Rupiah Melemah, Dolar AS Kuat pada 28 Oktober 2025

Rupiah Melemah, Dolar AS Kuat pada 28 Oktober 2025

JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) diproyeksikan bergerak fluktuatif pada Selasa, 28 Oktober 2025, dengan rentang Rp16.620 – Rp16.650 per dolar AS.

Indeks dolar AS mencatat penguatan tipis 0,01% menjadi 98,95, menunjukkan dolar masih memiliki daya tarik di tengah ketidakpastian pasar global. Sementara itu, mata uang di kawasan Asia menunjukkan pergerakan yang bervariasi. 

Won Korea menguat 0,29%, yuan China naik 0,15%, sedangkan yen Jepang dan rupee India melemah masing-masing 0,10% dan 0,51% terhadap dolar AS.

Baca Juga

Cicilan Rumah Hanya Rp1,7 Juta, Begini Simulasi KPR Subsidi 10 Tahun

Dampak Kesepakatan Perdagangan AS-China

Pengamat Ekonomi, Mata Uang & Komoditas, Ibrahim Assuaibi, menyoroti potensi dampak kesepakatan perdagangan antara AS dan China terhadap nilai tukar global. “Kerangka kesepakatan perdagangan yang tengah disusun dapat mencegah kenaikan tarif AS hingga 100% atas barang-barang China,” ujarnya.

Menurut Ibrahim, Presiden Donald Trump optimistis dapat mencapai kesepakatan dengan Beijing dan akan mengadakan pertemuan di China maupun di AS. Ekspektasi tersebut berdampak pada sentimen investor, yang kini menunggu kepastian lebih lanjut dari negosiasi dagang kedua negara.

Selain itu, laporan indeks harga konsumen (CPI) AS yang lebih rendah dari perkiraan memperkuat ekspektasi pasar terhadap kemungkinan penurunan suku bunga sebesar 25 basis poin. Investor saat ini menantikan panduan lebih lanjut terkait kemungkinan pelonggaran moneter tambahan hingga akhir tahun.

Kondisi Ekonomi Domestik dan Dampaknya

Di sisi domestik, Ibrahim memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal III/2025 sebesar 4,9% year-on-year (YoY), sedikit melambat dibandingkan kuartal II/2025 yang mencapai 5,12%. Pelemahan terutama berasal dari sisi domestik, terlihat dari turunnya Indeks Kepercayaan Konsumen pada September 2025.

Meski demikian, pertumbuhan ekonomi diperkirakan meningkat pada kuartal IV/2025 karena beberapa faktor:

Musiman, seperti aktivitas belanja akhir tahun.

Belanja pemerintah yang lebih tinggi.

Penyaluran Saldo Anggaran Lebih (SAL) melalui paket stimulus ekonomi.

Secara keseluruhan, pertumbuhan ekonomi nasional tahun 2025 diproyeksikan mencapai 5%, sejalan dengan kebijakan pro pertumbuhan Bank Indonesia dan akselerasi investasi di sektor produktif.

Pandangan Organisasi Internasional

Menurut Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD), proyeksi pertumbuhan Indonesia juga dinaikkan menjadi 4,9%, lebih tinggi dibandingkan proyeksi Juni 2025 yang sebesar 4,7%. Kenaikan proyeksi ini didorong oleh kebijakan moneter yang mendukung pertumbuhan dan peningkatan investasi domestik.

Ibrahim menekankan, meski rupiah mengalami tekanan akibat faktor global, fundamental ekonomi Indonesia tetap kuat. Kebijakan fiskal dan moneter yang tepat serta stimulus di sektor riil diperkirakan mampu menjaga stabilitas rupiah dan mendukung pertumbuhan ekonomi.

Outlook Rupiah dan Dolar AS

Dengan kondisi global yang masih bergejolak dan dinamika domestik yang menunjukkan pertumbuhan moderat, rupiah kemungkinan akan terus bergerak fluktuatif dalam rentang Rp16.620 – Rp16.650 pada hari ini. Sentimen investor akan tetap dipengaruhi oleh:

Negosiasi dagang AS-China.

Data ekonomi AS, terutama CPI dan kebijakan The Fed.

Kinerja ekonomi domestik, termasuk belanja pemerintah dan investasi.

Secara keseluruhan, rupiah diperkirakan akan melemah tipis terhadap dolar AS, meski fundamental ekonomi Indonesia tetap mendukung stabilitas jangka menengah.