10 Rekomendasi Jajanan Kaki Lima Legendaris di Jakarta
JAKARTA - Menjelajahi Jakarta bukan hanya soal gedung tinggi dan kemacetan.
Di balik hiruk pikuknya, ibu kota ini menyimpan pesona kuliner kaki lima yang tak pernah lekang oleh waktu. Dari pagi hingga larut malam, aroma menggoda dari deretan pedagang memenuhi udara kota. Setiap sudutnya menawarkan sajian autentik—dari nasi goreng kambing hingga ketoprak khas Betawi—yang menjadi bagian penting dari kehidupan warga Jakarta.
Bukan sekadar tempat makan, jajanan kaki lima di Jakarta adalah saksi perjalanan kuliner lintas generasi. Banyak di antaranya telah berdiri sejak puluhan tahun lalu dan diwariskan dari orang tua ke anak. Meski hanya berbekal tenda sederhana, citarasa dan kualitasnya tetap konsisten, membuat pelanggan setia terus berdatangan.
Baca JugaPemerintah Lelang 7 Seri Sukuk Negara Rp7 Triliun Dukung APBN 2025
Liputan6.com merangkum sepuluh jajanan kaki lima legendaris di Jakarta yang tak pernah sepi, membuktikan bahwa cita rasa autentik dan harga bersahabat masih jadi magnet kuat di tengah gempuran restoran modern.
Ikon Kuliner Malam Jakarta yang Selalu Ramai
Gulai Tikungan (Gultik) Blok M
Jika ada kuliner malam yang identik dengan Jakarta Selatan, Gultik Blok M adalah jawabannya. Berdiri sejak 1980-an, deretan pedagang gulai di tikungan Jalan Mahakam–Bulungan ini selalu ramai pengunjung. Kuah santannya yang gurih, berpadu dengan daging empuk dan rempah aromatik seperti cengkeh, jahe, serta jintan, menghadirkan cita rasa otentik yang bikin rindu. Harga per porsi hanya sekitar Rp10.000, menjadikannya pilihan favorit untuk makan malam hemat dan nikmat.
Sate RSPP Kebayoran Baru
Warung sate yang sudah berdiri sejak 1960-an ini terletak di depan Rumah Sakit Pusat Pertamina. Sate ayam dan kambingnya dibakar dengan sempurna, menghasilkan tekstur empuk dengan aroma arang yang khas. Cita rasa gurih manis dari bumbu kacangnya menjadikan Sate RSPP sebagai salah satu kuliner kaki lima terbaik di Jakarta.
Nasi Goreng Kambing Kebon Sirih
Ikon kuliner legendaris sejak 1958 ini tak pernah sepi pengunjung. Menggunakan minyak samin dan rempah khas Timur Tengah, aroma nasi goreng ini menyerupai nasi kebuli. Meski harganya sekitar Rp55.000 per porsi, cita rasa daging kambing empuk dan gurih membuatnya sebanding dengan reputasinya sebagai kuliner malam paling ikonik di pusat kota.
Ketoprak Ciragil, Kebayoran Baru
Ketoprak Ciragil sudah eksis sejak 1961 dan terkenal dengan keunikannya menggunakan kacang mede sebagai bahan dasar bumbu. Paduan ketupat, bihun, tahu, taoge, dan telur yang disiram saus kacang gurih manis menjadikannya kuliner yang selalu diburu dari pagi hingga malam.
Bubur Barito, Gandaria
Sejak 1992, Bubur Barito menjadi destinasi malam favorit di Jakarta Selatan. Tekstur buburnya kental dan gurih, disajikan dengan suwiran ayam kampung, stik keju, dan pilihan telur mentah di atasnya. Setiap sendokan menghadirkan sensasi lembut dan creamy yang membuatnya digemari lintas generasi.
Dari Sate Padang Hingga Mie Ayam Legendaris: Warisan Rasa yang Tak Pernah Padam
Sate Padang Ajo Ramon, Pasar Santa
Sate Padang ini adalah legenda hidup kuliner Jakarta. Berdiri sejak 1980-an, Ajo Ramon dikenal dengan kuah kental penuh rempah yang melumuri potongan daging, lidah, dan usus sapi. Dengan harga sekitar Rp33.000 per porsi, pengunjung rela antre untuk menikmati cita rasa autentik Minang di tengah hiruk pikuk kota.
Mie Ayam Gondangdia (Mie Godila), Cikini
Didirikan sejak 1968, Mie Ayam Gondangdia sudah seperti institusi kuliner Jakarta. Ciri khasnya terletak pada mie buatan sendiri yang kenyal, potongan ayam melimpah, dan kuah gurih yang khas. Kedai ini menjadi langganan banyak pekerja kantoran dan keluarga, tetap bertahan meski di tengah maraknya restoran modern.
Nasi Goreng Kebuli Apjay, Panglima Polim
Nasi goreng berbumbu kebuli ini menawarkan sensasi rempah Arab yang kuat. Dimainkan dengan minyak samin dan daging kambing, nasi goreng ini terasa gurih dan wangi. Dengan harga sekitar Rp40.000, Nasi Goreng Kebuli Apjay selalu jadi buruan pecinta kuliner malam di Jakarta Selatan.
Bubur Cikini H.R. Suleman
Dikenal dengan nama “Burcik”, tempat ini sudah eksis sejak 1987 dan terkenal karena rasa buburnya yang lembut dan gurih. Topping ayam suwir, kacang, bawang goreng, dan sate telur menambah kelezatan bubur sederhana ini. Dengan harga di bawah Rp20.000, tak heran jika Burcik tetap jadi favorit warga sekitar.
Mie Ayam Bakso Yunus, Tebet
Terakhir, Mie Ayam Bakso Yunus yang berdiri lebih dari tiga dekade ini selalu ramai pengunjung. Tekstur mie-nya kenyal, potongan ayamnya gurih, dan baksonya lembut dari daging sapi pilihan. Banyak artis seperti Yuni Shara dan Krisdayanti pernah mampir ke kedai legendaris ini, yang dikenal sebagai salah satu mie ayam terenak di Jakarta.
Jakarta dan Cita Rasa yang Tak Pernah Tidur
Keberadaan kuliner kaki lima legendaris di Jakarta membuktikan bahwa cita rasa tradisional selalu punya tempat di hati masyarakat. Dari Gultik yang menghangatkan malam hingga bubur lembut khas Barito, semuanya menunjukkan betapa kuatnya budaya kuliner jalanan ibu kota.
Meski persaingan dengan restoran modern makin ketat, para pedagang kaki lima tetap mempertahankan keaslian resep dan harga yang ramah di kantong. Mereka bukan sekadar penjual makanan, tetapi juga penjaga warisan kuliner Jakarta yang terus hidup dari generasi ke generasi.
Menikmati jajanan kaki lima legendaris ini bukan hanya soal rasa, tetapi juga nostalgia—tentang aroma malam Jakarta, tawa pengunjung, dan kehangatan sederhana di bawah tenda biru.
Rekomendasi
