Senin, 06 Oktober 2025

Banyuwangi Sambut Meriah Kapal Sail to Indonesia 2025

Banyuwangi Sambut Meriah Kapal Sail to Indonesia 2025
Banyuwangi Sambut Meriah Kapal Sail to Indonesia 2025

JAKARTA - Banyuwangi kembali mencuri perhatian dunia maritim internasional. Kota yang dikenal sebagai “Sunrise of Java” ini menjadi salah satu destinasi utama dalam rangkaian ekspedisi Sail to Indonesia 2025, ajang pelayaran bergengsi yang diikuti puluhan kapal yacht dari berbagai negara. 

Tak sekadar menjadi titik singgah, kehadiran para pelaut dunia itu menjadi momentum strategis untuk menampilkan pesona budaya dan kekayaan alam Banyuwangi di mata wisatawan mancanegara.

Minggu (5 Oktober 2025), Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani menyambut secara langsung kedatangan rombongan peserta Sail to Indonesia di kawasan wisata Pantai Marina Boom, lokasi yang menjadi pintu gerbang maritim kota tersebut.

Baca Juga

Waspada Kebocoran 16 Miliar Data: Jangan Pakai 10 Password Ini

Para peserta yang berasal dari Prancis, Inggris, Italia, Denmark, Rusia, Belanda, hingga Australia itu akan menjelajahi Banyuwangi selama empat hari, mulai 4 hingga 7 Oktober 2025.

“Selamat datang di kabupaten Sunrise of Java, kota yang kaya seni budaya dan keindahan alamnya. Kota kami juga dikenal dengan keramahan masyarakatnya,” kata Bupati Ipuk dalam sambutannya kepada peserta Sail to Indonesia 2025 di Marina Boom.

Menurut Ipuk, kedatangan para pelaut dunia bukan sekadar peristiwa seremonial. Lebih dari itu, Sail to Indonesia merupakan kesempatan penting untuk memperkenalkan Banyuwangi sebagai destinasi wisata bahari dan budaya yang memiliki daya tarik tersendiri. 

“Kehadiran rombongan kapal yacht Sail to Indonesia 2025 menjadi suatu kehormatan bagi kami, selamat menikmati keindahan dan pengalaman berlayar di Banyuwangi,” ujarnya.

Disambut Meriah dengan Budaya Lokal

Kehadiran para peserta ekspedisi tak hanya disambut secara resmi oleh pemerintah daerah, tetapi juga oleh masyarakat Banyuwangi. Suasana penyambutan berlangsung meriah, dengan pertunjukan tari gandrung – tarian tradisional khas Banyuwangi yang biasa ditampilkan untuk menyambut tamu kehormatan. Penampilan tersebut menjadi simbol keramahan warga sekaligus representasi kekayaan budaya yang dimiliki daerah paling timur Pulau Jawa itu.

Tahun ini merupakan kali kedua Banyuwangi ditetapkan sebagai salah satu titik singgah ekspedisi maritim internasional tersebut. Artinya, keikutsertaan Banyuwangi dalam jalur Sail to Indonesia bukan hal kebetulan, melainkan pengakuan atas potensi wilayahnya sebagai destinasi wisata bahari yang patut diperhitungkan.

Perjalanan Panjang Melintasi Samudra

Ekspedisi Sail to Indonesia merupakan kegiatan tahunan berskala internasional yang diselenggarakan oleh PT Pelindo. Rangkaian pelayaran tahun ini dimulai dari Selandia Baru dengan total 32 kapal yacht yang menempuh perjalanan panjang melintasi Samudra Atlantik dan Pasifik, lalu melewati Australia sebelum akhirnya berlabuh di sejumlah titik pelabuhan wisata di Indonesia.

Banyuwangi menjadi salah satu pemberhentian penting dalam rute pelayaran tersebut. Sebelum sampai di Marina Boom, para pelaut dunia telah lebih dulu singgah di beberapa destinasi maritim Indonesia lainnya seperti Tual (Maluku), Labuan Bajo (NTT), Lombok, dan Bali. 

Setelah menikmati pesona Banyuwangi, rombongan akan melanjutkan pelayaran ke sejumlah pelabuhan wisata lain di Nusantara.

