Rabu, 15 Oktober 2025

Asing Borong Saham PANI, IHSG Cetak Rekor Baru

Asing Borong Saham PANI, IHSG Cetak Rekor Baru
Asing Borong Saham PANI, IHSG Cetak Rekor Baru

JAKARTA - Aksi beli besar-besaran dari investor asing kembali menjadi sorotan di pasar saham Indonesia.

Pada perdagangan Kamis, 9 Oktober 2025, investor asing mencatatkan net buy jumbo senilai Rp 1 triliun. Angka ini menunjukkan meningkatnya minat investor global terhadap saham-saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), meskipun dorongan terbesar hanya berasal dari satu emiten utama.

Berdasarkan data perdagangan, total transaksi penjualan saham oleh investor asing mencapai Rp 7,69 triliun, sementara total pembelian mereka menembus Rp 8,69 triliun. Dari angka tersebut, net buy asing sebesar Rp 1 triliun muncul setelah dikurangi nilai penjualan. Namun menariknya, aksi beli besar itu hampir seluruhnya disumbang oleh satu saham, yakni PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk (PANI).

Baca Juga

8 Aplikasi Cicilan Tanpa Bunga dan Bunga Relatif Rendah

Perusahaan milik pengusaha Sugianto Kusuma alias Aguan itu membukukan net foreign buy mencapai Rp 2,49 triliun—angka yang fantastis dibandingkan dengan saham-saham lain pada hari yang sama. Jika pergerakan PANI dikeluarkan dari perhitungan, maka total aksi beli bersih asing di pasar domestik hanya sekitar Rp 6 triliun. Artinya, minat investor global sebagian besar terpusat pada emiten properti tersebut.

Selain PANI, saham PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN) berada di posisi kedua dengan net buy asing sebesar Rp 118,9 miliar. Di tempat ketiga, ada saham PT Timah Tbk (TINS) dengan nilai Rp 100,3 miliar. Kedua saham ini turut memperkuat posisi asing di sektor pertambangan dan energi, sektor yang belakangan menjadi incaran investor institusi.

Adapun sepuluh saham dengan net foreign buy terbesar pada perdagangan Kamis, 9 Oktober 2025 tercatat sebagai berikut:

PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk (PANI) – Rp 2,49 triliun

PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN) – Rp 118,9 miliar

PT Timah Tbk (TINS) – Rp 100,3 miliar

PT Barito Pacific Tbk (BRPT) – Rp 92,9 miliar

PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) – Rp 82,2 miliar

PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) – Rp 75 miliar

PT Astra International Tbk (ASII) – Rp 58,1 miliar

PT Rukun Raharja Tbk (RAJA) – Rp 52,6 miliar

PT Solusi Sinergi Digital Tbk (WIFI) – Rp 32,8 miliar

PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) – Rp 30,2 miliar

Konsentrasi aksi beli asing di saham-saham dengan nilai transaksi besar tersebut menunjukkan bahwa investor global mulai kembali percaya terhadap prospek pasar saham Indonesia menjelang akhir tahun. PANI yang menjadi bintang utama hari itu bahkan disebut menjadi motor penggerak indeks berkat likuiditas tinggi dan narasi positif di sektor properti modern.

Di sisi lain, saham-saham blue chip kembali menunjukkan performa positif dalam perdagangan kemarin. Setelah sempat tertinggal sepanjang tahun, saham-saham berfundamental kuat kini kembali menjadi penopang utama pergerakan indeks. Beberapa emiten besar milik konglomerat nasional memang masih mencatatkan pergerakan terbatas, bahkan sebagian mengalami koreksi tipis, tetapi penguatan sektor unggulan berhasil mengimbangi tekanan tersebut.

Fenomena ini berbalik dari tren sebelumnya. Sepanjang tahun 2025, saham-saham milik konglomerat domestik kerap menjadi pendorong utama IHSG, sementara saham blue chip justru menjadi laggard atau tertinggal. Namun kini, terjadi pergeseran momentum di mana emiten-emiten dengan fundamental kuat kembali mengambil alih peran penggerak indeks.

Hasilnya, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil mencatatkan rekor baru. Indeks utama pasar modal Indonesia ditutup menguat 1,04% ke level 8.250,94 pada akhir perdagangan Kamis, 9 Oktober 2025. Pencapaian ini merupakan All Time High (ATH) atau rekor penutupan tertinggi sepanjang sejarah BEI.

Tidak hanya itu, IHSG sempat menyentuh posisi 8.272,63 saat perdagangan intraday—menjadi rekor tertinggi intraday baru di pasar saham domestik. Penguatan indeks secara signifikan ini mempertegas bahwa pasar tengah berada dalam tren positif yang kuat, ditopang oleh arus modal asing yang kembali deras.

Lonjakan tersebut juga memperlihatkan meningkatnya optimisme terhadap perekonomian nasional dan korporasi domestik menjelang kuartal IV 2025. Dengan stabilitas ekonomi yang terjaga dan arah kebijakan moneter yang semakin jelas, investor asing tampak lebih percaya diri untuk menanamkan modal di Indonesia.

Sementara itu, otoritas pasar modal tengah bersiap membahas beberapa kebijakan baru yang berpotensi memengaruhi pergerakan saham ke depan. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dijadwalkan akan membahas aturan mengenai free float saham bersama Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) pada kuartal IV-2025. Regulasi ini diharapkan mampu mendorong likuiditas perdagangan saham di bursa dan memperluas partisipasi publik.

Secara keseluruhan, aksi beli jumbo investor asing pada perdagangan Kamis, 9 Oktober 2025 menjadi katalis penting bagi penguatan IHSG. Meski dominasi transaksi masih dipengaruhi oleh satu saham besar seperti PANI, tren masuknya dana asing diyakini akan berlanjut selama kondisi makroekonomi tetap kondusif.

Kombinasi antara minat investor global, penguatan saham-saham berfundamental kuat, serta potensi kebijakan baru yang mendukung pasar modal memberikan sinyal positif bagi arah IHSG dalam jangka menengah. Dengan begitu, pasar saham Indonesia tampak semakin siap menutup tahun ini dengan capaian yang gemilang dan berpotensi melanjutkan reli pada awal 2026 mendatang.

Mazroh Atul Jannah

Mazroh Atul Jannah

teropongbisnis.id adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

Atome Paylater Tiktok: Pengertian, Cara Menggunakan dan Menginstalnya

Atome Paylater Tiktok: Pengertian, Cara Menggunakan dan Menginstalnya

Berapa Bunga Kredivo? Simak Simulasi Cicilan dan Tabel Angsuran Ini

Berapa Bunga Kredivo? Simak Simulasi Cicilan dan Tabel Angsuran Ini

Cara Menggunakan Akulaku Paylater, Mudah dan Praktis

Cara Menggunakan Akulaku Paylater, Mudah dan Praktis

Perbandingan Bunga Kredivo dan Shopee Pinjam, Mana yang Lebih Rendah?

Perbandingan Bunga Kredivo dan Shopee Pinjam, Mana yang Lebih Rendah?

Gak Pake Ribet! Ini Cara Bayar Tiket Pesawat Pakai ShopeePay

Gak Pake Ribet! Ini Cara Bayar Tiket Pesawat Pakai ShopeePay