Rabu, 15 Oktober 2025

10 Jajanan Tradisional Jawa Tengah yang Kini Mulai Langka

10 Jajanan Tradisional Jawa Tengah yang Kini Mulai Langka
10 Jajanan Tradisional Jawa Tengah yang Kini Mulai Langka

JAKARTA - Di tengah gempuran makanan modern, keberadaan jajanan tradisional khas Jawa Tengah kini semakin langka. Namun bagi pecinta kuliner, rasa otentik dari kue dan camilan lawas ini tetap memikat lidah. 

Dari mendut yang lembut, sengkulun berwarna-warni, hingga wingko babat yang manis legit, setiap kudapan menyimpan cerita budaya, filosofi, dan kenangan masa lalu yang tak ternilai.

Keunikan jajanan tradisional Jawa Tengah tidak hanya terletak pada rasa, tetapi juga pada cara pengolahan dan nilai sejarah yang dibawa turun-temurun. 

Baca Juga

Pemerintah Lelang 7 Seri Sukuk Negara Rp7 Triliun Dukung APBN 2025

Aroma daun pisang, kelembutan tepung ketan, serta manisnya gula jawa menghadirkan kenangan nostalgia yang sulit tergantikan. Menghidupkan kembali pengalaman mencicipi jajanan ini berarti menghormati kearifan lokal dan menjaga identitas budaya di tengah arus globalisasi.

1. Wingko Babat – Manis dan Legit Khas Semarang

Wingko Babat adalah ikon kuliner legendaris Semarang. Kue bulat pipih berwarna kekuningan kecokelatan ini memiliki aroma kelapa panggang yang khas. Terbuat dari kelapa muda parut, tepung ketan, dan gula pasir, Wingko Babat memiliki tekstur lembut di tengah dan sedikit renyah di pinggirnya.

Setiap gigitan menghadirkan paduan rasa gurih dan manis yang seimbang. Biasanya dijual dalam ukuran kecil yang dikemas rapi, menjadikannya favorit oleh-oleh wisatawan. Lebih dari sekadar camilan, Wingko Babat adalah simbol kenangan kuliner lintas generasi.

2. Krasikan – Legit Tradisi dalam Setiap Potongan

Krasikan merupakan kudapan berbahan ketan yang dipadukan kelapa parut dan gula merah hingga padat dan gurih. Dicetak persegi kecil dan diberi aroma kelapa sangrai, kue ini menghadirkan cita rasa otentik yang sulit ditemukan pada jajanan modern.

Meski tidak setenar jenang atau wingko, legitnya meninggalkan kesan mendalam. Krasikan bukan hanya kue, tetapi warisan kuliner Jawa Tengah yang membawa nostalgia dan kehangatan dalam setiap potongannya.

3. Es Gempol Pleret – Kenangan Segar Masa Kecil

Es Gempol Pleret adalah minuman tradisional dengan gempol (bola kecil dari tepung beras) dan pleret (lembaran pipih), disiram kuah santan manis dengan gula merah cair dan es batu. Tekstur gempol kenyal dan pleret lembut seperti agar menghadirkan sensasi menyegarkan.

Rasa manis dan gurih yang berpadu membawa nostalgia masa kecil di siang hari yang terik. Meskipun mirip es dawet, Es Gempol Pleret memiliki karakter unik tersendiri.

4. Mendut – Lembut, Harum, dan Penuh Keotentikan

Mendut terbuat dari tepung ketan yang diisi kelapa parut dimasak bersama gula merah. Dikukus dengan daun pisang, aroma alami menambah sensasi harum. Teksturnya lembut dan kenyal, sering hadir dalam acara adat maupun sebagai camilan harian. Warna hijau pandan atau merah muda membuatnya cantik secara visual, dan setiap gigitan menghadirkan kehangatan serta kelezatan khas masa lampau.

