JAKARTA - Kasus stroke kini tidak lagi identik dengan kelompok usia lanjut.
Dalam beberapa tahun terakhir, semakin banyak orang berusia muda yang mengalami serangan stroke, bahkan pada rentang usia produktif yang masih aktif bekerja dan menjalani rutinitas padat. Perubahan pola hidup, stres berlebih, serta kebiasaan makan yang tidak seimbang turut menjadi pemicu semakin meningkatnya kasus tersebut. Kondisi ini membuat stroke menjadi ancaman kesehatan yang perlu dipahami sejak dini agar dapat dicegah sebelum terjadi.
Stroke merupakan kondisi ketika aliran darah ke otak terganggu akibat pembuluh darah tersumbat atau pecah. Ketika pasokan oksigen ke jaringan otak terhenti, sel-sel otak mulai mati dan berdampak pada fungsi tubuh.
Baca Juga
Gangguan yang muncul dapat bervariasi, mulai dari kesulitan berbicara, kehilangan keseimbangan, kelumpuhan, hingga dalam kasus yang berat dapat menyebabkan kematian. Meski sering dikaitkan dengan pertambahan usia, kenyataannya data menunjukkan peningkatan signifikan kasus stroke pada individu usia 15 hingga 49 tahun. Bahkan penelitian tahun 2021 mencatat bahwa 10 hingga 15 persen kasus stroke terjadi pada usia 18 hingga 50 tahun.
Fenomena ini menunjukkan bahwa stroke dapat menyerang siapa saja tanpa memandang usia. Untuk itu, memahami penyebab serta faktor risikonya menjadi langkah awal yang penting dalam upaya pencegahan.
Gangguan Aliran Darah ke Otak
Salah satu penyebab stroke adalah penyumbatan pada arteri yang bertugas menyalurkan darah ke otak. Kondisi ini dikenal sebagai stroke iskemik. Pada usia muda, hal ini dapat dipicu oleh aterosklerosis, yaitu penumpukan lemak atau plak pada dinding pembuluh darah. Penumpukan ini menyebabkan penyempitan lumen arteri sehingga aliran darah menjadi tersendat.
Walaupun stroke iskemik lebih sering terjadi pada kelompok lansia, pola hidup modern seperti kurang aktivitas fisik, konsumsi makanan tinggi lemak jenuh, dan stres berat membuat risiko pada usia muda kian meningkat. Ketika aliran darah terhambat, otak tidak menerima suplai oksigen yang cukup, sehingga sel otak dapat rusak dalam waktu singkat.
Pecahnya Pembuluh Darah di Otak
Selain penyumbatan, stroke juga dapat disebabkan oleh pecahnya pembuluh darah di otak atau yang dikenal sebagai stroke hemoragik. Kondisi ini terjadi ketika tekanan darah dalam pembuluh naik dan tidak terkontrol dalam jangka waktu lama. Pembuluh darah yang melemah akhirnya rentan pecah, menyebabkan darah mengalir dan merusak jaringan otak.
Faktor seperti tekanan darah tinggi, aneurisma, atau peradangan pembuluh darah (vaskulitis) menjadi penyebab utama stroke hemoragik. Ketika aneurisma, yaitu benjolan pada dinding pembuluh darah, pecah secara tiba-tiba, stroke dapat terjadi dalam hitungan detik. Situasi ini sangat berbahaya dan membutuhkan penanganan medis secepat mungkin.
Faktor Risiko yang Memperbesar Peluang Stroke
Sejumlah kondisi kesehatan dan kebiasaan hidup mampu meningkatkan risiko stroke pada usia dewasa muda. Obesitas menjadi salah satu faktor utama yang memengaruhi tekanan darah dan kadar gula dalam tubuh. Data dari Institut Nasional Diabetes dan Gangguan Pencernaan dan Ginjal (NIDDK) menyebutkan bahwa sekitar 9 persen orang dewasa berusia 20 hingga 39 tahun mengalami obesitas parah. Meski begitu, studi tahun 2021 menunjukkan bahwa obesitas sendiri bukan pemicu langsung stroke, melainkan komplikasinya seperti tekanan darah tinggi.
Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah faktor risiko stroke paling umum. Ketika tekanan darah terus berada di atas batas normal dalam jangka panjang, pembuluh darah menjadi lebih kaku dan mudah pecah atau tersumbat. Penelitian American Heart Association tahun 2019 mencatat bahwa satu dari delapan orang berusia 20 hingga 40 tahun sudah menunjukkan kondisi hipertensi, dan angka ini terus meningkat akibat gaya hidup yang kurang sehat.
Selain itu, diabetes juga memiliki peran besar dalam meningkatkan risiko stroke. Kadar gula darah tinggi yang tidak terkontrol dapat merusak pembuluh darah, termasuk yang berada di otak. WHO mencatat bahwa lebih dari 95 persen kasus diabetes di dunia adalah diabetes tipe 2, dan kini kondisi tersebut banyak terjadi pada usia yang lebih muda.
Tidak hanya itu, beberapa faktor lain seperti infeksi virus tertentu, gangguan jantung, kolesterol tinggi, penggunaan kontrasepsi hormonal, penyakit autoimun seperti lupus, serta kebiasaan merokok dan konsumsi alkohol turut memberikan pengaruh besar.
Merokok menjadi salah satu faktor paling berbahaya karena zat kimia di dalam rokok dapat meningkatkan kadar trigliserida, menurunkan kolesterol baik (HDL), serta mempercepat pembentukan plak yang menyumbat pembuluh darah. Studi pada tahun 2018 menunjukkan bahwa risiko stroke meningkat seiring jumlah rokok yang dikonsumsi setiap hari, terutama pada pria usia 15 hingga 49 tahun.
Pencegahan Dini Sangat Penting
Stroke pada usia muda sering terjadi karena individu tidak menyadari risiko yang mengintai. Padahal, langkah pencegahan bisa dimulai dengan menjaga berat badan ideal, memperbanyak konsumsi sayur dan buah, mengurangi makanan tinggi garam dan lemak, serta rutin berolahraga. Menghindari kebiasaan merokok dan alkohol, serta melakukan pemeriksaan tekanan darah dan kadar gula secara berkala juga sangat dianjurkan.
Mengambil langkah lebih cepat dalam memantau kesehatan diri dapat memberikan peluang lebih besar untuk mencegah stroke sebelum terlambat. Mengenali tanda awal, memahami faktor risiko, dan melakukan perubahan gaya hidup adalah kunci agar tubuh tetap sehat hingga usia lanjut.
Mazroh Atul Jannah
teropongbisnis.id adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
KUR BRI 2025: Panduan Lengkap Syarat, Jenis Pinjaman, dan Simulasi Angsuran UMKM
- Senin, 27 Oktober 2025
KUR Mandiri 2025: Panduan Lengkap Modal UMKM & PMI, Syarat dan Simulasi Angsuran Ringan
- Senin, 27 Oktober 2025
Berita Lainnya
Bisa Gak Sih Sourdough Dikukus? Ini Fakta dan Cara Tepat Membuatnya!
- Senin, 27 Oktober 2025
Menguak Akar Fenomena Fatherless di Indonesia: Saat Figur Ayah Kian Menghilang
- Senin, 27 Oktober 2025
Waspadai Akrilamida, Zat Berbahaya yang Mengintai di Balik Makanan Renyah Favoritmu
- Senin, 27 Oktober 2025
Terpopuler
1.
2.
3.
Green Construction PTPP Dukung Target Net Zero Emission 2060
- 27 Oktober 2025
4.
5.
Aturan Baru KAI: Stopkontak Hanya untuk Perangkat Daya Rendah
- 27 Oktober 2025












