Program Magang Nasional Raih Respons Positif Lulusan RI
JAKARTA - Program Magang Nasional yang digagas pemerintah melalui Kementerian Ketenagakerjaan kembali mencatatkan rekor antusiasme tinggi dari lulusan perguruan tinggi di seluruh Indonesia.
Hingga penutupan pendaftaran pada 15 Oktober 2025, tercatat sebanyak 156.159 orang mendaftar sebagai calon peserta. Angka ini menunjukkan bahwa para lulusan sangat tertarik mengikuti program magang yang menawarkan pengalaman kerja nyata sekaligus kompensasi setara upah minimum.
Wakil Menteri Ketenagakerjaan Afriansyah Noor menyampaikan apresiasi atas partisipasi aktif para pendaftar. Menurutnya, tingginya minat tersebut mencerminkan kepercayaan generasi muda terhadap program ini sebagai strategi efektif meningkatkan keterampilan sebelum terjun ke dunia kerja. Program magang nasional ini menekankan pada pematangan kompetensi profesional dan adaptasi lingkungan kerja nyata, sehingga peserta diharapkan siap menghadapi tantangan di sektor industri dan layanan publik.
Baca Juga
Seleksi dan Pengumuman Peserta
Para calon peserta magang tidak otomatis diterima begitu saja. Setiap pendaftar akan melalui proses seleksi ketat yang dilakukan oleh perusahaan penyedia program magang. Seleksi ini akan memastikan bahwa peserta yang terpilih memiliki kompetensi dan kesiapan untuk menjalani magang dengan optimal.
Hasil seleksi rencananya akan diumumkan secara bertahap pada 16 hingga 18 Oktober 2025. Pengumuman ini menjadi momen penting bagi pendaftar untuk mengetahui status mereka dan menyiapkan dokumen serta kesiapan sebelum memulai program. Selain itu, proses seleksi juga memberikan kesempatan bagi perusahaan untuk menilai kandidat yang paling sesuai dengan kebutuhan dan budaya kerja masing-masing.
Pelaksanaan Program dan Alokasi Anggaran
Pemerintah menyiapkan kuota untuk angkatan pertama program magang nasional, yakni 20.000 peserta. Setiap peserta akan menerima kompensasi sesuai dengan upah minimum yang berlaku, sebagai bentuk penghargaan atas kontribusi mereka selama menjalani magang. Program ini berlangsung selama enam bulan, mulai 20 Oktober 2025 hingga 19 April 2026.
Total anggaran yang dialokasikan untuk pelaksanaan program magang ini mencapai Rp198 miliar. Dana tersebut mencakup seluruh kebutuhan kompensasi peserta, memastikan mereka dapat fokus menjalani program tanpa terbebani masalah finansial. Pemerintah menekankan pentingnya pelaksanaan program yang terstruktur, aman, dan memberikan manfaat maksimal bagi peserta maupun perusahaan penyedia magang.
Dampak Program terhadap Kesiapan Kerja Lulusan
Program Magang Nasional dirancang tidak hanya sebagai ajang pengalaman kerja, tetapi juga sebagai wadah pengembangan kompetensi dan soft skill bagi lulusan perguruan tinggi. Dengan mengikuti program ini, peserta dapat memperoleh pengetahuan praktis, membangun jaringan profesional, dan memahami dinamika dunia kerja yang sesungguhnya.
Afriansyah Noor menegaskan bahwa program ini menjadi salah satu strategi pemerintah untuk memperkuat kualitas sumber daya manusia Indonesia. Selain menyiapkan lulusan yang lebih siap menghadapi tantangan kerja, program ini juga membantu mengurangi kesenjangan antara dunia pendidikan dan kebutuhan industri. Melalui program magang, lulusan diharapkan mampu lebih cepat beradaptasi dan memberikan kontribusi nyata begitu resmi memasuki dunia kerja.
Selain itu, pengalaman magang juga berpotensi meningkatkan daya saing peserta di pasar kerja. Peserta yang berhasil menyelesaikan program ini memiliki keunggulan tambahan berupa sertifikasi dan referensi kerja, yang dapat mempermudah mereka mendapatkan posisi di perusahaan swasta maupun sektor publik.
Program Magang Nasional juga memberikan pelajaran penting bagi lembaga pendidikan dan pemerintah daerah. Dengan melihat tingginya antusiasme dan partisipasi, program ini dapat menjadi model kolaborasi antara pemerintah, industri, dan institusi pendidikan dalam mempersiapkan angkatan kerja yang kompeten, adaptif, dan produktif.
Rekomendasi
Berita Lainnya
