langkah-langkah tersebut disampaikan oleh Bupati Rembang, Abdul Hafidz, dalam pertemuannya dengan Komisi B DPRD Provinsi Jawa Tengah di rumah dinasnya, Selasa (4/2/2025).

Menurut Bupati Abdul Hafidz, pertanian bisa menjadi sektor yang sangat menguntungkan jika dikelola dengan baik dan dilengkapi fasilitas yang memadai. "Pemahaman saja tidak cukup jika tidak didukung dengan sarana dan prasarana yang memadai, seperti alsintan modern," tegasnya. Oleh karena itu, Pemkab Rembang berkomitmen untuk tidak hanya memberikan edukasi kepada generasi muda, tetapi juga meningkatkan dukungan sarana penunjang.

Modernisasi Pertanian: Kunci Menarik Generasi Muda

Pentingnya modernisasi dalam pertanian tak dapat dielakkan. Bupati Abdul Hafidz menekankan bahwa dengan campur tangan pemerintah dalam penyediaan fasilitas seperti alat mesin pertanian modern (alsintan), profesi petani dapat menjadi lebih menarik bagi kaum muda. "Supaya petani kita betah dan merasakan manfaatnya, maka bantuan dari Komisi B sangat dibutuhkan. Jika potensi yang ada tidak didukung dengan sarana yang memadai, tentu hasilnya tidak akan optimal," jelasnya.

Menurut Hafidz, dukungan anggaran dari Komisi B DPRD Provinsi Jawa Tengah sangat diharapkan untuk mewujudkan hal ini. Dengan anggaran yang tepat, sektor pertanian bisa dioptimalkan sehingga tidak hanya menjadi profesi yang menjanjikan tetapi juga bisa mengangkat derajat petani di wilayah Rembang.

Respon Positif dari Komisi B DPRD Provinsi Jawa Tengah

Ketua Komisi B DPRD Provinsi Jawa Tengah, Sri Hartini, memberikan tanggapan yang positif terhadap inisiatif Pemkab Rembang. Ia menilai program petani milenial yang diusung Pemkab Rembang sangat sejalan dengan tujuan nasional untuk menjadikan Jawa Tengah sebagai lumbung pangan nasional di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo. "Saya tertarik dengan konsep petani milenial ini. Mereka membutuhkan dorongan, dukungan, dan fasilitas yang memadai. Terlebih lagi, pemerintah memiliki program optimalisasi lahan," ujar Sri Hartini.

Mengubah Paradigma Bertani di Kalangan Milenial

Pemkab Rembang diharapkan mampu mengubah paradigm generasi muda bahwa pertanian bukan lagi simbol kemiskinan, melainkan peluang untuk menuju kesejahteraan. Sri Hartini menandaskan, "Jika para milenial bisa diyakinkan bahwa bertani bukan lagi simbol kemiskinan seperti di masa lalu, maka regenerasi petani bisa berjalan lebih optimal."

Pemkab Rembang memiliki peran kunci untuk memastikan para milenial memahami peluang tersebut. Terlebih, program petani milenial dari Kementerian Pertanian yang memberikan insentif serta akses ke teknologi modern bisa menjadi daya tarik tambahan bagi generasi muda.

Mempersiapkan Masa Depan Pertanian yang Berkelanjutan

Menghadapi tantangan di sektor pertanian Tugas Pemkab Rembang adalah tidak hanya memastikan adanya regenerasi petani, tetapi juga menjadikan pertanian sebagai bisnis yang atraktif. Dengan optimalisasi lahan serta teknologi pertanian terbaru, diharapkan akan ada peningkatan produktivitas dan kesejahteraan petani.

Melalui kolaborasi antara Pemkab Rembang dan pemerintah pusat, serta dukungan kuat dari Komisi B DPRD Provinsi Jawa Tengah, sektor pertanian di Rembang diharapkan bisa bangkit dan berperan lebih dalam memenuhi kebutuhan pangan nasional.

Pada akhirnya, langkah-langkah ini diharapkan bisa memacu minat generasi milenial untuk kembali ke ladang dan sawah, membawa inovasi dan semangat baru bagi pertanian Indonesia. Dengan demikian, Rembang tidak hanya menjadi daerah yang produktif secara pertanian, tetapi juga menjadi model regenerasi petani yang sukses di masa depan.