Rekomendasi 15 Jajanan Jalanan Asia yang Unik dan Wajib Dicoba

Rekomendasi 15 Jajanan Jalanan Asia yang Unik dan Wajib Dicoba

JAKARTA - Menjelajahi benua Asia tak lengkap tanpa mencicipi ragam jajanan jalanan khas yang menggoda selera.

Dari Jepang hingga Indonesia, setiap negara memiliki camilan khas yang bukan hanya lezat, tetapi juga mencerminkan identitas budaya dan kreativitas kuliner lokal. Melalui makanan inilah, kita bisa memahami bagaimana masyarakat setempat hidup, berinteraksi, dan menikmati keseharian mereka.

Asia dikenal sebagai surga kuliner dunia, menawarkan rasa yang beragam—manis, asin, pedas, hingga eksotis—semuanya menyatu dalam sajian jalanan yang menggoda. Inilah daftar 15 jajanan ringan ikonik yang hanya bisa ditemukan di Asia dan wajib masuk daftar incaran setiap pencinta kuliner.

Baca Juga

Pemerintah Lelang 7 Seri Sukuk Negara Rp7 Triliun Dukung APBN 2025

1. Takoyaki (Jepang)

Berasal dari Osaka, takoyaki adalah bola-bola adonan gurih berisi potongan gurita, acar jahe, dan daun bawang, dimasak dalam cetakan khusus. Setelah matang, disajikan dengan saus takoyaki, mayones, serpihan bonito, dan bubuk rumput laut.
Menurut penulis kuliner Hiroshi Tanaka, takoyaki melambangkan keseimbangan sempurna antara tekstur dan rasa—renyah di luar, lembut di dalam.

2. Bungeo-ppang (Korea Selatan)

Di musim dingin Korea, kios-kios jalanan ramai menjual bungeo-ppang, kue berbentuk ikan berisi pasta kacang merah. Camilan ini renyah di luar dan lembut di dalam, memberikan sensasi manis hangat yang menenangkan di tengah udara dingin.

3. Jianbing (Tiongkok)

Salah satu sarapan jalanan paling populer di Tiongkok, jianbing adalah crepe gurih yang dibuat di atas wajan datar, diisi telur, saus hoisin, daun bawang, ketumbar, dan sepotong pangsit goreng renyah di tengahnya.
Perpaduan tekstur lembut dan garing menjadikannya favorit di kalangan pekerja pagi.

4. Kalajengking Goreng (Thailand)

Bagi wisatawan, kalajengking goreng menjadi ikon street food ekstrem di Bangkok. Serangga berwarna hitam mengilap ini dijual di tusukan bambu dan dikenal memiliki rasa mirip popcorn gosong dengan tekstur renyah.
Penting diingat, bagian ekor dan sengat beracun harus dibuang sebelum dikonsumsi.

5. Kerak Telor (Indonesia)

Dari Jakarta, hadir kerak telor, omelet gurih dari beras ketan dan telur bebek atau ayam. Dimasak di atas wajan kecil dengan api arang, kemudian diberi serundeng, bawang goreng, dan ebi kering.
Rasa gurih dan aroma sangrai menjadikannya jajanan legendaris yang identik dengan budaya Betawi.

6. Telur Balut (Filipina, Kamboja, Vietnam)

Balut adalah telur bebek yang dibuahi dan direbus setelah berusia 16–20 hari. Teksturnya unik, di antara telur rebus dan anak bebek matang. Disajikan dengan cabai, jeruk nipis, dan garam, camilan ini punya cita rasa campuran antara ayam, telur, dan bebek.
Meski sering menimbulkan rasa penasaran, balut tetap dianggap bagian penting dari warisan kuliner Asia Tenggara.

7. Yay Kyaw Bain Mont (Myanmar)

Pancake tepung beras khas Myanmar ini hadir dalam versi putih dan cokelat (pakai gula aren). Teksturnya garing di luar, lembut di dalam, dan biasa diberi topping kacang, pisang, kelapa, atau telur.
Adonannya bisa difermentasi agar lebih fluffy tanpa perlu tambahan sirup atau mentega.

8. Jalebi (India)

Camilan berbentuk spiral berwarna oranye ini dibuat dari adonan tepung yang digoreng lalu direndam dalam sirup manis. Beberapa daerah menambahkan yogurt atau saffron untuk aroma khas.
Jalebi paling nikmat disajikan hangat, dengan rasa renyah dan manis yang meleleh di mulut.

9. Stinky Tofu (Taiwan)

Dikenal dengan nama chou dou fu, tahu fermentasi ini terkenal karena aromanya yang tajam. Namun di balik baunya, tersimpan rasa gurih khas yang disukai banyak orang.
Disajikan panas dengan saus bawang putih dan cabai, stinky tofu kini menjadi ikon kuliner Taiwan yang wajib dicoba wisatawan.

10. Egg Tarts (Hong Kong)

Daan tat, atau egg tart khas Hong Kong, merupakan hasil perpaduan budaya kuliner Barat dan Timur.
Isian custard telur manis dan kulit tart renyah membuatnya sempurna untuk menemani tradisi minum teh sore. Kini, egg tart menjadi camilan wajib di hampir seluruh kedai teh di Hong Kong.

11. Gamja Hotdog (Korea Selatan)

Street food modern Korea ini mirip corn dog versi Amerika, namun lebih kreatif. Hotdog dilapisi adonan tepung ragi dan potongan kentang, kemudian digoreng hingga renyah.
Topping-nya pun beragam—mulai dari gula, saus tomat, mustard, hingga susu kental manis.

12. Kaya Toast (Singapura)

Sarapan klasik Singapura, kaya toast terdiri dari roti panggang berlapis selai kelapa dan telur. Disajikan bersama kopi kental dan telur setengah matang, camilan ini mencerminkan perpaduan budaya kolonial Inggris dengan cita rasa Asia Tenggara.

13. Rou Jia Mo (Tiongkok)

Disebut juga “hamburger Tiongkok”, rou jia mo berisi daging babi yang disuwir dan dimasak dengan saus kecap serta rempah.
Roti pipihnya dimasak di atas wajan besi panas hingga renyah di luar, lembut di dalam, menjadikannya camilan gurih yang praktis.

14. Khuushuur (Mongolia)

Camilan goreng khas Mongolia ini diisi daging kambing atau domba berbumbu rempah seperti ketumbar dan jintan.
Renyah di luar dan gurih di dalam, khuushuur sering dinikmati hangat sebagai makanan cepat saji di tengah udara dingin Mongolia.

15. Camilan Unik Minimarket Asia

Tak hanya di jalanan, keunikan rasa juga bisa ditemukan di minimarket Asia. Di Jepang, ada Kit Kat rasa wasabi dan teh hijau, sementara di Singapura populer keripik kulit ikan rasa telur asin.
Kreativitas rasa menjadi kunci, menjadikan rak-rak camilan Asia selalu penuh inovasi yang menggoda lidah wisatawan.

Merayakan Ragam Rasa Asia

Dari takoyaki Jepang hingga kerak telor Indonesia, setiap jajanan memiliki cerita, teknik memasak, dan cita rasa yang khas. Mencicipinya bukan sekadar memuaskan rasa lapar, melainkan cara memahami sejarah, tradisi, dan kreativitas kuliner Asia yang tak tertandingi.

Jadi, saat berkunjung ke negara-negara Asia, jangan lewatkan kesempatan untuk menjelajahi jalanan dan menikmati kuliner lokal yang autentik dan penuh cerita.