Jumat, 24 Oktober 2025

Presiden Brasil dan Prabowo Sepakati IM-CEPA Selesai Sebelum Desember 2026

Presiden Brasil dan Prabowo Sepakati IM-CEPA Selesai Sebelum Desember 2026
Presiden Brasil dan Prabowo Sepakati IM-CEPA Selesai Sebelum Desember 2026

JAKARTA - Kerja sama ekonomi antara Indonesia dan Brasil kembali menjadi sorotan utama. 

Presiden Luiz Inácio Lula da Silva menegaskan komitmennya untuk menyelesaikan Indonesia-Mercosur Comprehensive Economic Partnership Agreement (IM-CEPA) sebelum Desember 2026. 

Pernyataan ini disampaikan dalam joint statement bersama Presiden Prabowo Subianto di Istana Merdeka, Jakarta.

Baca Juga

Kondisi Terbaru Kurs Rupiah terhadap Mata Uang Dolar AS

IM-CEPA menjadi prioritas karena membuka peluang perdagangan yang lebih luas, memperkuat investasi bilateral, serta memberikan akses yang lebih mudah bagi produk Indonesia ke pasar Mercosur yang meliputi Argentina, Brasil, Paraguay, Uruguay, dan Venezuela. 

Perjanjian ini dianggap strategis bagi kedua negara, terutama dalam mendukung pertumbuhan ekonomi dan memperkuat posisi Indonesia di kancah perdagangan global.

Janji Penyelesaian Sebelum Masa Kepemimpinan Berakhir

“Presiden Prabowo Subianto dan saya juga sepakat untuk mempercepat negosiasi perjanjian perdagangan preferensial antara Mercosur dan Indonesia sebelum akhir kepresidenan Brasil pada Desember mendatang,” ujar Lula da Silva. 

Pernyataan ini menegaskan bahwa pemerintah Brasil berkomitmen untuk mempercepat proses perundingan agar IM-CEPA dapat segera terealisasi.

Presiden Prabowo Subianto sendiri sebelumnya telah mendorong percepatan pembahasan IM-CEPA.

 “Kita dapat dukungan dari Brasil karena Brasil sekarang adalah presiden dari Mercosur. Kita harap dukungan terus. Jadi di banyak bidang kita melihat sinergi yang sangat komplementer, saling mendukung,” katanya. 

Pernyataan ini menunjukkan pentingnya kolaborasi strategis kedua negara untuk memastikan kepentingan ekonomi dan perdagangan masing-masing pihak.

Latar Belakang dan Tujuan IM-CEPA

IM-CEPA dirancang sebagai perjanjian perdagangan komprehensif yang meniru pola kerja sama Indonesia dengan Uni Eropa dan Kanada. 

Fokus utama perjanjian ini mencakup pengurangan hambatan tarif, promosi investasi, serta kerja sama sektor strategis, termasuk agrikultur, peternakan, dan industri pangan.

Kesepakatan ini juga merupakan tindak lanjut dari kunjungan kenegaraan Presiden Prabowo ke Brasil pada Juli 2025. 

Saat itu, kedua pemimpin menyepakati perlunya memperkuat hubungan perdagangan dan investasi, termasuk memaksimalkan peran Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) dalam menjajaki peluang investasi baru.

Peluang Ekspor Indonesia ke Mercosur

IM-CEPA diharapkan mampu meningkatkan ekspor Indonesia ke Brasil dan negara anggota Mercosur lainnya. 

Berdasarkan data Kementerian Perdagangan, total nilai perdagangan Indonesia-Brasil periode Januari–September 2024 naik 24,3% menjadi US$ 5,07 miliar, dari US$ 4,08 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya. 

Ekspor Indonesia ke Brasil meningkat 33% menjadi US$ 1,25 miliar dibanding US$ 940 juta pada 2023, menandakan tren positif yang dapat diperkuat melalui implementasi IM-CEPA.

Produk unggulan Indonesia yang potensial masuk pasar Mercosur mencakup komoditas agrikultur, makanan olahan, hingga produk industri manufaktur. Perjanjian ini tidak hanya membuka pasar baru, tetapi juga meningkatkan daya saing produk Indonesia di tingkat internasional.