Hingga saat berita ini ditulis, tujuh kapal yacht tercatat telah bersandar di Marina Boom Banyuwangi. Puluhan kapal lainnya masih berada di perairan Bali, Lombok, dan Labuan Bajo, dan dijadwalkan tiba dalam beberapa hari ke depan. 

Kedatangan bertahap ini memberikan waktu bagi Banyuwangi untuk memberikan sambutan terbaik sekaligus menyiapkan berbagai agenda wisata yang dapat dinikmati oleh para peserta.

Momentum Promosi Pariwisata Maritim

Kehadiran Sail to Indonesia di Banyuwangi tidak hanya membawa dampak positif bagi pariwisata lokal, tetapi juga menjadi sarana promosi yang efektif bagi Indonesia di mata dunia. 

Peserta yang datang berasal dari berbagai negara dengan latar belakang komunitas pelayar internasional, sehingga setiap pengalaman yang mereka bagikan berpotensi menjadi promosi organik yang bernilai besar.

Menurut pengamat pariwisata, keterlibatan Banyuwangi dalam ekspedisi internasional ini juga mencerminkan strategi pengembangan pariwisata yang terintegrasi antara sektor budaya dan kelautan. Selain menawarkan pemandangan laut yang menawan, Banyuwangi juga menyuguhkan atraksi budaya, kuliner lokal, hingga keramahan masyarakatnya yang menjadi daya tarik tersendiri.

Hal tersebut sejalan dengan visi Bupati Ipuk yang terus mendorong pengembangan sektor pariwisata berkelanjutan. Pemanfaatan ajang internasional seperti Sail to Indonesia adalah salah satu bentuk konkret dari strategi promosi tersebut. Dengan menjadi bagian dari jalur pelayaran dunia, Banyuwangi tidak hanya memperluas jejaring wisatawan mancanegara tetapi juga memperkuat posisinya sebagai destinasi unggulan di kawasan timur Pulau Jawa.

Perpaduan Alam, Budaya, dan Diplomasi Maritim

Selain nilai pariwisata, ekspedisi Sail to Indonesia juga membawa pesan diplomasi maritim. Melalui pelayaran lintas samudra dan kunjungan ke berbagai pelabuhan Indonesia, kegiatan ini mempererat hubungan antara komunitas pelayar internasional dengan masyarakat lokal.

Pertukaran budaya yang terjadi secara langsung di setiap titik singgah menciptakan jembatan persahabatan yang lebih kuat.

Bagi Banyuwangi sendiri, keterlibatan dalam ajang ini menjadi cerminan dari kemajuan daerah dalam memanfaatkan potensi maritim sebagai kekuatan ekonomi sekaligus alat diplomasi budaya. 

Dengan infrastruktur pelabuhan yang terus ditingkatkan dan dukungan penuh dari pemerintah daerah, Banyuwangi siap menjelma menjadi ikon pariwisata bahari Indonesia.

Momentum ini menegaskan bahwa Banyuwangi bukan lagi sekadar titik transit dalam pelayaran internasional. Lebih dari itu, kota ini telah menjelma menjadi destinasi utama yang dinantikan oleh para pelaut dunia. Kombinasi antara keindahan alam, kekayaan budaya, dan keramahan masyarakat menjadikan Banyuwangi sebagai tempat yang tak terlupakan dalam perjalanan panjang Sail to Indonesia 2025.

Wildan Dwi Aldi Saputra

Wildan Dwi Aldi Saputra

teropongbisnis.id adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

Mengungkap Silent Reader, Saat Warganet Lebih Pilih Diam

Mengungkap Silent Reader, Saat Warganet Lebih Pilih Diam

9 Resep Sambal Goreng Ati Lezat, Praktis untuk Keluarga

9 Resep Sambal Goreng Ati Lezat, Praktis untuk Keluarga

6 Resep Bumbu Sayur Bobor Jawa Praktis dan Lezat

6 Resep Bumbu Sayur Bobor Jawa Praktis dan Lezat

Resep Basque Burnt Cheesecake Lumer Praktis Ala Kafe

Resep Basque Burnt Cheesecake Lumer Praktis Ala Kafe

HTS atau Komitmen? Ini Zodiak yang Butuh Kepastian Hubungan

HTS atau Komitmen? Ini Zodiak yang Butuh Kepastian Hubungan