Gibran Tinjau Bendungan Way Apu, Dorong Ketahanan Pangan dan Energi Maluku
JAKARTA - Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming Raka menegaskan komitmennya terhadap pemerataan pembangunan infrastruktur nasional dengan meninjau langsung kemajuan pembangunan Bendungan Way Apu di Pulau Buru, Kabupaten Buru, Provinsi Maluku, Selasa, 14 Oktober 2025.
Kunjungan ini menjadi bagian penting dari rangkaian agenda kerja Wapres di Kepulauan Maluku, yang difokuskan pada percepatan proyek strategis nasional (PSN) di kawasan timur Indonesia.
Dalam peninjauan tersebut, Gibran memberikan arahan langsung kepada para pekerja dan pihak terkait agar pelaksanaan proyek dapat berjalan sesuai jadwal yang telah ditetapkan. Ia menekankan pentingnya disiplin kerja agar manfaat bendungan dapat segera dirasakan oleh masyarakat.
Baca JugaTragedi Ponpes Al Khoziny, Tim DVI Berhasil Identifikasi 58 Korban
“Bendungan Way Apu agar selesai tepat waktu dan segera memberikan manfaat nyata bagi masyarakat, terutama untuk meningkatkan kesejahteraan petani, nelayan, serta mendukung ketahanan pangan dan energi nasional,” ujar Wapres Gibran.
Melalui pesan tersebut, Wapres menegaskan bahwa proyek-proyek strategis di daerah harus dirancang bukan hanya untuk mempercantik infrastruktur, tetapi juga memiliki dampak langsung terhadap peningkatan ekonomi lokal dan kualitas hidup masyarakat sekitar.
Fokus pada Ketepatan Waktu dan Manfaat Bagi Warga
Selama berada di lokasi proyek, Wapres Gibran berdialog dengan sejumlah pihak yang terlibat dalam pembangunan, termasuk Kepala Balai Wilayah Sungai Maluku, Kementerian Pekerjaan Umum, Fery Moun Hepy. Dalam kesempatan itu, Gibran menanyakan progres pekerjaan serta kendala teknis di lapangan. Ia juga meminta agar semua pihak tetap berkoordinasi dengan baik guna memastikan proyek rampung tepat waktu.
Fery menjelaskan bahwa pembangunan Bendungan Way Apu menjadi perhatian serius pemerintah pusat dan daerah. Ia menyebut Wapres Gibran secara aktif memantau perkembangan proyek yang ditargetkan selesai pada September 2026.
“Jadi harapan beliau ini agar bisa segera dimanfaatkan oleh masyarakat,” kata Fery sebagaimana dikutip dari siaran resmi Setwapres RI.
Bendungan Way Apu sendiri dirancang tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan air irigasi, tetapi juga sebagai sarana pengendalian banjir dan penyediaan air bersih bagi masyarakat sekitar. Proyek ini menjadi bukti nyata bagaimana pemerintah mengintegrasikan fungsi sosial, ekonomi, dan lingkungan dalam satu program pembangunan yang berkelanjutan.
Bendungan Way Apu, Penopang Pertanian dan Energi Hijau di Timur
Bendungan Way Apu diharapkan menjadi tulang punggung sektor pertanian dan energi di Pulau Buru. Dengan kapasitas yang mampu mengairi sekitar 10.000 hektare sawah, bendungan ini diproyeksikan mampu mendukung ketahanan pangan daerah sekaligus memperkuat kontribusi Maluku terhadap ketersediaan pangan nasional.
Selain fungsi irigasi, bendungan tersebut juga dirancang untuk mengurangi risiko banjir dan menyediakan air bersih bagi masyarakat sekitar. Salah satu aspek paling strategis dari pembangunan Way Apu adalah keberadaan pembangkit listrik tenaga air (PLTA) dengan kapasitas 8 megawatt (MW). Kehadiran PLTA ini menegaskan komitmen pemerintah dalam mengembangkan sumber energi baru dan terbarukan di wilayah Indonesia timur.
Dengan potensi yang dimiliki, Bendungan Way Apu bukan hanya infrastruktur fisik, tetapi juga simbol dari transformasi ekonomi hijau di kawasan Maluku. Melalui pembangunan ini, pemerintah ingin menghadirkan keseimbangan antara pemanfaatan sumber daya alam dan pelestarian lingkungan.
Wapres Gibran berharap proyek tersebut tidak hanya meningkatkan kesejahteraan masyarakat, tetapi juga membuka peluang baru di sektor pertanian, perikanan, dan pariwisata lokal.
“Kami ingin pembangunan di wilayah timur Indonesia berjalan seimbang dengan wilayah lainnya. Bendungan Way Apu ini diharapkan bisa membuka peluang pertumbuhan ekonomi baru serta memperkuat peran Maluku dalam ketahanan pangan nasional,” ujar Gibran dalam kunjungannya.
Sinergi Pemerintah dan Daerah untuk Keberlanjutan Pembangunan
Kunjungan Wapres Gibran ke Kabupaten Buru juga memperlihatkan sinergi antara pemerintah pusat dan daerah dalam mendukung proyek-proyek strategis nasional. Di lokasi pembangunan, Gibran didampingi oleh Gubernur Maluku Hendrik Lewerissa, Kapolda Maluku Irjen Pol. Dadang Hartanto, Pangdam XV/Pattimura Mayjen TNI Putranto Gatot Sri Handoyo, Bupati Buru Ikram Umasugi, serta jajaran pejabat daerah lainnya.
Turut hadir pula Dandim Kabupaten Buru Letkol Inf. Heribertus Purwanto, Kapolres Kabupaten Buru AKBP Sulastri Sukidjang, Kajari Kabupaten Buru Adri Notanubun, Kepala Satuan Kerja Bendungan Way Apu Budi Prasetyo, dan General Manager Operasional PT PP (Persero) Tbk. Apri Setiawan.
Kehadiran para pejabat lintas lembaga tersebut mempertegas pentingnya kerja sama lintas sektor untuk menjaga kelancaran proyek. Pemerintah daerah diharapkan berperan aktif dalam mendukung kebutuhan lapangan, sementara pemerintah pusat berkomitmen untuk menyediakan dukungan anggaran dan kebijakan yang memadai.
Bendungan Way Apu menjadi simbol nyata kolaborasi antarpihak dalam membangun Indonesia dari wilayah pinggiran. Melalui proyek ini, pemerintah ingin menunjukkan bahwa pembangunan nasional tidak hanya terpusat di Jawa, tetapi juga menyebar secara merata hingga ke pelosok timur Nusantara.
Dengan selesainya Bendungan Way Apu nanti, diharapkan masyarakat Buru dan Maluku secara keseluruhan dapat menikmati manfaat berkelanjutan—mulai dari peningkatan produktivitas pertanian, ketersediaan energi bersih, hingga pengendalian risiko bencana alam.
Kunjungan kerja Wapres Gibran ke Pulau Buru menegaskan komitmen pemerintah untuk mewujudkan pembangunan yang inklusif, adil, dan berorientasi hasil. Melalui langkah konkret seperti pembangunan Bendungan Way Apu, Indonesia semakin mantap menuju kemandirian pangan dan energi yang berkelanjutan.
Rekomendasi