Sinergi Strategis dan Investasi Bilateral

Selain perdagangan, IM-CEPA menekankan pentingnya kolaborasi investasi. Brasil menjadi mitra strategis bagi pengembangan sektor pertanian, bioenergi, dan industri berbasis sumber daya alam yang berkelanjutan. 

Indonesia memiliki potensi besar untuk menyediakan komoditas pertanian yang berstandar tinggi, mendukung pertumbuhan ekonomi kedua negara.

Kerja sama ini juga memiliki nilai diplomatik signifikan. Dengan dukungan Mercosur, Indonesia memperoleh akses lebih luas ke negara anggota blok perdagangan tersebut, memperkuat hubungan ekonomi sekaligus diplomasi bilateral.

Tantangan dan Strategi Penyelesaian Perjanjian

Meskipun janji penyelesaian IM-CEPA telah ditegaskan, proses negosiasi menuntut koordinasi intensif antara kedua pemerintah. Aspek tarif, regulasi, perlindungan hak kekayaan intelektual, hingga harmonisasi standar produk menjadi faktor penting.

Pemerintah Indonesia menekankan peran BPI Danantara untuk memfasilitasi dialog antara investor kedua negara. Hal ini penting agar sektor potensial mendapat perhatian maksimal, percepatan negosiasi tetap terjaga, dan implementasi IM-CEPA memberikan keuntungan bagi kedua pihak.

Manfaat Strategis IM-CEPA bagi Indonesia

Dengan penyelesaian IM-CEPA, Indonesia dapat memperkuat posisinya sebagai negara produsen utama di Asia Tenggara yang memiliki akses langsung ke pasar Amerika Selatan. 

Selain meningkatkan ekspor, perjanjian ini membuka peluang transfer teknologi, peningkatan kualitas SDM, serta pengembangan sektor industri modern yang kompetitif.

Perjanjian ini juga mendukung strategi diplomasi ekonomi Indonesia, yang fokus pada kemitraan global, diversifikasi pasar ekspor, serta peningkatan pertumbuhan ekonomi nasional secara berkelanjutan.

Optimisme Menuju Penyelesaian IM-CEPA

Janji Presiden Lula da Silva untuk menyelesaikan IM-CEPA sebelum Desember 2026 menunjukkan komitmen kuat kedua negara untuk memperkuat hubungan bilateral. 

Dengan sinergi perdagangan, investasi, dan dukungan diplomatik yang solid, perjanjian ini diperkirakan menjadi fondasi penting bagi ekspansi ekonomi Indonesia di pasar Amerika Selatan.

“Presiden Prabowo Subianto dan saya juga sepakat untuk mempercepat negosiasi perjanjian perdagangan preferensial antara Mercosur dan Indonesia sebelum akhir kepresidenan Brasil pada Desember mendatang,” tegas Lula. 

Hal ini menegaskan bahwa IM-CEPA bukan sekadar perjanjian dagang, tetapi juga katalis bagi pertumbuhan ekonomi berkelanjutan, penguatan hubungan diplomatik, dan peluang investasi kedua negara.

Dengan fokus pada perdagangan, investasi, dan penguatan hubungan diplomatik, IM-CEPA diharapkan menjadi tonggak kerja sama strategis Indonesia-Brasil, memberikan manfaat luas bagi kedua negara, dan membuka peluang pengembangan ekonomi yang berkelanjutan di Asia dan Amerika Selatan.

Sutomo

Sutomo

teropongbisnis.id adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

5 Resep Bola Ubi Kopong Renyah Mudah Dibuat Rumah

5 Resep Bola Ubi Kopong Renyah Mudah Dibuat Rumah

Bahasa Portugis Di Sekolah, DPR Tegaskan Pentingnya Dasar Relevansi

Bahasa Portugis Di Sekolah, DPR Tegaskan Pentingnya Dasar Relevansi

Wamendiktisaintek Tegaskan Manusia Jadi Penggerak Utama AI

Wamendiktisaintek Tegaskan Manusia Jadi Penggerak Utama AI

BMKG Ingatkan Warga Waspada Musim Hujan Akhir Oktober 2025

BMKG Ingatkan Warga Waspada Musim Hujan Akhir Oktober 2025

Standar Baru MBG, Pastikan Anak Aman dan Gizi Terjaga

Standar Baru MBG, Pastikan Anak Aman dan Gizi Terjaga