5. Grontol – Kesederhanaan Jagung Rebus yang Menggugah

Grontol berasal dari jagung rebus dicampur parutan kelapa dan sedikit garam. Sederhana namun kaya rasa, grontol menyimpan kenangan masa kecil anak-anak desa. Teksturnya lembut, gurih, dan manis, kini mulai jarang ditemui karena tersaingi makanan modern. Setiap sendokannya membawa rasa nostalgia dan sensasi sederhana yang memuaskan.

6. Geblek – Gurih dan Kenyal dari Singkong

Geblek khas Purworejo dan Kulon Progo berbentuk angka delapan. Terbuat dari tepung singkong, digoreng hingga garing di luar dan kenyal di dalam, biasanya disajikan dengan saus kacang manis-gurih. Camilan ini kerap menemani minum teh sore atau acara adat. Teksturnya unik dan rasanya seimbang, menjadikannya simbol kuliner pedesaan yang autentik.

7. Sengkulun – Manis Kenyal Berwarna Ceria

Sengkulun dari Rembang terbuat dari tepung ketan dan kelapa parut, dikukus hingga kenyal. Lapisan warna cerah seperti merah muda, hijau, dan putih membuat tampilannya menarik. Rasanya manis dan gurih pas, cocok untuk dinikmati santai bersama keluarga. Meski mulai jarang ditemui, sengkulun tetap menjadi warisan kuliner berharga yang mencerminkan kreativitas masyarakat Jawa Tengah.

8. Capret Pekalongan – Renyah dan Gurih

Capret terbuat dari tepung tapioka digoreng kering hingga garing. Sensasi gurih ringan cocok untuk teman minum teh atau camilan santai. Dijual di pasar tradisional dan toko oleh-oleh, capret membuktikan bahwa kesederhanaan dapat memikat lidah berbagai usia.

9. Growol – Singkong Fermentasi Penuh Sejarah

Growol khas Yogyakarta merupakan singkong kukus yang difermentasi ringan. Aromanya khas, dengan rasa sedikit asam. Biasanya disajikan dengan daun pisang, cocok disantap bersama sambal terasi, ikan asin, atau sayur lodeh. Meski kini jarang, growol mencerminkan adaptasi masyarakat Jawa dalam memenuhi kebutuhan pangan di masa sulit.

10. Wedang Tahu – Hangat, Pedas, dan Menenangkan

Wedang Tahu terbuat dari sari kedelai diolah menjadi bubur lembut menyerupai tahu, disajikan dengan kuah jahe hangat pedas-manis. Teksturnya lembut berpadu aroma rempah, menciptakan pengalaman kuliner yang menenangkan jiwa. Meski penjualnya mulai jarang, semangkuk wedang tahu tetap menjadi simbol kenangan masa kecil yang hangat.

Dengan beragam tekstur, warna, dan aroma, jajanan tradisional khas Jawa Tengah bukan sekadar makanan, tetapi juga warisan budaya yang penuh kenangan. Menikmati kudapan ini berarti merayakan rasa autentik dan menghormati sejarah kuliner Nusantara.

Wildan Dwi Aldi Saputra

Wildan Dwi Aldi Saputra

teropongbisnis.id adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

Jadwal Lengkap Final Four Livoli 14 Oktober 2025 Hari Ini

Jadwal Lengkap Final Four Livoli 14 Oktober 2025 Hari Ini

Jadwal Laga Timnas Futsal Indonesia vs Australia 1 November 2025

Jadwal Laga Timnas Futsal Indonesia vs Australia 1 November 2025

Arsenal Perkuat Tim dengan 7 Pemain Baru, Siap Jadi Juara Liga Premier

Arsenal Perkuat Tim dengan 7 Pemain Baru, Siap Jadi Juara Liga Premier

TOGA Tampilkan Kreativitas Baru yang Unik di London Fashion Week 2025

TOGA Tampilkan Kreativitas Baru yang Unik di London Fashion Week 2025

Indonesia Perkuat Jejaring Industri Lewat Expo Osaka 2025

Indonesia Perkuat Jejaring Industri Lewat Expo Osaka 2025