Selasa, 14 Oktober 2025

Bandara Haji Dorong Optimalisasi Bandara Dhoho dan Kertajati

Bandara Haji Dorong Optimalisasi Bandara Dhoho dan Kertajati
Bandara Haji Dorong Optimalisasi Bandara Dhoho dan Kertajati

JAKARTA - Bandara Dhoho di Kediri dan Bandara Kertajati di Majalengka mengalami tantangan serius berupa sepinya penerbangan. Kedua bandara ini sudah berstatus internasional, namun jumlah penerbangan domestik masih sangat terbatas.

Berdasarkan data dari Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan, Bandara Dhoho hanya memiliki dua rute penerbangan. Citilink melayani rute Kediri-Jakarta dengan frekuensi tiga kali seminggu, sedangkan Super Air Jet melayani rute Kediri-Balikpapan dengan frekuensi empat kali seminggu.

Sementara itu, Bandara Kertajati melayani empat rute domestik. Citilink melayani rute Kertajati-Balikpapan empat kali dalam seminggu. Maskapai Super Air Jet dari Lion Air Group mengoperasikan rute Kertajati-Balikpapan, Kertajati-Sumatra Utara, dan Kertajati-Bali dengan frekuensi harian.

Baca Juga

LCGC Turun, Begini Cara Mudah Daftar QR MyPertamina

Kontribusi kedua bandara terhadap trafik penumpang domestik di tahun 2024 masih sangat kecil. Dari total 65,95 juta penumpang, Bandara Dhoho hanya melayani 14.160 orang atau 0,02%. Bandara Kertajati melayani 230.830 penumpang, setara 0,64% dari total.

Langkah Strategis Pemerintah: Bandara Haji

Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi memberikan perhatian khusus untuk meningkatkan kinerja Bandara Kertajati. Rencananya, bandara ini akan difungsikan sebagai pintu keberangkatan penerbangan haji dan umrah bagi masyarakat Jawa Barat.

Dalam upaya itu, Kementerian Perhubungan berkoordinasi dengan pelaku usaha dan penyelenggara travel haji serta umrah di wilayah tersebut. Dialog ini diharapkan dapat memperkuat sinergi agar pelayanan kepada jamaah haji dan umrah berjalan optimal.

“Dengan sinergi yang baik dari semua pihak, saya berharap Bandara Kertajati dapat menjadi pintu gerbang bagi masyarakat Jawa Barat yang akan berangkat ke tanah suci,” ungkap Dudy Purwagandhi dalam keterangan resmi pada 10 Oktober 2025.

Peluang Investasi dan Dukungan Pemerintah Daerah

Pertemuan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi dengan Duta Besar Uni Emirat Arab untuk Indonesia pada awal Oktober membuka peluang investasi di Bandara Kertajati. Hal ini menambah harapan agar bandara bisa berkembang dan berfungsi optimal.

Sementara itu, Kementerian Haji dan Umrah menargetkan Bandara Dhoho menjadi bandara keberangkatan haji paling lambat musim haji 2027. Ini sebagai solusi alternatif karena Bandara Juanda Surabaya sudah terlalu padat melayani jamaah haji.

Deputi Bidang Koordinasi Pelayanan Haji Dalam Negeri, Puji Raharjo, menjelaskan bahwa pihaknya telah melakukan site visit dan evaluasi terhadap Bandara Dhoho. Langkah ini diharapkan bisa memastikan kelayakan operasional bandara sebagai pintu keberangkatan haji.

Pentingnya Konektivitas dan Integrasi Moda Transportasi

Menurut Wakil Ketua Pemberdayaan dan Pengembangan Wilayah Masyarakat Transportasi Indonesia, Djoko Setijowarno, kunci keberhasilan kedua bandara ini terletak pada konektivitas dan integrasi moda transportasi.

Saat ini akses menuju kedua bandara masih minim. Kertajati sudah terbantu dengan keberadaan Tol Cileunyi—Sumedang—Dawuan (Cisumdawu), namun Bandara Dhoho belum memiliki akses tol yang memadai.

Pembangunan jalan tol Kediri—Tulungagung yang bisa menghubungkan Dhoho masih dalam proses dan diprediksi mengalami keterlambatan. Kondisi ini menjadi tantangan utama dalam meningkatkan trafik penumpang di Bandara Dhoho.

Integrasi Angkutan Umum dan Peningkatan Frekuensi Penerbangan

Djoko menegaskan bahwa setelah akses tersedia, perlu integrasi moda transportasi dengan angkutan umum yang rutin dan terjadwal. Penyedia angkutan diharapkan berani melayani rute ke bandara dengan headway sekitar satu jam.

Penambahan jumlah penerbangan juga menjadi faktor penting agar kedua bandara bisa menarik lebih banyak penumpang. Namun, hal ini bukan hanya tanggung jawab pemerintah pusat atau maskapai, tapi juga pemerintah daerah dalam mempromosikan potensi pariwisata.

Sebagai contoh, pemerintah Banyuwangi berhasil mengangkat pariwisata daerahnya sehingga trafik penerbangan di bandara setempat lebih tinggi meski hanya melayani empat rute. Ini menjadi pembelajaran penting bagi Kertajati dan Dhoho.

Sinergi Semua Pihak untuk Optimalisasi Bandara

Ambisi pemerintah dalam mengoptimalkan Bandara Dhoho dan Kertajati harus disesuaikan dengan kenyataan di lapangan. Sebaik apapun fasilitas bandara, tanpa akses dan manfaat nyata bagi masyarakat, hasilnya tidak akan maksimal.

Kolaborasi antara pemerintah pusat, daerah, pengelola bandara, maskapai penerbangan, dan pelaku usaha travel sangat diperlukan. Bersama-sama mereka harus menciptakan pergerakan penumpang yang berkelanjutan untuk memaksimalkan fungsi bandara.

Dengan dukungan semua pihak dan perencanaan matang, Bandara Dhoho dan Kertajati dapat berkembang menjadi pintu gerbang penting, khususnya dalam melayani penerbangan haji dan umrah.

Sutomo

Sutomo

teropongbisnis.id adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

Pemerintah Genjot Pembangunan Gudang KopDes Merah Putih Nasional

Pemerintah Genjot Pembangunan Gudang KopDes Merah Putih Nasional

Kemenperin Tingkatkan Daya Saing Kawasan Industri Nasional

Kemenperin Tingkatkan Daya Saing Kawasan Industri Nasional

KemenPU Dorong Perbaikan Jalan Daerah dengan Anggaran Besar

KemenPU Dorong Perbaikan Jalan Daerah dengan Anggaran Besar

Kemenhub Perkuat Kesejahteraan Buruh Bongkar Muat Pelabuhan

Kemenhub Perkuat Kesejahteraan Buruh Bongkar Muat Pelabuhan

Update Harga BBM Pertamina Selasa, 14 Oktober 2025 Terbaru

Update Harga BBM Pertamina Selasa, 14 Oktober 2025 Terbaru