Menkeu Purbaya Optimis Ekonomi Global Menguat Meski Banyak Tantangan
- Selasa, 14 Oktober 2025

JAKARTA - Perekonomian dunia mulai menunjukkan tanda-tanda pemulihan yang menggembirakan, walau ketidakpastian masih menjadi bayang-bayang yang membayangi.
Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa mengungkapkan, outlook ekonomi global telah mengalami perbaikan meskipun risiko masih sangat tinggi.
Ketidakpastian tersebut sebagian besar disebabkan oleh ketegangan geopolitik yang terus membara, terutama konflik perang dagang antara Amerika Serikat dan China. Ditambah lagi, shutdown pemerintah Amerika Serikat yang berkepanjangan turut menjadi faktor yang membuat situasi ekonomi global penuh tantangan.
Baca Juga
Tantangan dari Konflik Perdagangan dan Shutdown Pemerintah AS
Purbaya menegaskan, kendati konflik antara AS dan China serta shutdown pemerintah AS masih berlangsung, kondisi perekonomian global secara keseluruhan tetap menunjukkan tren positif.
“Jadi meski ada konflik perang dagang AS dan China, serta shutdown di AS, kayanya globalnya masih cenderung membaik,” ujarnya dalam konferensi pers Selasa, 14 Oktober 2025.
Menurutnya, perbaikan tersebut menandakan ketahanan ekonomi dunia yang cukup kuat, walaupun tekanan dari faktor eksternal terus menghantui. Hal ini membuktikan bahwa meski ada banyak hambatan, pemulihan tetap berjalan seiring upaya global dalam mengelola risiko.
Indikator Manufaktur Global yang Positif
Salah satu bukti nyata dari perbaikan kondisi ekonomi global terlihat dari angka Purchasing Managers' Index (PMI) manufaktur yang masih berada di zona ekspansif. Pada September 2025, PMI manufaktur global tercatat di level 50,8 yang menandakan aktivitas produksi di sektor ini terus berkembang.
Kawasan ASEAN, India, Arab Saudi, dan Thailand menjadi daerah dengan PMI manufaktur yang solid dan memberikan kontribusi positif. Sebaliknya, beberapa negara maju mulai menunjukkan perlambatan dalam aktivitas manufakturnya, mengindikasikan disparitas perkembangan ekonomi antar wilayah dunia.
Penurunan Suku Bunga Sebagai Katalis Positif
Purbaya juga menyampaikan bahwa prospek penurunan suku bunga oleh Federal Reserve (The Fed) Amerika Serikat dapat memberikan dampak positif besar terhadap aliran modal ke negara-negara berkembang, termasuk Indonesia. Penurunan suku bunga di AS akan membuka ruang bagi investasi yang lebih besar.
Peluang ini menjadi momentum penting bagi Indonesia untuk menarik dana asing, memperkuat likuiditas, dan mendorong pertumbuhan ekonomi domestik. Kondisi tersebut menunjukkan bahwa kebijakan moneter global masih dapat dioptimalkan untuk mendukung stabilitas perekonomian nasional.
Risiko dari Faktor Non-Ekonomi
Meskipun kondisi ekonomi global menunjukkan tanda-tanda membaik, Purbaya mengingatkan bahwa risiko yang berasal dari faktor non-ekonomi harus tetap diwaspadai. Perubahan kebijakan fiskal di Amerika Serikat, misalnya, dapat menimbulkan fluktuasi pasar yang signifikan.
Harga emas yang sering menjadi safe haven pun turut mengalami volatilitas akibat sentimen global tersebut. Fenomena ini mengilustrasikan bahwa pergerakan pasar sangat dipengaruhi oleh sentimen yang tidak selalu berkaitan langsung dengan kondisi ekonomi riil.
Implikasi untuk Indonesia
Bagi Indonesia, tren perbaikan ekonomi global merupakan peluang untuk memperkuat perekonomian nasional. Namun, tantangan ketidakpastian global mengharuskan Indonesia untuk lebih adaptif dan proaktif dalam menghadapi dinamika yang terjadi.
Langkah-langkah kebijakan fiskal dan moneter yang tepat perlu terus dioptimalkan agar mampu memanfaatkan momentum ini secara maksimal. Pemerintah dan pelaku usaha harus bekerja sama untuk menjaga stabilitas serta mempercepat pertumbuhan ekonomi domestik di tengah gejolak pasar global.
Purbaya menekankan pentingnya kewaspadaan dan kesiapsiagaan dalam menghadapi situasi ekonomi yang dinamis. Indonesia perlu memperkuat fondasi ekonominya agar mampu bertahan dan tumbuh di tengah ketidakpastian yang terus ada.
Dengan strategi yang terencana dan responsif, Indonesia dapat mengatasi tantangan global sekaligus memaksimalkan peluang yang muncul. Purbaya berharap dukungan dari semua pihak dapat mempercepat pemulihan dan memastikan keberlanjutan pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.

Sutomo
teropongbisnis.id adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Berita Lainnya
Terpopuler
1.
Transformasi Digital Dorong Pertumbuhan Investasi Saham
- 14 Oktober 2025
2.
Longsor Tambang Freeport Picu Potensi Hentikan Operasi Smelter
- 14 Oktober 2025
3.
Harga Saham BCA Diskon, Investor Bisa Manfaatkan Momentum
- 14 Oktober 2025
4.
Formosa Ingredient (BOBA) Siapkan Dividen Interim Rp 2,31 Miliar
- 14 Oktober 2025