Senin, 20 Oktober 2025

Cuaca Panas Ekstrem Ancam Kesehatan, Kenali Risikonya Sekarang

Cuaca Panas Ekstrem Ancam Kesehatan, Kenali Risikonya Sekarang
Cuaca Panas Ekstrem Ancam Kesehatan, Kenali Risikonya Sekarang

JAKARTA - Indonesia sebagai negara tropis memang telah lama terbiasa dengan suhu udara yang tinggi. 

Namun, meningkatnya frekuensi gelombang panas ekstrem akhir-akhir ini menuntut kewaspadaan lebih terhadap berbagai risiko kesehatan yang mungkin timbul.

Lonjakan suhu global yang melanda berbagai wilayah di dunia tak terkecuali Indonesia membawa ancaman yang lebih serius dari sekadar rasa gerah. 

Baca Juga

Panduan Makeup Bold Glamor Sendiri di Rumah, Mudah!

Cuaca panas ekstrem ternyata bisa menjadi pemicu munculnya berbagai penyakit, bahkan kondisi medis yang mengancam jiwa. 

Ketika suhu udara tinggi disertai kelembapan yang meningkat, kemampuan alami tubuh untuk mendinginkan diri pun dapat terganggu.

Di balik langit cerah dan sinar matahari yang terik, tersembunyi sederet risiko kesehatan yang kerap tidak disadari. 

Mulai dari dehidrasi, gangguan pencernaan, hingga kerusakan kulit, berikut ini adalah daftar penyakit yang perlu diwaspadai saat cuaca panas melanda.

Risiko Penyakit Terkait Cuaca Panas

1. Gangguan Akibat Panas Langsung

Suhu udara yang sangat tinggi bisa memicu berbagai kondisi medis yang dikenal sebagai penyakit akibat panas. Gangguan ini terjadi ketika tubuh tidak mampu mengatur suhu internal secara optimal.

Kelelahan Panas (Heat Exhaustion):
Merupakan tanda awal bahwa tubuh kepanasan. Gejalanya meliputi keringat berlebih, kulit pucat dan lembap, pusing, mual, sakit kepala, dan detak jantung cepat. Penanganannya harus cepat: pindah ke tempat sejuk, longgarkan pakaian, dan segera konsumsi air dingin.

Sengatan Panas (Heatstroke):
Ini adalah kondisi darurat medis yang serius. Terjadi ketika suhu tubuh mencapai lebih dari 40°C. Gejalanya antara lain kulit memerah, panas dan kering (tidak berkeringat), denyut nadi cepat dan kuat, kebingungan, hingga kehilangan kesadaran. Segera hubungi layanan medis darurat jika seseorang diduga mengalami heatstroke.

2. Dehidrasi, Musuh Utama Saat Panas

Kehilangan cairan tubuh yang tidak segera diganti bisa menyebabkan dehidrasi. Ini adalah akar dari banyak gangguan kesehatan saat panas.

Gejala awal dehidrasi termasuk rasa haus ekstrem, mulut kering, dan warna urin yang lebih gelap dari biasanya. Jika tidak ditangani, kondisi ini bisa berujung pada kelelahan, kram otot, bahkan pingsan.

3. Keracunan Makanan yang Lebih Sering Terjadi

Cuaca panas membuat makanan lebih cepat rusak karena suhu tinggi mempercepat pertumbuhan bakteri seperti Salmonella dan E. coli. Ini menjelaskan mengapa kasus keracunan makanan cenderung meningkat saat musim panas.

Makanan yang dibiarkan terlalu lama di suhu ruang, terutama saat pesta luar ruangan, piknik, atau jualan kaki lima, bisa berubah menjadi media pertumbuhan bakteri. Oleh karena itu, penting untuk menjaga kebersihan dan suhu makanan secara ketat.

4. Masalah Kulit: Dari Ruam hingga Terbakar Matahari

Kulit menjadi bagian tubuh yang paling rentan saat cuaca ekstrem.

Ruam Panas:
Sering terjadi ketika keringat terperangkap di bawah kulit. Ditandai dengan bintik-bintik merah gatal, umumnya muncul di area tubuh yang lembap atau tertutup. Bayi dan balita paling sering mengalaminya.

Terbakar Sinar Matahari (Sunburn):
Paparan sinar UV berlebih bisa menyebabkan kulit memerah, perih, bahkan melepuh. Selain menyebabkan ketidaknyamanan, sunburn juga meningkatkan risiko kanker kulit jika terjadi berulang kali.

Siapa Saja yang Paling Rentan?

Meskipun siapa pun bisa terdampak cuaca panas, ada kelompok tertentu yang lebih berisiko mengalami komplikasi serius:

Bayi dan anak kecil, karena sistem pendingin tubuhnya belum sempurna.

Lansia (65 tahun ke atas), yang memiliki penurunan respons tubuh terhadap suhu tinggi.

Orang dengan penyakit kronis seperti jantung, paru-paru, atau ginjal.

Pekerja luar ruangan dan atlet, yang banyak terpapar sinar matahari langsung.

Wanita hamil, karena perubahan fisiologis dalam tubuh membuat mereka lebih sensitif terhadap suhu ekstrem.

Tips Penting Hadapi Cuaca Panas

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah merumuskan sejumlah langkah yang dapat membantu masyarakat tetap aman selama cuaca panas ekstrem:

Perbanyak minum air putih walau tidak merasa haus, guna mencegah dehidrasi.

Gunakan pakaian longgar dan berwarna terang untuk memantulkan panas.

Hindari keluar rumah saat matahari sedang terik (sekitar pukul 11.00–15.00).

Manfaatkan pendingin ruangan atau kipas angin di dalam rumah.

Gunakan tabir surya (sunblock) dengan SPF minimal 30, terutama bila beraktivitas di luar ruangan.

Segera dinginkan makanan sisa dan pastikan makanan dimasak hingga matang, untuk mencegah keracunan.

Cuaca panas bukan hanya soal ketidaknyamanan, melainkan juga bisa menjadi pemicu berbagai gangguan kesehatan serius. 

Waspada terhadap tanda-tanda gangguan akibat panas dan menerapkan langkah pencegahan dapat menjadi kunci agar tubuh tetap sehat di tengah suhu yang terus meningkat.

Mulai dari menjaga hidrasi tubuh, menghindari paparan sinar matahari langsung, hingga memperhatikan keamanan pangan, semua tindakan kecil ini bisa berdampak besar terhadap kesehatan kita. 

Jangan tunggu hingga cuaca ekstrem datang persiapkan diri sejak sekarang agar tetap aman dan sehat sepanjang musim panas.

Sutomo

Sutomo

teropongbisnis.id adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

5 Resep Donat Kentang Empuk yang Mudah Dipraktikkan

5 Resep Donat Kentang Empuk yang Mudah Dipraktikkan

10 Rekomendasi Tempat Makan Enak Dekat Stasiun Jebres Solo

10 Rekomendasi Tempat Makan Enak Dekat Stasiun Jebres Solo

Rahasia Membuat Nasi Gurih Rice Cooker: 6 Resep Praktis dan Lezat

Rahasia Membuat Nasi Gurih Rice Cooker: 6 Resep Praktis dan Lezat

Dukungan Keluarga Kunci Sukses Ibu Muda Hadapi Baby Blues

Dukungan Keluarga Kunci Sukses Ibu Muda Hadapi Baby Blues

Edelweiss, Simbol Kekuatan dan Cinta Abadi dari Tiara Andini

Edelweiss, Simbol Kekuatan dan Cinta Abadi dari Tiara Andini