Wisman ke Jepang Capai Rekor Tertinggi Sepanjang Sejarah
JAKARTA - Industri pariwisata Jepang menunjukkan tren positif yang luar biasa pada tahun 2025.
Data terbaru dari Organisasi Pariwisata Nasional Jepang (JNTO) mengungkapkan bahwa jumlah wisatawan mancanegara (wisman) yang mengunjungi Jepang dari Januari hingga September 2025 telah mencapai sekitar 31,65 juta orang.
Angka ini menjadi pencapaian bersejarah karena untuk pertama kalinya dalam catatan resmi, jumlah kunjungan wisatawan ke Jepang dalam sembilan bulan pertama tahun berjalan berhasil menembus angka 30 juta.
Baca JugaPemerintah Desak PSSI Segera Cari Pengganti Patrick Kluivert Setelah Gagal ke Piala Dunia
Peningkatan ini mencerminkan kebangkitan sektor pariwisata Jepang setelah periode yang penuh tantangan akibat pandemi COVID-19 yang melanda dunia sejak 2020.
Restriksi perjalanan yang sempat membatasi mobilitas wisatawan secara global kini telah dilonggarkan, sehingga Jepang kembali menjadi destinasi favorit wisatawan dari berbagai negara.
Lonjakan Wisman 17,7 Persen Dibanding Tahun Sebelumnya
Dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2024, jumlah wisatawan mancanegara yang datang ke Jepang mengalami kenaikan signifikan sebesar 17,7 persen.
Angka ini menunjukkan daya tarik Jepang yang semakin kuat sebagai tujuan wisata internasional. Sektor pariwisata di negara Sakura ini terus menunjukkan peningkatan jumlah pengunjung yang konsisten setiap bulannya.
Dengan tren kenaikan seperti ini, total wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Jepang pada tahun 2025 diperkirakan akan melampaui rekor tertinggi yang pernah tercatat pada tahun sebelumnya, yaitu sebanyak 36,87 juta orang.
Hal ini tentu menjadi kabar baik bagi perekonomian Jepang yang sangat bergantung pada kontribusi sektor pariwisata.
Dampak Ekonomi Wisman terhadap Jepang
Selain jumlah wisatawan yang meningkat, daya belanja wisatawan juga menjadi faktor penting yang memperkuat ekonomi Jepang.
Dalam periode sembilan bulan pertama tahun ini, wisatawan mancanegara membelanjakan sekitar 6,9 triliun yen untuk berbagai kebutuhan selama berkunjung.
Pengeluaran tersebut mencakup biaya akomodasi, belanja barang dan oleh-oleh, serta konsumsi makanan dan minuman.
Angka pengeluaran wisatawan tersebut merupakan yang tertinggi untuk periode sembilan bulan dalam sejarah pariwisata Jepang. Kontribusi ekonomi dari sektor pariwisata ini berperan besar dalam mendorong pertumbuhan bisnis lokal, khususnya di sektor perhotelan, restoran, toko ritel, serta transportasi.
Rekor Baru pada Bulan September 2025
Tidak hanya pencapaian kumulatif selama sembilan bulan, data JNTO juga mencatat rekor baru pada bulan September 2025.
Jumlah wisatawan mancanegara yang datang pada bulan tersebut meningkat sebesar 13,7 persen dibandingkan September tahun sebelumnya, mencapai lebih dari 3,26 juta orang. Ini menandai pertama kalinya jumlah pengunjung wisman dalam satu bulan di Jepang menembus angka 3 juta.
Rekor baru ini mengindikasikan bahwa minat wisatawan untuk datang ke Jepang tetap tinggi bahkan saat memasuki kuartal terakhir tahun 2025. Kondisi tersebut memberikan sinyal positif bahwa pariwisata Jepang akan terus tumbuh dan berkembang secara berkelanjutan.
Faktor Pendukung Kebangkitan Pariwisata Jepang
Beberapa faktor turut mendukung lonjakan wisatawan mancanegara ke Jepang pada tahun 2025. Pertama, pelonggaran kebijakan perjalanan internasional oleh pemerintah Jepang yang mempermudah masuknya wisatawan asing.
Kebijakan visa yang lebih fleksibel serta peningkatan jumlah penerbangan internasional juga sangat membantu mengakselerasi kunjungan wisatawan.
Kedua, promosi pariwisata yang gencar dilakukan oleh berbagai pihak, termasuk pemerintah Jepang dan agen perjalanan, berhasil meningkatkan awareness tentang destinasi-destinasi unggulan di Jepang. Kota-kota seperti Tokyo, Kyoto, Osaka, dan Hokkaido semakin dikenal dan diminati sebagai tujuan wisata.
Ketiga, tersedianya fasilitas pariwisata yang semakin modern dan ramah bagi wisatawan asing, seperti sistem transportasi yang efisien, informasi wisata yang mudah diakses, serta berbagai event budaya dan festival yang menarik.
Harapan dan Tantangan Ke Depan
Meningkatnya jumlah wisatawan mancanegara tentu membawa harapan besar bagi pemulihan ekonomi Jepang pasca pandemi.
Namun, di sisi lain, kenaikan jumlah pengunjung juga menuntut kesiapan pemerintah dan pelaku industri pariwisata untuk mengelola dampak yang mungkin timbul, seperti kepadatan wisatawan di lokasi populer, perlindungan lingkungan, dan peningkatan kualitas layanan.
Pengelolaan pariwisata yang berkelanjutan menjadi kunci agar pertumbuhan jumlah wisatawan tidak hanya berdampak positif secara ekonomi, tetapi juga menjaga kelestarian budaya dan alam Jepang.
Pemerintah Jepang diharapkan terus mengembangkan kebijakan yang seimbang antara promosi pariwisata dan konservasi sumber daya.
Data resmi dari JNTO menunjukkan bahwa pariwisata Jepang mengalami kebangkitan luar biasa pada tahun 2025 dengan jumlah wisatawan mancanegara yang mencapai 31,65 juta orang selama sembilan bulan pertama.
Peningkatan sebesar 17,7 persen dibanding tahun sebelumnya dan rekor bulanan pada September menegaskan bahwa Jepang kembali menjadi salah satu destinasi wisata utama dunia.
Pengeluaran wisatawan yang mencapai 6,9 triliun yen memperkuat peran sektor pariwisata dalam perekonomian Jepang. Kebijakan pelonggaran perjalanan, promosi pariwisata, dan fasilitas yang semakin baik menjadi faktor pendorong utama pertumbuhan ini.
Melihat tren positif ini, diperkirakan total kunjungan wisatawan ke Jepang pada 2025 akan melewati angka 36 juta, menorehkan rekor baru dalam sejarah pariwisata negara tersebut.
Namun, penting bagi semua pihak untuk menjaga keseimbangan antara pertumbuhan dan kelestarian agar sektor pariwisata tetap berkelanjutan.
Dengan berbagai upaya dan dukungan, masa depan pariwisata Jepang tampak cerah, memberikan manfaat ekonomi yang luas sekaligus pengalaman wisata yang berkualitas bagi para pengunjung dari seluruh dunia.
Rekomendasi
