Senin, 13 Oktober 2025

BRIN Dorong Terobosan Imunoterapi untuk Pengobatan Kanker

BRIN Dorong Terobosan Imunoterapi untuk Pengobatan Kanker
BRIN Dorong Terobosan Imunoterapi untuk Pengobatan Kanker

JAKARTA - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) baru-baru ini memperkenalkan sebuah terobosan penting dalam dunia pengobatan kanker, yakni riset imunoterapi kanker. 

Pendekatan ini mengoptimalkan kekuatan sistem imun tubuh untuk melawan sel ganas secara lebih efektif. Imunoterapi menjadi harapan baru bagi pasien kanker karena tidak hanya menghancurkan sel kanker secara langsung, tetapi juga memperkuat kemampuan alami tubuh dalam melawannya.

Kepala Organisasi Riset Kesehatan BRIN, Ni Luh Putu Indi Dharmayanti, menyampaikan dalam webinar “From Bench to Bedside: Advances and Challenges in Cancer Immunotherapy”, bahwa imunoterapi kanker merupakan revolusi dalam dunia onkologi. 

Baca Juga

Ferrari Elettrica: Membuka Era Baru Mobil Listrik Performa Mewah

“Imunoterapi kanker adalah revolusi dalam dunia onkologi. Pendekatan ini tidak hanya menyerang sel kanker, tetapi juga mengaktifkan mekanisme alami tubuh,” ujarnya.

Indi menegaskan, agar imunoterapi dapat diaplikasikan secara luas, diperlukan sinergi antarberbagai bidang ilmu, terutama untuk menjembatani hasil riset dengan penerapan klinis. Tantangan besar saat ini adalah memastikan teknologi ini dapat diakses masyarakat secara luas dan efektif.

Temuan Penting dari Penelitian Biomedis BRIN

Peneliti Pusat Riset Biomedis BRIN, Bugi Ratno Budiarto, menjelaskan bahwa melalui teknologi multiomics dan analisis bioinformatika, timnya menemukan hubungan antara mekanisme perbaikan DNA (DNA Damage Response/DDR) dengan aktivitas sel T sitotoksik (CD8). Sel CD8 merupakan komponen penting dalam sistem imun yang berperan menyerang tumor.

“Ketika sel imun menghadapi stimulasi antigen berulang, muncul kondisi ‘kelelahan’ yang justru memicu aktivasi protein DDR, seperti ATR dan ATM,” ungkap Bugi. Dalam kondisi kelelahan ini, sel imun menjadi kurang efektif melawan kanker.

Namun, saat proses diferensiasi menuju kelelahan dihambat dengan inhibitor DDR, aktivitas molekul efektor seperti TNF-? dan interferon meningkat secara signifikan. Ini menunjukkan bahwa pengaturan jalur DDR dapat menjadi strategi baru untuk menjaga daya serang sel imun terhadap tumor.

Penemuan ini memperkuat harapan bahwa imunoterapi kanker bisa ditingkatkan dengan modulasi molekul DNA dan stres seluler, membuka peluang bagi terapi kombinasi berbasis DDR.

Interaksi Kompleks Sel Imun dalam Mikro-Lingkungan Tumor

Bugi juga mengungkapkan hasil riset lanjutan dengan metode multiplex spatial proteomics yang memperlihatkan interaksi antar sel CD8 yang mengalami tanda kelelahan dengan sel imun lain di lingkungan mikro tumor.

“Analisis spasial memperlihatkan bahwa posisi dan interaksi antarsel di dalam tumor sama pentingnya dengan jumlah sel imun. Keduanya memengaruhi prognosis pasien dan respons terhadap imunoterapi,” jelasnya.

Fakta ini menegaskan bahwa memahami hubungan antar sel imun dalam lingkungan mikro tumor sangat penting untuk keberhasilan pengobatan imunoterapi.

Dampak Nyata Riset Biomedis untuk Masyarakat

Kepala Pusat Riset Biomedis BRIN, Sunarno, menegaskan komitmen BRIN dalam memastikan riset yang dilakukan memberikan dampak nyata bagi masyarakat. Ia menyatakan, perjalanan imunoterapi dari laboratorium ke rumah sakit adalah bukti esensi sains translasi yang diusung BRIN.

“Perjalanan imunoterapi dari laboratorium ke rumah sakit mencerminkan esensi sains translasi. BRIN berkomitmen memastikan riset biomedis memberikan solusi konkret yang meningkatkan kualitas hidup manusia,” ujar Sunarno.

Penekanan pada aplikasi riset secara langsung ke masyarakat menjadi kunci utama dalam pengembangan imunoterapi kanker di Indonesia.

Kolaborasi Internasional dan Harapan Terbaru

Dalam webinar yang sama, Edi Setiawan Tehuteru dari RS Mayapada Tangerang berbagi pengalaman klinis terkait terapi imun dan transplantasi sel punca yang telah meningkatkan angka kesembuhan pasien leukemia anak di Indonesia.

Sementara itu, Lim Teck Onn, Senior Consultant Malaysia Association for Cell and Gene Therapy, menyoroti perkembangan terapi genetik CAR-T cell. Terapi ini memanfaatkan sel imun tubuh untuk mengenali dan menghancurkan sel abnormal secara spesifik.

Langkah BRIN memperkuat riset biomedis nasional dengan membangun ekosistem kolaborasi internasional menjadi strategi utama untuk menjadikan riset kesehatan sebagai fondasi inovasi dan kemandirian bangsa di bidang bioteknologi.

Ni Luh Putu Indi Dharmayanti menutup acara dengan optimisme, “Dengan penguasaan ilmu dan teknologi, kita dapat mengubah tantangan menjadi peluang dan menjadikan riset sebagai motor penggerak kesehatan bangsa.”

Sutomo

Sutomo

teropongbisnis.id adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

Industri Otomotif Nasional Kokoh, Toyota Cetak Rekor Ekspor

Industri Otomotif Nasional Kokoh, Toyota Cetak Rekor Ekspor

50 Proyek Tol Masuk Daftar Prioritas Pemerintah 2025

50 Proyek Tol Masuk Daftar Prioritas Pemerintah 2025

ESDM Dorong Hemat Energi 110 Gedung, Turunkan Emisi Signifikan

ESDM Dorong Hemat Energi 110 Gedung, Turunkan Emisi Signifikan

Inovasi Kementerian Imipas Tingkatkan Produktivitas Lahan Lapas

Inovasi Kementerian Imipas Tingkatkan Produktivitas Lahan Lapas

Latihan TNI AU Perkuat Dukungan Tempur Udara Darat

Latihan TNI AU Perkuat Dukungan Tempur Udara Darat