
JAKARTA - Setelah mencatatkan reli yang signifikan sepanjang 2025, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kini memasuki fase yang lebih berhati-hati. Meski berhasil menembus level psikologis 8.118 pada pekan lalu, pelaku pasar diperingatkan untuk mewaspadai potensi konsolidasi jangka pendek yang bisa terjadi dalam beberapa hari ke depan.
Kondisi ini membuat strategi investasi berbasis buy on weakness dan pemilihan saham dengan fundamental kuat menjadi krusial untuk meraih peluang di tengah dinamika pasar.
Pada penutupan perdagangan Jumat, 3 Oktober 2025, IHSG parkir di level 8.118, mencatat kenaikan 14,67% secara year-to-date (YtD). Tim riset MNC Sekuritas menyebutkan, meski penguatan sebesar 0,59% masih diiringi dengan volume beli, pergerakan indeks kemungkinan akan bergerak dalam pola konsolidasi jangka pendek.
Baca Juga
Secara teknikal, skenario terbaik (best case) menunjukkan peluang bagi IHSG untuk melanjutkan penguatan sebagai bagian dari pembentukan wave [iii] di kisaran 8.200–8.246. Namun, pada skenario alternatif (label hitam), indeks masih berpotensi mengalami koreksi dan menguji level 7.894–7.959 lebih dahulu. Adapun pada perdagangan hari ini, IHSG diproyeksikan bergerak di rentang support 7.840–8.005 dan resistance 8.155–8.192.
“Pada minggu ini, investor akan mencermati rilis data penting domestik, seperti cadangan devisa negara, indeks keyakinan konsumen, dan juga penjualan ritel Indonesia,” tulis tim analis BRI Danareksa
BRI Danareksa menilai secara teknikal, IHSG memiliki peluang untuk kembali menguji resistance di 8.156. Mereka memperkirakan indeks bergerak pada rentang support 8.000 dan resistance 8.157. Adapun rekomendasi saham pilihan mencakup PANI dengan target Rp15.200–Rp16.625, BBYB di Rp430–460, dan KRAS di Rp382–Rp422 per saham.
Saham-Saham Buy on Weakness Pilihan MNC Sekuritas
MNC Sekuritas merekomendasikan beberapa saham yang menarik untuk dicermati melalui strategi buy on weakness, mengingat potensi konsolidasi pasar:
AGII – Buy on Weakness: 1.090–1.190, Target Price: 1.275–1.320, Stoploss: <1.045.
Saham ini menguat 25% ke 1.250 dan berhasil menembus MA200, mengindikasikan potensi kelanjutan wave [iii] dari wave A.
JSMR – Buy on Weakness: 3.760–3.880, Target Price: 4.040–4.160, Stoploss: <3.690.
Saham Jasa Marga melonjak 13,29% ke 3.920 dengan volume pembelian tinggi, menunjukkan potensi penguatan lanjutan.
PTRO – Buy on Weakness: 6.925–7.075, Target Price: 7.525–8.025, Stoploss: <6.725.
PTRO menguat 5,93% ke 7.150 dan diperkirakan berada pada bagian wave 5 dari wave (3) pada label hitam.
RATU – Buy on Weakness: 6.400–6.675, Target Price: 7.125–7.425, Stoploss: <6.300.
Saham ini naik 13,22% ke 6.850 dan menembus MA60, mengindikasikan posisi pada bagian wave 3 dari wave (C)..
Rekomendasi Saham dari BNI Sekuritas
Sementara itu, BNI Sekuritas menilai IHSG masih berpeluang melanjutkan kenaikan selama tetap bertahan di atas support 8.080. Hari ini, indeks diproyeksikan bergerak di rentang support 8.080–8.100 dan resistance 8.150–8.200. Mereka merekomendasikan enam saham sebagai ide trading:
WIFI: Spec Buy di 3.100–3.140, cutloss <3.050, target 3.200–3.300.
BUVA: Spec Buy di 740–750, cutloss <720, target 800–850.
WIRG: Spec Buy di 126–130, cutloss <120, target 134–139.
BUMI: Spec Buy di 158–161, cutloss <156, target 167–174.
BRMS: Spec Buy di 930–950, cutloss <915, target 970–1.020.
TOBA: Spec Buy di 1.235–1.240, cutloss <1.225, target 1.265–1.290.
IHSG Dibuka Menguat, Sektor Perbankan dan Energi Jadi Penopang
Pasar memulai perdagangan Senin (6/10/2025) dengan optimisme. Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI) pukul 09.01 WIB, IHSG dibuka menguat 0,51% ke level 8.159. Dari 634 saham yang diperdagangkan, 276 saham menguat, 157 melemah, dan 201 tidak mengalami perubahan.
Saham-saham unggulan mencatatkan kenaikan signifikan di awal sesi, seperti:
PT Unilever Indonesia Tbk. (UNVR) naik 1,91% ke Rp1.870.
PT Pertamina Geothermal Tbk. (PGEO) naik 3,21% ke Rp1.445.
PT Perusahaan Gas Negara Tbk. (PGAS) naik 0,93% ke Rp1.620.
PT Bukit Asam Tbk. (PTBA) naik 0,43% ke Rp2.330.
Dari sektor perbankan, sejumlah saham juga dibuka menguat:
PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BRIS) naik 0,38% ke Rp2.620.
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) naik 0,23% ke Rp4.320.
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) naik 1,36% ke Rp3.740.
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) naik 0,50% ke Rp4.060.
Namun, tekanan jual masih terlihat pada beberapa saham perbankan lain, seperti PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) yang terkoreksi 0,66% ke Rp7.475 dan PT Bank Jago Tbk. (ARTO) turun 0,92% ke Rp2.160.
Dengan proyeksi konsolidasi jangka pendek dan data ekonomi penting yang akan dirilis pekan ini, investor diharapkan tetap waspada dan selektif. Strategi buy on weakness pada saham-saham berfundamental kuat bisa menjadi langkah taktis untuk memanfaatkan peluang di tengah dinamika pasar yang masih bergerak fluktuatif.

Wildan Dwi Aldi Saputra
teropongbisnis.id adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
One Global Capital Dorong Investor RI Maksimalkan Properti Asia Pasifik
- Senin, 06 Oktober 2025
4 Cara Mudah dan Hemat Menjelajahi Kyoto Jepang Pakai Transportasi Umum
- Senin, 06 Oktober 2025
Berita Lainnya
Terpopuler
1.
2.
Jakarta Jadi Pusat Aksi Mandiri SSS 3x3 Seri Jawa 2025
- 06 Oktober 2025
3.
Ub Serbia Kembali Juara, Raih Gelar Keenam FIBA 3x3 2025
- 06 Oktober 2025
4.
George Russell Dominasi GP Singapura 2025, Red Bull Tertinggal
- 06 Oktober 2025
5.
Marc Marquez Fokus Pemulihan Cedera Bahu di Madrid
- 06 Oktober 2025