
JAKARTA - Kondisi ekonomi global yang terus berubah membuat banyak keluarga kesulitan dalam menyusun rencana keuangan jangka panjang.
Ketidakpastian yang muncul menuntut setiap rumah tangga untuk memiliki pemahaman keuangan yang lebih baik dan mendalam.
Literasi finansial menjadi pondasi penting agar keluarga tetap dapat mengelola aset dan menjaga stabilitas kehidupan. Keluarga yang memiliki strategi keuangan yang tepat akan lebih siap menghadapi tantangan ekonomi yang tidak terduga.
Baca Juga
Presiden Direktur BCA, Hendra Lembong, menyoroti pentingnya pemahaman yang mendalam terhadap keuangan keluarga. “Di tengah ketidakpastian ekonomi global, wawasan yang luas dapat memperkuat literasi keuangan dan mendukung penyusunan strategi pengelolaan kekayaan jangka panjang sebagai kunci ketahanan finansial keluarga,” ujar Hendra.
Pernyataan ini menekankan bahwa edukasi keuangan tidak lagi menjadi pilihan, tetapi kebutuhan utama di tengah era disrupsi ekonomi. Dalam hal ini, setiap anggota keluarga dituntut untuk berperan aktif dalam memahami kondisi keuangannya.
Peran Wealth Summit BCA 2025 dalam Edukasi Keuangan
Menjawab kebutuhan akan literasi keuangan, BCA menggelar Wealth Summit BCA 2025 sebagai wadah edukatif. Acara ini memberi kesempatan kepada masyarakat untuk belajar langsung dari para ahli di bidang keuangan, hukum waris, dan kesehatan.
Peserta dapat mengikuti sesi konsultasi yang bersifat interaktif dan aplikatif. Melalui pendekatan ini, masyarakat diajak untuk merancang perencanaan investasi, warisan, hingga pola hidup sehat secara menyeluruh.
Kegiatan ini bertujuan agar literasi keuangan menjadi bagian dari kehidupan nyata dan bukan sekadar teori. Dengan pendekatan langsung kepada masyarakat, konsep finansial yang selama ini terkesan rumit menjadi lebih mudah dipahami.
Edukasi yang diberikan melalui Wealth Summit membekali peserta dengan strategi konkret menghadapi tantangan ekonomi. Selain itu, peserta didorong untuk mengambil keputusan finansial yang lebih bijaksana dalam kehidupan sehari-hari.
Stabilitas Ekonomi Nasional yang Mendukung Pertumbuhan
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menyampaikan bahwa ekonomi Indonesia menunjukkan tren positif di tengah tekanan global. Stabilitas makroekonomi menjadi modal penting bagi masyarakat untuk menyusun strategi keuangan.
“Pertumbuhan ekonomi kuartal II 2025 mencapai 5,12 persen, IHSG berada di level tertinggi, inflasi terkendali di 2,65 persen, dan tingkat pengangguran tercatat 4,76 persen,” ungkap Airlangga. Ia menyebut bahwa pencapaian ini menjadi indikator bahwa kondisi domestik cukup terjaga.
Realisasi investasi selama semester I 2025 juga mencerminkan hal positif. Tercatat total investasi mencapai Rp 942,9 triliun, tumbuh 13,6 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Dengan data tersebut, masyarakat diharapkan lebih percaya diri dalam mengelola keuangannya. Stabilitas ini menciptakan ruang bagi keluarga untuk mengembangkan aset dan melindungi kekayaannya dari risiko yang tidak terduga.
Peran Konsumsi Rumah Tangga dan Strategi Investasi
Chief Economist Permata Bank, Josua Pardede, menjelaskan bahwa konsumsi rumah tangga masih menjadi tulang punggung pertumbuhan ekonomi nasional. Ia menyoroti kontribusi konsumsi rumah tangga yang mencapai 55 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB).
Menurut Josua, masyarakat juga perlu menyeimbangkan portofolio investasi mereka agar lebih tahan terhadap fluktuasi pasar. “Investor di Indonesia perlu menjaga keseimbangan portofolio dengan mengombinasikan aset berisiko dan aset aman,” ujar Josua.
Pesan ini menunjukkan bahwa strategi investasi tidak bisa dilakukan secara sembarangan. Kombinasi aset yang tepat dapat membantu keluarga mengamankan nilai kekayaan dan memaksimalkan peluang pertumbuhan.
Pendekatan ini juga menekankan pentingnya memiliki pemahaman menyeluruh tentang risiko dan imbal hasil dari setiap instrumen investasi. Dengan strategi tersebut, keluarga dapat mencapai tujuan finansial secara bertahap namun pasti.
Membangun Ketahanan Finansial Berbasis Literasi
Ketahanan finansial bukan hanya soal menabung atau memiliki aset, melainkan tentang kemampuan menyusun strategi keuangan jangka panjang. Hal ini mencakup perencanaan warisan, investasi, hingga pengelolaan pengeluaran sehari-hari.
Masyarakat yang memahami literasi keuangan akan lebih siap menghadapi tekanan ekonomi. Mereka juga mampu membuat keputusan finansial yang berdampak langsung terhadap kesejahteraan keluarganya.
Perencanaan finansial juga menyasar generasi mendatang agar dapat melanjutkan pengelolaan kekayaan dengan bijak. Warisan bukan hanya soal aset, tetapi juga nilai dan pemahaman keuangan yang diwariskan.
Program seperti Wealth Summit menjadi momentum penting untuk membangun budaya keuangan sehat lintas generasi. Generasi muda diajak untuk memahami sejak dini pentingnya investasi dan manajemen keuangan yang tepat.
Dengan edukasi yang berkelanjutan, masyarakat tidak hanya mendapatkan pengetahuan, tetapi juga keterampilan praktis. Hal ini penting untuk menjadikan literasi keuangan sebagai bagian dari kehidupan, bukan hanya pengetahuan akademik.
Strategi keuangan yang terstruktur dapat menciptakan masa depan keluarga yang lebih sejahtera. Ketahanan ekonomi tidak hanya tercipta dari penghasilan tinggi, tetapi dari disiplin, pengetahuan, dan keputusan yang cermat.
Edukasi keuangan harus menjadi prioritas dalam setiap keluarga agar mereka tidak rentan terhadap krisis. Pemahaman dan tindakan yang tepat akan membantu keluarga keluar dari tekanan ekonomi dengan lebih percaya diri.
Dengan menyusun strategi keuangan yang matang, masyarakat dapat menjalani kehidupan yang lebih stabil. Mereka juga mampu menghadapi risiko dengan lebih siap dan menjaga kesejahteraan jangka panjang keluarga.

Sutomo
teropongbisnis.id adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Victoria Insurance Tingkatkan Modal Lewat Private Placement 146 Juta Saham
- Jumat, 17 Oktober 2025
Salesforce Andalkan Agentic AI untuk Transformasi Layanan Pelanggan
- Jumat, 17 Oktober 2025
Berita Lainnya
Penerimaan Pajak Melemah, Shortfall Berpotensi Kian Melebar Tahun Ini
- Jumat, 17 Oktober 2025
Terpopuler
1.
BYD Perkuat Komitmen Keselamatan Lewat Penarikan 115 Ribu Mobil
- 17 Oktober 2025
2.
3.
4.
GTS International Siap Perkuat Armada dengan Kapal LNG Baru
- 17 Oktober 2025