
JAKARTA - Pergerakan harga pangan hari ini membawa kabar baik bagi masyarakat. Sejumlah kebutuhan pokok mulai dari beras, daging, hingga cabai menunjukkan tren penurunan harga secara rata-rata nasional. Kondisi ini memberi ruang lebih besar bagi konsumen untuk mengatur belanja rumah tangga sekaligus menjaga stabilitas daya beli.
Berdasarkan data dari Badan Pangan Nasional (Bapanas) melalui panel harga pangan, mayoritas komoditas pangan utama mencatat penurunan pada perdagangan Senin. Meskipun ada beberapa produk yang mengalami kenaikan tipis, tren yang terjadi secara umum adalah penurunan harga di berbagai jenis pangan.
Harga Beras Mulai Terkendali
Baca Juga
Beras, sebagai bahan pangan pokok utama masyarakat Indonesia, menjadi komoditas yang paling diperhatikan. Pada hari ini, harga beras berbagai jenis menunjukkan tren menurun.
Beras premium turun 0,16% menjadi Rp15.890 per kilogram (kg).
Beras medium terkoreksi lebih dalam, turun 1,49% menjadi Rp13.587 per kg.
Beras SPHP (Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan) ikut turun 0,41% menjadi Rp12.480 per kg.
Kondisi ini menjadi angin segar setelah sebelumnya harga beras sempat melonjak tinggi akibat tekanan pasokan. Penurunan harga beras juga memperlihatkan hasil dari berbagai intervensi pemerintah, termasuk operasi pasar, penyaluran cadangan beras pemerintah, dan peningkatan serapan Bulog.
Turunnya Harga Protein Hewani
Selain beras, sejumlah sumber protein hewani juga mengalami penurunan harga. Telur ayam turun 0,59% menjadi Rp30.297 per kg. Daging ayam ras tercatat turun lebih dalam, yakni 2,17% ke level Rp37.197 per kg.
Komoditas daging sapi murni, yang biasanya menjadi tolok ukur daya beli masyarakat kelas menengah, juga turun 1,28% menjadi Rp133.814 per kg. Sementara itu, harga daging kerbau beku (impor) mencatat penurunan signifikan sebesar 15,08% ke Rp90.000 per kg. Adapun daging kerbau segar lokal turun 4,72% menjadi Rp147.500 per kg.
Penurunan harga daging-dagingan ini diharapkan mampu meningkatkan konsumsi protein hewani masyarakat, yang selama ini sering terhambat oleh harga tinggi.
Minyak Goreng dan Tepung Ikut Terkoreksi
Produk olahan sehari-hari yang banyak digunakan di dapur juga mengalami koreksi harga. Tepung terigu curah turun 1,33% menjadi Rp9.583 per kg, sedangkan tepung terigu kemasan turun lebih tajam 3,67% menjadi Rp12.505 per kg.
Di sisi lain, minyak goreng dalam berbagai bentuk juga menurun. Harga minyak goreng kemasan turun 2,49% menjadi Rp20.373 per liter, minyak goreng curah turun 2,83% ke Rp17.017 per liter, dan Minyakita terkoreksi 1,98% menjadi Rp17.098 per liter.
Turunnya harga minyak dan tepung berpotensi meringankan beban biaya produksi industri makanan kecil hingga rumah tangga, yang selama ini terdampak kenaikan harga bahan pokok.
Sayuran Penyedap Turun, Bawang Putih Naik Tipis
Kabar baik juga datang dari kelompok sayuran penyedap, terutama cabai yang sempat memicu inflasi tinggi beberapa waktu lalu. Harga cabai merah keriting hari ini turun 8,46% menjadi Rp51.352 per kg. Penurunan lebih tajam terjadi pada cabai merah besar yang anjlok 11,89% menjadi Rp43.684 per kg.
Harga cabai rawit merah juga merosot 9,79% ke Rp38.515 per kg, disusul bawang merah yang turun 2,16% menjadi Rp38.183 per kg.
Namun, tidak semua bumbu dapur mengalami penurunan. Bawang putih bonggol justru naik tipis 0,61% menjadi Rp37.228 per kg. Hal ini diperkirakan karena keterbatasan pasokan impor dan faktor distribusi.
Gula dan Garam Alami Perubahan
Produk pangan lain yang turut memengaruhi konsumsi rumah tangga adalah gula dan garam. Gula konsumsi hari ini naik tipis 0,12% menjadi Rp17.989 per kg. Sementara itu, garam konsumsi justru mengalami koreksi turun 2,39% ke level Rp11.272 per kg.
Meski perubahan relatif kecil, dinamika harga gula dan garam tetap menjadi perhatian karena dua produk ini menjadi kebutuhan harian masyarakat luas.
Peluang Bagi Konsumen
Tren penurunan harga pangan kali ini memberi peluang bagi konsumen untuk menata kembali belanja rumah tangga. Dengan harga beras, daging ayam, cabai, hingga minyak goreng yang lebih rendah, daya beli masyarakat diharapkan pulih dan tekanan inflasi bisa berkurang.
Namun demikian, pemerintah tetap perlu menjaga stabilitas distribusi agar penurunan harga ini konsisten dalam jangka waktu panjang. Bapanas bersama berbagai lembaga terkait diharapkan terus memperkuat koordinasi, mulai dari ketersediaan stok, distribusi, hingga stabilisasi harga.
Kondisi ini juga menjadi momen penting bagi pelaku usaha kuliner skala kecil maupun menengah. Penurunan harga bahan pokok bisa menekan biaya produksi sehingga margin keuntungan lebih terjaga, bahkan memungkinkan untuk menurunkan harga jual makanan agar lebih kompetitif.
Mayoritas harga pangan hari ini terpantau turun secara rata-rata nasional. Mulai dari beras, telur, daging ayam, hingga cabai, semua bergerak ke arah lebih terjangkau. Meski ada beberapa komoditas yang naik tipis, tren keseluruhan tetap menguntungkan konsumen.
Situasi ini bukan hanya menolong rumah tangga dalam mengatur belanja, tetapi juga menjadi peluang bagi dunia usaha kecil. Stabilitas harga pangan ke depan akan sangat bergantung pada distribusi dan ketersediaan stok, yang terus dipantau oleh pemerintah melalui Bapanas.

Wildan Dwi Aldi Saputra
teropongbisnis.id adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Berita Lainnya
Kristalin Gaet Investasi Dubai, Dorong Blockchain Syariah Tambang Emas
- Senin, 20 Oktober 2025
Terpopuler
1.
Jasindo Catat Lonjakan Premi Engineering Dorong Kinerja
- 20 Oktober 2025
2.
Bank Mandiri Raih Best Bank, Perkuat Transformasi Digital
- 20 Oktober 2025
3.
Proxsis & Co Rayakan 20 Tahun, Siapkan Ekspansi IPO
- 20 Oktober 2025
4.
4 Resep Donat Mochi Viral Lumer dan Mudah
- 20 Oktober 2025
5.
9 Resep Sayur Lodeh Jawa Gurih dan Mudah
- 20 Oktober 2025