Kilang Balikpapan Siap Operasi, Jadi Terbesar di Indonesia
- Senin, 20 Oktober 2025

JAKARTA - Indonesia akan segera mencatat tonggak baru dalam sejarah energi nasional. Bulan depan, negeri ini bakal memiliki kilang minyak terbesar yang siap beroperasi, yakni Refinery Development Master Plan (RDMP) Balikpapan. Proyek ini digarap oleh PT Kilang Pertamina Balikpapan, anak usaha PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) di bawah naungan PT Pertamina (Persero).
Langkah ini bukan hanya menambah kapasitas pengolahan minyak mentah di dalam negeri, tetapi juga menandai keseriusan pemerintah dalam mengurangi ketergantungan impor bahan bakar. Kehadiran kilang ini akan membawa dampak besar terhadap kemandirian energi dan pemenuhan kebutuhan BBM nasional.
Persiapan Menuju Operasional
Baca JugaBappenas Dorong Bali Jadi Model Ekonomi Berkelanjutan Nasional
Direktur Utama PT Pertamina (Persero), Simon Aloysius Mantiri, menegaskan bahwa kilang Balikpapan akan resmi beroperasi pada 10 November 2025. Kepastian ini ia sampaikan langsung setelah menghadiri pertemuan di Istana Negara untuk melaporkan perkembangan proyek.
“Kilang juga termasuk dilaporkan (ke Presiden Prabowo), kan sesuai yang saya sampaikan sebelumnya kita rencananya 10 November running unit RFCC di Balikpapan, RDMP. Itu akan produksi solar, avtur, dan tambahan sedikit LPG. Kemudian untuk yang Nafta block, unit satunya lagi, untuk produk bensin sambil berjalan di awal Juni 2026,” jelas Simon.
Menurutnya, laporan kepada Presiden Prabowo Subianto tidak hanya membahas perkembangan kilang, tetapi juga berbagai aktivitas perusahaan yang berkaitan dengan pasokan energi. Hal ini menjadi bagian dari tanggung jawab Pertamina untuk memastikan strategi energi nasional berjalan sesuai rencana.
Kapasitas Kilang yang Melesat
RDMP Balikpapan menjadi salah satu proyek strategis nasional (PSN) yang sejak awal ditargetkan untuk memperkuat ketahanan energi. Proyek ini mampu meningkatkan kapasitas kilang hingga 100 ribu barel per hari (bph), dari sebelumnya 260 ribu bph menjadi 360 ribu bph.
Dengan tambahan kapasitas tersebut, kilang Balikpapan akan menggeser posisi kilang Cilacap sebagai fasilitas pengolahan minyak terbesar di Indonesia. Kilang Cilacap saat ini memiliki kapasitas 345 ribu bph, sedikit lebih kecil dibandingkan Balikpapan setelah peningkatan.
Tak hanya itu, kilang ini nantinya akan memproduksi berbagai produk penting seperti solar, avtur, LPG, serta bensin melalui unit Nafta block. Kehadiran produk-produk ini diyakini dapat mengurangi ketergantungan impor BBM dan memperkuat pasokan energi domestik.
Dukungan untuk Kemandirian Energi
Bagi pemerintah, pembangunan kilang Balikpapan adalah simbol dari upaya mencapai kemandirian energi. Dengan bertambahnya kapasitas produksi BBM di dalam negeri, Indonesia berpeluang besar menekan impor bahan bakar yang selama ini membebani neraca perdagangan.
Selain itu, proyek ini membawa multiplier effect bagi perekonomian, baik di tingkat lokal maupun nasional. Tenaga kerja terserap dalam jumlah besar selama pembangunan berlangsung, dan keberadaan kilang diproyeksikan membuka peluang industri turunan yang berhubungan dengan energi dan petrokimia.
RDMP Balikpapan juga sejalan dengan strategi Pertamina untuk memperkuat infrastruktur energi nasional melalui subholding pengolahan dan petrokimia. Dengan dikelola PT Kilang Pertamina Internasional, proyek ini diharapkan lebih fokus, transparan, dan efisien.
Kilang Strategis Nasional
Proyek RDMP RU V Balikpapan sejak awal masuk dalam daftar Proyek Strategis Nasional (PSN). Artinya, pembangunan kilang ini memiliki arti penting dalam agenda besar pemerintah untuk meningkatkan kapasitas pengolahan minyak dan menciptakan ketahanan energi yang lebih kokoh.
Kilang Balikpapan tidak hanya menjadi kebanggaan Pertamina, tetapi juga menjadi simbol hadirnya negara dalam menjawab kebutuhan energi rakyat. Dalam jangka panjang, kapasitas tambahan ini akan berperan besar menekan ketergantungan impor, memperkuat cadangan energi nasional, sekaligus menambah stabilitas ekonomi.
Seiring berjalannya waktu, proyek ini diharapkan bisa terus berinovasi dalam memanfaatkan teknologi terbaru, termasuk peluang transisi energi yang ramah lingkungan. Dengan demikian, kilang tidak hanya menghasilkan produk energi konvensional, tetapi juga membuka jalan bagi pengembangan energi masa depan.
Dengan beroperasinya RDMP Balikpapan, Indonesia menapaki babak baru dalam sejarah pengelolaan energi. Kilang ini bukan hanya soal angka kapasitas, tetapi juga tentang kemandirian, efisiensi, dan komitmen terhadap masa depan energi nasional.

Wildan Dwi Aldi Saputra
teropongbisnis.id adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Berita Lainnya
Terpopuler
1.
2.
Lima Kreator Indonesia Tampil di Program RADAR Spotify 2025
- 20 Oktober 2025
3.
Chery Pamerkan Baterai Solid-State dengan Jarak Tempuh Panjang
- 20 Oktober 2025
4.
BMKG Ingatkan Warga Aceh Siaga Hujan Berkepanjangan
- 20 Oktober 2025
5.
Jonatan Christie Tunjukkan Semangat Juang di Denmark Open
- 20 Oktober 2025