Senin, 20 Oktober 2025

Waspada! 8 Kelompok Orang yang Tidak Boleh Donor Darah

Waspada! 8 Kelompok Orang yang Tidak Boleh Donor Darah
Waspada! 8 Kelompok Orang yang Tidak Boleh Donor Darah

JAKARTA - Donor darah merupakan tindakan mulia yang menyelamatkan nyawa banyak orang, terutama pasien yang membutuhkan transfusi darah dalam situasi darurat.

Selain manfaat bagi penerima, pendonor juga memperoleh keuntungan kesehatan, seperti menjaga kesehatan jantung dan memperlancar sirkulasi darah.

Namun, tidak semua orang bisa bebas mendonorkan darah. Menurut Palang Merah Indonesia (PMI), ada syarat kesehatan yang harus dipenuhi sebelum seseorang bisa menjadi pendonor, antara lain:

Baca Juga

Waspadai 5 Makanan Tinggi Akrilamida yang Picu Kanker

Syarat Dasar Pendonor:

Sehat jasmani dan rohani

Usia 17–60 tahun (hingga 65 tahun untuk pendonor rutin atas pertimbangan dokter)

Berat badan minimal 45 kg

Tekanan darah normal

Kadar hemoglobin 12,5–17,0 g/dL

Jeda minimal 2 bulan sejak donor terakhir

Memenuhi syarat ini penting untuk menjaga keamanan bagi pendonor maupun penerima darah.

Kondisi Medis yang Menunda atau Melarang Donor

Berbagai kondisi medis dapat menyebabkan seseorang ditunda atau dilarang donor darah. Mengetahui hal ini penting agar proses donor aman dan manfaat maksimal.

Berikut delapan kelompok orang yang tidak boleh donor darah:

Sedang pilek, flu, atau demam – harus menunda minimal 7 hari setelah gejala hilang.

Kekurangan zat besi – kadar hemoglobin rendah; perbaiki dengan konsumsi makanan kaya zat besi seperti daging, kacang, dan telur.

Sedang mengonsumsi obat tertentu – misal aspirin atau obat pengencer darah; wanita dengan pil KB atau diabetes terkontrol masih bisa donor.

Baru divaksinasi – donor bisa dilakukan hari ke-4 setelah vaksin pertama, hari ke-8 setelah dosis kedua/ketiga, jika tanpa gejala.

Memiliki kelainan darah – hemofilia, Von Willebrand, sickle cell trait, hemokromatosis herediter.

Tekanan darah terlalu tinggi atau rendah – sistolik >180/diasistolik >100 atau sistolik <90/diasistolik <50.

Ibu hamil dan menyusui – menunggu minimal 6 minggu setelah melahirkan.

Penyakit serius atau kondisi medis tertentu – jantung, paru-paru, kanker, hipertensi, diabetes, perdarahan abnormal, epilepsi, hepatitis B/C, sifilis, HIV/AIDS, ketergantungan narkoba atau alkohol.

Simulasi Pemeriksaan Kelayakan Donor Darah

Agar lebih mudah dipahami, berikut tabel ringkas kondisi yang memengaruhi kelayakan donor darah:

Kelompok PendonorSyarat/AturanCatatan
Sedang pilek/flu/demamTunda 7 hari setelah sembuhUntuk mencegah penyebaran penyakit
Kekurangan zat besiHb ? 12,5 g/dL (perempuan), ?13 g/dL (laki-laki)Perbanyak konsumsi daging, kacang, telur
Sedang minum obat tertentuTunda sesuai jenis obatAspirin 3 hari, obat pengencer darah biasanya tidak boleh
Baru divaksinasiTunda 4–8 hari setelah vaksinTergantung dosis dan gejala pasca vaksin
Kelainan darahTidak diperbolehkanHemofilia, Von Willebrand, sickle cell, dll.
Tekanan darah abnormalTunda hingga normalSistolik <90 atau >180, diastolik <50 atau >100
Ibu hamil/menyusuiTunda hingga 6 minggu pasca melahirkanNutrisi dibutuhkan untuk ibu dan bayi
Penyakit serius/kondisi medisTidak diperbolehkanJantung, kanker, HIV/AIDS, hepatitis, diabetes, dll.

Keselamatan Pendonor dan Penerima Darah Prioritas Utama

Memaksakan diri untuk donor darah ketika kondisi tubuh tidak memungkinkan dapat membahayakan pendonor maupun penerima. Oleh karena itu, sangat penting mengikuti saran medis dan pedoman PMI.

Mendonor darah harus mempertimbangkan kondisi kesehatan pribadi. Jika dokter menyarankan untuk menunda atau menolak donor, keputusan itu harus dipatuhi. Dengan mengikuti panduan ini, donor darah tetap menjadi tindakan mulia yang aman, bermanfaat, dan menyelamatkan nyawa banyak orang.

Mazroh Atul Jannah

Mazroh Atul Jannah

teropongbisnis.id adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

7 Khasiat Tomat untuk Kesehatan Tubuh yang Luar Biasa

7 Khasiat Tomat untuk Kesehatan Tubuh yang Luar Biasa

Waspadai 9 Makanan Manis yang Menjadi Penyebab Asam Urat Tinggi

Waspadai 9 Makanan Manis yang Menjadi Penyebab Asam Urat Tinggi

Rekomendasi 11 Makanan Sehat Terbaik untuk Menjaga Kesehatan Otak

Rekomendasi 11 Makanan Sehat Terbaik untuk Menjaga Kesehatan Otak

Resep Bebek Bumbu Hitam Madura Tanpa Kluwek

Resep Bebek Bumbu Hitam Madura Tanpa Kluwek

Cara Mudah Membuat Nasi Gurih Rice Cooker di Rumah

Cara Mudah Membuat Nasi Gurih Rice Cooker di Rumah